54

7K 178 33
                                    

.....

Enam bulan berlalu, setelah setelah masalah waktu lalu kini hidup keluarga kecil itu sangat membaik berjalanya waktu.
Masalah demi masalah ,mulai hilang dan pergi meskipun tidak semuanya mulus sempurna.

Reka kritis dengan keadaan yang sangat down, dan Devi dia sakit jiwa akibat terlalu setres dan tidak bisa menerima kenyataan.
"Momomom" racau si bayiboy di dalam strolernya.

"Eh abang kenapa sayang?" Tanya Diandra pada putranya.

Kini pagi hari Diandra sedang duduk di meja makan, bersama Ken kedua buah hatinya yang terletak di stroler masing masing.
juga babysiter dan mbok Inah, juga ikut serta sudah menjadi kebiasaan pagi hari, mereka sarapn bersama tanpa membeda bedakan derajat atau apapun.

"Sayang kamu kerumah sakit bareng aku atau pake mobil sendri?" Kata Ken setelah selesai makan.

"Aku sendri aja deh Ken" jawab Diandra yakin

"Yaudah sayang aku berangkat dulu,hati hati di sana ingat jaga segalanya cupp" kata Ken pada Diandra dan beralih ke putra putrinya.

"Hey jagoan papah princess papah jangan nakal dirumah yah nanti sore main sama papah oke" kata Ken pada keduanya dan hanya di balas ocehan tak jelas dari anaknya dan Ken berlalu pergi.

"Mba nanti kalau perlu apa apa bilang sama mas anton aja terserah mau makan apa aja di makan, yang penting jaga kesehatan, dan si kembar juga dalam keadaan baik selalu dalam pengawasan." ucap Diandra

"Iya ka, sikembar akan kami jaga dengan baik" kata salah satu dari babysiter.

"Saya berangkat dulu nanti sore saya sudah dirumah kalian jaga sikembar sampai nanti saya pulang saja" kata Diandra diakhiri senyum dan berlalu pergi.

Begitulan kehidupan yang sudah berjalan, babysiter merawat sikembar, hanya sewaktu Diandra dinas di rumah sakit, selebihnya Diandra yang tetap mengurus karna bagaimanapun Diandra yang lebih mempunyai tanggung jawab atas anaknya.

Pagi dengan semangat yang tinggi, Ken mengendarai mobilnya menuju kantor tempat ia berkerja, hingga beberapa menit Ken pun sampai dan ia memarkirkan mobilnya, lalu segera memasuki gedung tinggi.

Beberpa kariyawan menyambut dengan senyum dan Ken langsung menuju ruangnnya, dengan hitungan menit, ia sampai dan mencoba memeliti satu persatu berkas dan file yang penting.

Handphonnya berdering panggilan masuk dari rumh sakit

"Selamat pagi pa dengan penanggung jawab Ny.Nanda Areka?

"Iya saya sendiri, kenapa sus?" Kata Ken tenang sambil memilah berkas.

"Saya ingin memberi tahu bahwa Ny.ananda Reka semalam koma dan pagi tadi pukul 07.05 Ny.Nanda menghmbuskan nafas terakhirnya" jelas suster tersebut.

"Baik saya segera kesana" kata Ken lalu mendial sebuah nomor lagi.

Tutt tutt tuttt...

"Siapkan untuk pemakaman kematianya Reka saya segera kesana" kata Ken.

"Baik bos" jwab Affan dari sebrang sana.

Dengan tenang, Ken berjalan keluar mninggalkan kantor, sampai di meja karyawan lebih tepatnya sekertaris Ken.

"Raisa, saya ada keperluan di luar, kalau ada apa-apa hubungi saya dan handle sementara" jelas Ken.

"Baik pa, untuk meeting nanti siang gimana pa?" jawab Raisa.

"Saya sudah kembali" jawab Ken berlalu pergi.

Ken melajukan mobilnya, dengan kcepatan sedikit tinggi, hingga sampai tujuanya di sebuah rumah sakit. Tidak untuk melihat jasad Reka dulu namun untuk menyusul Diandra.
Ken berjalan, menyusuri koridor rumah sakit mencari keberadaan Diandra.

Hingga pandanganya terpaku, saat sebuah brangkar rumah sakit terbaring sebuah pasien kecelakaan dan  beberapa suster yang mendampingi Diandra.
Diandra berhenti sejenak menatap Ken lekat.

"Tunggu sebentar aku ada pasien" ucap Diandra dan sedikit berlari mengejar pasien yang masuk keruang penanganan.
Limabelas menit Diandra keluar dar ruangan itu, lalu Ken langsung berdiri dan berjalan menghampiri Diandra.

"Ada apa kamu sampe nyamperin kesini tumben?" Tanya Diandra santai.

"Ikut aku kerumah sakit harapan mau?" Jawab Ken balik tanya.

"Rumah sakit tempat Reka di rawat?" Ucap Diandra heran.

"Iya tadi pagi pihak rumah sakit telfon katanya Reka meninggal" jelas Ken dan Diandra terdiam tanpa exspresi.

"YaTuhan, yaudah kita kesana" keduanya berlalu pergi dan sebelumnya Diandra meminta izin pada pihak rumah sakit.

Keduanya menempuh perjalanan, saat sampai di sana sudah ada Affan, dan anak buah Ken yang lainya, semua sudah di persiapkan sudah di kremasi dan, akan langsung di makamkan.

Hingga upacara pemakaman selesai, dan semuanya akan mengurus pekerjaanya masing masing, Diandra kembali ke rumah sakit dan Ken kembali ke kantor.
Ken langsung bersiap untuk meeting, dengan prusahaan lainya, untuk kerjasama bisnis.
Ken duduk di mejanya, dia mengambil telfon kantor dan segera menelfon Raisa.

"Iyaa hallo pa" jawab Raisa.

"Jam berapa ada meeting?" Tanya Ken tuthepoint.

"15 menit lagi pa"

"Siapkan mulai sekarang"

THE PERFECT WIFE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang