.....
Pagi hari, ketika matahari sudah pada tempat peradabannya, dan tersenyum manis menyambut hari yang cerah.
Sosok wanita cantik, dengan kondisi hamil besar, sedang berdiri di halaman rumah, menerima setiap pancaran cahaya matahari pagi yang menyehatkan.
Diandra bingung, dengan aktivitas yang harus ia lakukan, dirinya sudah mengambil cuti dari tugasnya di rumah sakit, dari beberapa minggu yang lalu.
Dirinya sangat terjaga sejauh ini, dengan adanya Anton sebagai bodyguard dan supir nya, sekarang yang di utus oleh Ken untuk menjaga Diandra, dari ancaman bahaya sedikitpun yang mengenai istrinya.
Kini usia kandungan Diandra, menginjak sembilan bulan awal, Diandra lebih sering melakukan olahraga ringan, untuk melancarkan proses persalinannya.
Satu minggu yang lalu, ketika Diandra cek up kandungan, untuk mengetahui perkembangan buah hatinya, dan kabar baik mengejutkan begitu saja.Dokter memberi tahu bahwa Diandra mengandung anak kembar, dan untuk jenis kelamin ,Diandra ingin mengetahui nya nanti saja, ketika persalinan itu akan lebih mengejutkan baginya.
Setelah sedikit berolahraga dan berjemur, di bawah matahari pagi, Diandra memutuskan masuk karena hari mulai siang, dan matahari lebih terasa panas.
Diandra memilih, menetapkan dirinya di ruang keluarga, untuk menonton televisi dan meminum susu hamilnya, dan roti bakar untuk sekedar pengganjal di pagi hari. Ken masih tertidur pulas ia memilih dirumahnya jika di kantor Urusan tidak terlalu genting.
Di sela Diandra menonton televisi, dalam dirinya menginginkan sesuatu sangat sederhana, pisan goreng dan terlintas anton lewat tepat di depan ruang keluarga.
"Em mas, mas Anton" Panggil Diandra
"Iya mba ada apa? apa mba mau pergi?" Tanya Anton menanggapi panggilan Diandra
"Engga sih mas, cuma minta tolong kebetulan Diandra pingin pisang goreng, tapi gimana ya ngga ada pisang di rumah, mas Anton sama mbo Inah bisa ke supermarket buat beli pisang?, Oh iya sekalian makan di luar juga nggapapa, soalnya di kulkas stok makanan abis jadi mbo Inah ngga masak kayanya" Jelas Diandra sambil memberi beberapa lebar uang.
"Iya mba makasih banyak mba" Kata Anton lalu mengundurkan diri.
Diandra memutuskan untuk ke kamarnya, dan membangun kan suaminya itu, dengan langkah pelan Diandra menaiki setiap anak tangga untuk mencapai kamarnya.
Dengan tidak sengaja Diandra mendengar, suara wanita iya jelas dia paham wanita yang merebut suaminya.
"Ahh au pelan Ken aku sakit" Suara Devi merancau manja.
"Iyaa ini pelan pelan" Jawab Ken lembut
"Ahhh kennn..." Suara Devi mendesah manja
"Diam lah, sakit sedikit pasti nanti akan terbiasa" Jawab Ken dengan nada masih lembut.
"Pelan pelan tapi yah" Jawab Devi manja.
"Iya oke tahan ya" Jawab Ken dengan mulai menaruh kapas berisi obat merah, di lutut Devi yang terkena pecahan gelas di kamarnya, dan membuat Ken terbangun karena pecahan gelas.
"Iya aku siap" Jawab Devi dengan semangat
Mendengar itu, Diandra berfikir Ken melakukan itu, tega sekali seorang Ken disaat Diandra mulai menerima nya kembali, hingga tanpa sadar Diandra melamun di tepi tangga di samping kamar Devi.
Dan ken pun keluar, betapa terkejutnya melihat sosok Diandra, yang sedang melamun dan menitikkan air mata.
"Hey sayang kamu disini, aku bru bangun" Kata Ken
Semakin di buat gila, Diandra berfikir tadi pagi Ken masih tidur dengannya, kenapa stelah dia bangun dan berada di bawah sudah cukup lama, dari jam setengah enam pagi hingga kini jam 9, Ken keluar dari kamar wanita lain dan berkata aku baru bangun.
Apakah Ken pindah tidur bersama Devi, setelah Diandra turun Ken bawah pagi tadi?, jika iya sungguh ini bukan pertama lagi Ken menyakiti nya.
"Kau tidur disini? aku sudah dengar suara tadi, tega kamu ya menikmati rintihan wanita lain, sedangkan istri mu sedang mengandung anakmu." Kata Diandra berlalu memasuki kamarnya.
"Sayang hey kau salah paham" Kata Ken mengejar langkah Diandra.
"Salah paham apa kau menyentuh nya!.hiks..hiks.." Sergah Diandra dengan isakan tangis.
"Aku tak menyentuh apa pun, kau jangan salah paham, aku hanya mengobati lukanya sedikit parah, sobek terkena beling itu pasti menyakitkan, makanya aku mengobati dia" Jawab Ken dengan enteng.
Tanpa berfikir panjang, Ken berkata seperti itu.Aku yang kau sakiti dia yang kau obati dengan cinta.
Menyakitkan, jelas perasaan ku lebih sakit, dari apapun merelakan suaminya di bagi dengan wanita lain, dan belakang ini Devi sering kali mencoba mencelakainya, namun gagal bahkan Devi pernah menaruh serbuk di minuman Diandra hingga kandungan Diandra kontraksi lebih awal.
"Menyakitkan sangat menyakitkan? Bukan kah aku yang lebih tersakiti disini? Menurunkan segalanya demi anakmu termasuk menurunkan egoku untuk bercerai dari mu" Kata Diandra dengan jelas.
"Hey sudah cukup aku hanya menyayangimu, semuanya yang menduakan mu itu hanya sementara, aku tetap milikmu" Kata Ken memeluk Diandra
"Kau janji akan membuat ini semuanya berakhir?atau jika tidak aku yang akan mengakhiri semuanya" Kata Diandra dengan nada tegas.
"Tenang kau tadi salah paham okay" Lanjut Ken mencium Diandra.
Di balik pintu ada wanita yang menguping, pembicaraan suami istri itu, ya seorang pelakor itu siapa lagi.
"Sial, aku harus membuat kandungan nya bermasalah rasakan kau Di" Kata Devi merencanakan sesuatu menuruni anak tangga dan menuju dapur dan tepat sekali, ada sebuah kaleng tempat susu milik Diandra ia menaruhkan serbuk kedalam susu tersebut, dan mencampur nya, dan ia segera menaruh pada tempat semula dan menuju kamar atasnya.
Dengan pelan Devi, dan perut yang mulai terlihat sedikit buncit, berjalan sedikit lari dan segera menuju kamarnya.
"Kau habis dari mana sayang?" Tanya Ken pada Diandra.
"Olahraga pagi matahari nya kan bagus" Jawab Diandra.
"Kau sudah minum susu?" Tanya Ken.
"Emm sudah tapi sangat sedikit karna keburu dingin" Jawab Diandra sedikit tersenyum.
"Oke aku buatkan ya tapi harus di minum sampai habis" Kata Ken semangat.
"Tidak usah Ken aku bosan dengan rasanya nanti aku akan beli dan ganti rasa saja" Jawab Diandra menolak.
"Tidak kali ini harus minum, nnti kita beli yang baru dan mau rasa apapun terserah kamu" Jawab Ken lalu ke bawah membuat kan susu hamil untuk Diandra.
Segelas susu coklat di tangan Ken, dan perlahan menaiki anak tangga lalu sampai lah ia memasuki kamarnya, dan di sambut oleh senyum mengembangkan istrinya.
"Di minum sampai habis ya sayang" Kata Ken dan Diandra menerima gelas berisi susu dan meminumnya.
Beberapa menit Diandra memegangi perutnya, dan sangat terasa sakit yang hebat dan cairan putih bening mngalir di kakinya....
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT WIFE (SELESAI)
RomanceDaniel vickenzo alexander, pengusaha sukses dan pewaris utama keluarga Alexander. Diandra Anastasya, mahasiswi di fakultas kedokteran. Mereka di jodohkan dengan alasan krna orang tuanya bersahabat sejak kecil. Menikah atas dasar paksaan bukan cinta...