.....
Esoknya ken mendatangi rumah orang tua nya, entah apa yg akan ia lakukan, menyakiti atau apa pun ini demi Diandra, pada posisi aman dari ancaman Devi dan orang lainnya.
Semua berkumpul di ruang keluarga termasuk Diandra, dirinya mencoba menetralkan pikiran, dan tetap menjaga pola kesehatan, makan teratur semua demi buah hatinya.
Diandra sedang duduk menonton televisi, dan memakan pisang goreng dan ada teh manis hangat di meja di depannya."Selamat pagi bi" Sapa Ken pada asisten rumah tangga nya yang membuka kan pintu.
Semua yang menyadari kehadiran Ken hanya diam lain dengan Aland yang langsung terpancing emosi."Mau apa kau kesini!?" Kata Aland langsung berdiri.
"Lusa Aku akan menikahi Devi setelah anaknya lahir dan jika terbukti bayi itu bukan anakku aku akan bercerai ini hanya perjanjian saja"kata Ken
Pernyataan itu membuat Aland semakin emosi juga Velysia, dan Diandra yang sangat tersakiti hatinya seakan di rengkuh begitu saja.
Mndengar pernyataan suaminya akan menikahi wanita lain." Bajingan memang kau tega melukaimu istri mu!" Balas Aland dengan menampar wajah Ken
"Ayah ini demi nama baikku, bagaimana jika semua orang tau, seorang Daniel Alexander menghamili tanpa tanggung jawab!, itu lebih memalukan itu yang akan di dengar semua orang! Dan inipun pernikahan hanya keluarga saja yang tau."
Plakk!!!!
"Dasar anak macam apa kau Ken, mementingkan nama baik bagaimana perasaan istri mu! Bunda kecewa menyesal punya anak seperti mu!" Jengah Velysia dengan menampar wajah Ken.
Diandra hanya menangis mendengar perkataan itu, pertengkaran dengan penghianatan sangat menyakitkan membuat nya hampir gila.
Pola pikir suaminya di mana?lebih mementingkan nama baik di banding perasaannya.Lusa itu waktu yang cepat, dan dirinya harus berbagi suami dengan wanita lain.
Kini semua sedang menyaksikan pernikahan Devi dan Ken, mereka melakukan pemberkatan tanpa resepsi.Acara hanya di hadiri orang tua Ken ,Diandra Affan orang terdekat Ken pun tak hadir masih di sibuk kan dengan pekerjaan.
Ken hanya memberi tahu kabar untuk Affan, bahwa ia menikah lagi, Mungkin perasaan Affan akan Sebanding dengan Diandra sakitnya.Affan hanya akan melihat, bagaimana perkembangan kejahatan Devi, jika sudah sangat keterlaluan hamil denganya, dan memang jelas Affan yang menghamili nya namun meminta pertanggung jawaban terhadap lelaki lain.
Siapa yang mempermainkan maka ia akan di permainkan kembali.
Setelah resepsi Diandra langsung kembali ke rumah mertuanya, tanpa ada niat ia kembali ke rumahnya bersama Ken dan apa lagi kini Devi tinggal dirumahnya.
Diandra memutuskan untuk istirahat, tak akan memikirkan semua yang telah terjadi, bagaimana pun nasi telah menjadi bubur dan ini takdir hidupnya.
"Sayang sabar yah bunda ga bisa apa apa" Ucap Velysia dengan memeluk Diandra
"Nggapapa bun Diandra kuat ko demi anak Diandra" Balas Diandra mengelus perut nya.
Velysia keluar dari kamar Diandra, dan Diandra memutuskan untuk beristirahat.Esok dirinya akan ke rumah sakit seperti biasa, ia akan semangat hidup, ia takan memikirkan Ken ia akan fokus pada bayinya bahkan bila perlu Diandra akan menganggap bahwa ia sudah bercerai.
Sudah sebulan Diandra di rumah mertua nya, ia sebenarnya merindukan sosok suaminya, namun jahatnya membuat Diandra mengurung kan niatnya.
Satu jam lagi Diandra akan pulang, ia berangkat dinas pagi rasanya cukup capek dengan kandungan mulai membesar, membuat nya lebih cepat lelah dua minggu lagi Diandra memutuskan untuk cuti dan mempersiapkan kelahiran anaknya.
Terimakasih banyak buat temen temen yang setia baca cerita ini dukung trs ceritanya ya biar author smngt buat update juga kalo waktu senggang
Oh iya selamat menjalankan ibadah puasa kalian bagi yang menjalankan yah 🤗❤😚
Oh iya nih maunya anak diandra cewe/cowo nih bagaimana kalau kembar hehe setuju ngga? 😂😁 komen aja kasih saran ya 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT WIFE (SELESAI)
RomanceDaniel vickenzo alexander, pengusaha sukses dan pewaris utama keluarga Alexander. Diandra Anastasya, mahasiswi di fakultas kedokteran. Mereka di jodohkan dengan alasan krna orang tuanya bersahabat sejak kecil. Menikah atas dasar paksaan bukan cinta...