23

11.6K 379 18
                                    


.....

Bergelut di ruangan yang sangat akrab dengan air Ken dengan berat hati memutuskan untuk membersihkan diri .

Diandra masih asik di meja riasnya rasanya ia sangat merindukan tempat ini, setelah selesai ia segera turun ke bawah memutuskan menunggu kedua mertuanya di ruang keluarga sambil menonton televisi.

"Sudah bangun pagi pagi non"kata mbo Inah membuat Diandra tersedak karena tiba-tiba ada orang.

"Sudah biasa bangun pagi mbo kalo kerumah sakit" kata Diandra sambil masik asik dgn cemilannya

ting nong ting nong

Suara bel membuat Diandra segera beranjak dari duduknya dan segera membuka pintu, benar dugaan nya ternyata kedua mertuanya dan tidak hanya mereka vano pun ikut serta datang.

"Selamat pagi sayang"ucap Velysia
"Ayah Bunda Didi kangen" ucap Diandra manja dan memeluk keduanya bergantian.
"uh putri Ayah gimana sayang kabarnya sudah enakan?" kata Aland
"wih dokter cantik sehat lagi nih ya"kata Vanno mengejek.

Semuanya masuk dan berkumpul di ruang keluarga dan Ken sudah turun mbo Inah membawakan makanan dan camilah biskuit pisang goreng dan snack juga minuman lainya.

Semua tampak asik bercanda tawa ria di ruangan semakin menambah kehangatan ini yang sangat Diandra inginkan.

"ngmng-ngmng kapan nih ayah sama bunda di kasih cucu" ucap Alland yang membuat Ken terdiam membisu

ucapan satu kalimat beberapa kata namun banyak makna bagaimana akan memiliki keturunan Ken melakukan hubungan dengan Diandra pun ciuman hanya itu saja.

"Emm..iya ayah bunda hm mungkin nanti kayanya,soalnya Diandra kan sebentar lagi wisuda terus pasti banyak lah belum nyelesein skripsi banyak kegiatan takutnya nanti terjadi apa apa sama kandungan Diandra" sambar Diandra menengahi pembicaraan.

Semua menanggapi ucapan Diandra dengan sangat baik, ia mengetahui keadaan dan ia juga tidak ingin terjadi sesuatu pda putri menantunya itu.

Hati Diandra sangat sakit ketika membela diri seperti itu hatinya seakan ter-iris setiap tidur Ken hanya mengajak bercumbu biasa ketika Diandra menginginkan lebih Ken selalu mengakhiri sepihak dengan alasan maaf di aku belum bisa satu kalimat yang sangat menyakitkan.

Pagi menjelang sore Velysia Aland dan Vanno memutuskan pulang ,dan Diandra segera beranjak ke kamarnya ia akan membersihkan badanya dan Ken menunggu diam di kamar dengan beberapa berkas.

"Diandra istriku, harusnya dia mendapat kan apa yg harusnya ia dapatkan mungkin nanti akan kucoba" ucap Ken dalah hati merutuki dirinya yang begitu bodoh.

Entahlah apa yang membuat Ken begitu susahnya untuk memperlakukan Diandra layak istrinya bukan hanya seperti pacar atau lainya. Tapi bagaimana pun Ken pernah berjanji untuk memulai nya dari awal setelah Diandra pulih.

waktu terus bergulir hingga Diandra selesai mandi ia memutuskan turun untuk mengobrol bersama mbo Inah memasak ataupun lainya.

"Ken aku ke bawah temenin mbo Inah boleh?" kata Diandra sambil merapikan rambutnya

"iya sayang boleh" kata Ken di akhiri senyuman yang hanya terlihat persekian detik.

Diandra segera turun untuk menemui mbo Inah yang sudah dianggap ibunya sendri, Diandra membantu memasak untuk menyiapkan makan malam.
Beberapa menit hidangan sudah siap di santap dan semuanya makan malam bersama seperti biasa.

Malam semakin larut usai makan malam Diandra seperti biasanya ia membersihkan beberpa peralatan dan beranjak kembali ke kamarnya.

Di dalam ia menemui Ken sedang duduk menonton tv dan Diandra pun menghampiri nya memeluk dan duduk di samping Ken dan Ken pun merespon sangat baik entah ini seperti sandiwara belaka.

Jika perlakuan lembutmu hanya sebuah sandiwara teruskanlah setidaknya aku bisa merasakan lembutnya sikapmu meskipun hanya sandiwara.

Ken mengusap kepala Diandra dengan lembut sedangkan Diandra asik bermanja di pelukan Ken.

"Sa.. Ken sebentar aku mau ganti baju"kata Diandra sambil berdiri lalu berjalan menuju lemari.

Diambil lah baju tidur tanpa lengan blush top dan celana pendek setengah paha berwarna maroon dan berkesan sangat menggoda bagi Ken entah apa yang sedang merasuki dirinya. Dan Ken beranjak mendekati Diandra dan memeluknya dari belakang, mencumbunya dan menuntun Diandra ke tempat tidur cumbuan yang memabukan hingga ada perasaan beda pada Diandra.

Dirinya menginginkan lebih dari Ken dari aroma tubuh yang menjadi candu, semakin asik dan memanas hingga serasanya ingin sampai pada pelepasan.
Tiba-tiba Ken pun berhenti sedikit menjauh dari Diandra.
"Tidurlah sayang sudah malam"kata Ken sambil mencium kening Diandra.

Sabar hingga sampai kapan Ken selalu membawanya ke arena permainan, menjebak dan sellau menginginkan namun lagi-lagi hanya tipu daya.

minta banyak komentar boleh?

THE PERFECT WIFE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang