24

11.3K 343 2
                                    


.....

Waktu berjalan begitu cepatnya hingga waktu wisuda sudah hitungan hari saja, hari ini Ken sedang menemani Diandra sidang menunggu hingga satu jam lebih.
Di dalam Diandra berusaha rilex ini sangat menguji sekali sangat menguji , dan Ken di depan sudah mempersiapkan  flower bucket ia sangat mendukung istri tersayang nya. Ya mungkin ia sudah mulai menerima takdir

Diandra keluar dari sebuah ruangan dan teriakan histeris saat melihat sosok pria yang ia cintai, menabur senyum pada Ken
"Sayang aku lulus" dengan reflek langsung memeluk dan mencium Ken
"Selamat ya tinggal wisudanya ajah sayang" jawab Ken lalu mncium kening Diandra.

Sangat bahagia bagi Diandra dan kini ia mencari sahabat nya Sally entah kemana dia apakan dia datang terlambat.

"Sayang udah selesai kan? kita makan yuk" kata ken. "Sally kemana kamu liat? hm oke siap aku juga lapar" kata Diandra yg masih enggan untuk pergi.

Ken melihat Diandra yang resah segera mnggandeng tangan ya dan pergi untuk makan siang.
"Ayo gappah nanti gampang telfon sayang" kata Ken dan keduanya berlalu pergi. Menuju tempat makan membelah kota dan keramaian juga cuaca yang sangat terik sperti itulah suasana ibu kota.

Di dalam mobil keduanya saling diam saja, dan Diandra yang senang mencium bunga pemberian suaminya itu, juga tersenyum sendiri hari nya seakan begitu bahagia. Dua puluh menit cukup untuk keduanya sampai di tempat makan di sebuah restoran japanese.

Memesan makanan yang di inginkan dan sambil ngobrol ringan bercanda
sambil menunggu semuanya datang. "sayang kalo aku nikah lagi gimanah?" kata Ken dgn muka serius menahan tawa
"Cihh.. apa sih kamu aku ngga cukup apa mau berapa wanita yang kamu nikahi?" kata Diandra marah dan muka yang memerah

"Ya sayang bercanda nggak usah marah ya maaf hm" smbil mecubit gemas pipi Diandra. "tapi beli baju"sungut Diandra masih cemberut "iya satu aja tapi ya"kata Ken dengan cengiran. "duaaaaaaa" kata Diandra merajuk. "tiga deh" jawab ken ketawa "yaudah iya" jawab Diandra dengan senyum malu.

Dan tak terasa makanan pun datang keduanya menyantap makanan yang ada, dan setelah makan memutuskan untuk membeli baju menuruti keinginan Diandra. Berjalan menyusuri setiap fashion baju Diandra merasa belum cocok. "Sayang kemana udah cari aja beli sesuka kamu" kata Ken mulai jengah.

Satu jam sudah Diandra memilah milih baju dan akhirnya ia temukan dres berwarna peach,maroon,dan abu abu dan langsung membayar nya.

Keduanya memilih untuk pulang hari sudah cukup sore dan badan cukup lelah, Diandra ingin sekali membersihkan badannya yang mulai terasa lembab dan lengket.

Menjelang malam Ken dan Diandra sampai dirumah kini Diandra sedang melaksanakan ritual harianya.
Membersihkan badan hingga segar dan wangi, kembali berendam dengan air hangat seakan menenangkan semua nya badan terasa nyaman cape pun hilang.

Setelah beberapa menit Diandra beranjak ganti baju dan keluar dari kamar mandi, harinya begitu tenang dan memutuskan merebahkan diri di ranjang yang sangat menenangkan.

Ken yang berada di ruang kerja sangat pusing dengan berkas-berkas yang ada jadwal meeting yang padat, tidurnya yang terganggu, ia merasa lelah ia melewatkan makan malam seperti nya ia akan tidur lebih capat.

Ken beranjak dari duduknya dan berjalan ke kamarnya entah Diandra sedang apa dia tidak tau. Matanya begitu sayu sangat mengantuk, ia memasuki kamarnya dan disana ada Diandra tidur terlentang hanya menggunakan bloush top dan celana pendek yang begitu sangat menggoda iman.

Cukup Ken, kau sudah gila memikirkan itu, matamu mengantuk tidur lah, gumamnya dalam hati, berseteru antara hati dan fikiran nya.

Ken menaiki ranjang dan mendekati istrinya itu mencium kening pipi mulut hingga leher itu membuat Diandra merasa terganggu.

"Kau terbangun sayang" ucap Ken dengan suara parau, "eghhh apa si Ken kau sudah makan malam" jawab Diandra dengan mata yang masih belum terbuka penuh. "aku makan kamu ajah , kau akan wisuda semua sudah tak ada beban sudah siap jadi momy?" tanya Ken dengan wajah menggoda dan senyuman penuh arti.

Ken terbawa suasana keadaan cape pusing ia butuh penenang, "Kau akan jadi istriku sepenuhnya sayang" ucap ken sambil menciumi Diandra
"Ku harap kau sedang tidak halu Kenzo" Gumam Diandra lirih, Ken tak memperdulikan suasana malam itu begitu panas, menggairan dan entahlah semuanya kesenangan mereka lalui.

Hingga fajar pun menjemput Diandra terbangun ia merasakan agak dingin malam ini, diandra terkejut ia tidur tanpa sehelai kain pun ia beranjak kekamar mandi.
Di bawah sana terasa berbeda sakit perih untuk bergerak saja sulit Diandra menyibak selimutnya.

Mencoba ke kamar mandi dengan berjalan tertatih dan terkejut dengan pemandangan itu bercak darah yang sudah meresap ia tak menyangka Ken melakukan ini. Banyak benih benih yang terhambur di rahimnya semoga saja ini menjadi awal yang semakin baik.

THE PERFECT WIFE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang