29

9.5K 264 0
                                    

.....

Matahari siang sungguh serasa di ujung atap, cuaca hari sangat tidak enak pendinginan di kamarpun di perbesar namun tetap saja terasa panas, Serasa susah untuk tidur meski badan ini terasa sangat lelah beda dengan Ken tertidur cukup lelap tubuhnya di buat dari apa? bisa terlelap nyaman sperti itu?.

"Entahlah kondisi apapun aku ingin selalu tetap bersamanya apalagi semngat baruku Iya si benih yang tertanam di rahimku" Batin Diandra

"Besar dan bertumbuh dengan baik nak kelak banggakan orang yang menyayangimu" Lanjutnya

1 bulan Diandra memilih cuti, ya dari rumah sakit dan rumah sakit pun memaklumi dengan alasan pengantin baru butuh honeymoon padahal tak seperti itu ya namun saja faktanya tetap seperti itu.

Sungguh awal memang Diandra terasa sangat sakit dengan tidak di hargai sebagai istri namun perubahan yang sangat di nantikan dan Diandra harapkan ya seperti ini perlakuan Ken saat ini, Sangat tak menduga ia selalu ingin berangkat siang dan pulang lebih awal, hanya karna Diandra tapi itu faktanya bukan Diandra yang terlalu naif atau apapun.

Ken bangun dari tidurnya ia beranjak ke kamar mandi tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya, Diandra menyiapkan baju yang akan di pakai Ken mereka hari ini berencana melihat menara Eiffel dan berkunjung ke tempat tempat lain.

"Kau tak tidur apa kau tak kecapean sayang?" Kata Ken yang baru keluar dari kamar mandi

"Bagaimana aku bisa tidur aku sdikit lapar dan cuaca pun sangat terik seperti matahari di atas atap" Kata Diandra membereskan baju bajunya.

"Yasudah mandi lalu kita keliling sesukamu sayang" Kata Ken mencium Diandra sekilas.

Diandra segera memilih baju dan segera membersihkan diri yang sangat jelas dirinya bahagia sekali mempunyai suami seperti Ken bahagia yang tak bisa di ucapkan dengn kata kata, Sekejap mata diandra sudah rapi dengan pakaianya ia masih terlihat anggun, perut yang belum membuncit tidak terlihat jika diandra kini sedang hamil.

Memilih berjalan kaki saja dengan pusat kota yang cukup dekat dari penginapan nya Diandra mngeluh lapar ya berbadan dua memang seperti ini nafsu makan mulai bertambah.

"Sayang makan ayo" Ujar Ken dengan mengarah jalan ke sebuah restoran

"Kamutu aku laper dari tadi" Kata Diandra merajuk

"Kenapa ngga ngmng sayang kasian ini anak dady sampe kelaperan" Ucap Ken dan mengusap perut rata Diandra.

Segeralah Diandra masuk lalu di ikuti Ken memesan makanan yang cukup menggugah selera menunggu beberapa menit hingga makanan siap di santap.

Mereka menuju menara yang sangat ingin di kunjungani setiap makhluk hidup di dunia ini, Berfoto mesra seakan remaja yang berpacaran berpelukan berlari larian adegan romantis, semua mereka lakukan kesenangan disini dunia serasa milik berdua.

"Kesempatanku membahagiakan mu di aku sangat menyayangi mu istri yang setia menunggu perubahan suaminya dari awal aku membenci pertemuan ini hingga pada akhirnya aku mencintaimu tanpa ingin kehilangan sedetikpun" Batin Ken berucap.

Ken terdiam memandangi Diandra yang sedang asik memutar mutar tubuhnya menari sangat bahagia sepertinya.

"Heyyy sayang ko diem knapa gasuka?  Cape?" Kata Diandra panik.

"Gapapah seneng ajah liat kamu bahagia gini sayang" Kata Ken dan lalu menggendong Diandra menurunkan nya lalu berlari Diandra tak mngejar ia tau ia sedang hamil ia tak ingin calon baby nya kenapa kenapa.

"Ko ngga lari?  Kejar aku ayo" Kata Ken melambai.

"Aku masih mau jaga anak kita sana lari aja sendiri" Kata Diandra tertawa

Kini Diandra berjalan meninggalkan Ken menghampiri kedai ice krim memesan ia duduk lalu memakannya menikmati suasana ia berharap harinya akan selalu sebahagia ini.

THE PERFECT WIFE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang