.....lagi-lagi pagi sudah menjemput Diandra dari alam mimpinya, sudah satu hari ia cuti dan ini hari kedua untuknya, senantiasa penuh sabar merawat Ken yang sebenarnya sudah membaik namun saja ia mencari alasan agar tetap di rawat,bahkan jika di rumah sakit pun ia sudah di perbolehkan pulang.
infus yang menempel di tangannya pun sudah di lepas oleh Diandra, karna memang keadaan sudah membaik seperti biasa .
sperti biasa Diandra akan bangun terlebih dahulu dan membersihkan diri, karna agar ketika suaminya bangun ia akan terlihat segar walafiat .
Diandra pun sudah rapih dengan pakaiannya celana panjang dan kaos pendek sepatu kets dan handuk yang melingkar di lehernya .
"Ken bangun aku mau joging ikut ayo biar cepet sehat ih, udh sembuh males malesan mulu" ujar Diandra
"hmm aku masih ngantuk Di"
jawab Ken yang membuat Diandra geram."baiklah jika tak mau nanti malam jangan harap tidur di peluk aku"
ancaman Diandra sukses membuat Ken membuka matanya lebar."iyaiya sbentar tunggu aku,mulai berani mengancam kau"
beranjak meninggalkan tempat tidur dan besiap siap.mereka berlari di sebuah taman yang sering di gunakan orang untuk berlari pagi disini.
mereka berlari Diandra yang begitu semngt namun berbeda degan Ken yang terlihat sangat malas.
"Ken aku cape aku mau beli es krim dulu kamu tunggu di sini" ucap Diandra dan berlalu pergi
tak lama memesan dua es krim satu rasa strobery dan satu rasa vanila untuk ken ia sedikit berlari kecil namun hati hati agar es krim tak jatuh sia-sia.
"ini punyamu , jangan malas kau bukan anak kecil lagi" Diandra memberikan es krim kepada Ken dan sesekali melirik sinis ke arah Ken.
"makasih re baik banget deh haha" ucap Ken tanpa sadar dan tertawa.
dan Ken menyadari bahwa yang bersamanya itu istrinya Diandra, anastasya bukanlah Nanda Areka Horrison.
ia terpaku bingung ia takut sekali melukai hati Diandra, ia bingung harus berkata apa sesungguhnya ia merasa bersalah.
"aku mau pulang" ucap Diandra dan berlalu pergi meninggalkan Ken begitu saja.
Ken yang panik pun segera mengejar Diandra yang sedikit berlari kecil."Diandra tunggu"sambil menarik tangan Diandra dan mendaratkan tubuh Diandra agar jatuh ke pelukan Ken.
"sayang maaf aku bisa jelasin,maksud aku itu tadi...." berusaha menjelaskan namun ucapannya terhenti ketika Diandra menunjukan satu jari dan menempelkan tepat di bibir Ken.
"taapa aku tau ko, aku tidak marah tenang saja kau akan tetap tidur denganku" kata Diandra dan berlalu pergi.
Ken sangat merasa bersalah kenapa Reka selalu menghantui pikirannya, padahal dia salah mencintai seorang perempuan yang di kira sangat baik, dan tidak pernah ia sentuh malah tubuhnya, ia jajalkan untuk lelaki hidung belang di luar sana.
sedangkan Diandra yang berstatus istrinya, malah ia belum bisa mencintai istrinya itu, ya memang waktu masih terlalu cepat.
Ken hanya merasa nyaman dengan Diandra, sayang saja belum apa lagi cinta.
sesampainya di rumah, Diandra pun langsung ke kamar untuk membersihkan badan lagi, dan berendam di betup dengan air hangat dan lilin beraroma terapi, seperti biasanya.
hatinya tersa sakit ketika namanya tergantikan oleh nama orang lain, apa maksud Ken ia tidur bersama, bahkan Ken selalu tidur dalam pelukan Diandra, lalu kenapa masih ada nama wanita lain di fikiran Ken.
egoiskah jika Diandra menuntut? dia kini berastus istrinya Ken.
![](https://img.wattpad.com/cover/170757532-288-k861676.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT WIFE (SELESAI)
RomanceDaniel vickenzo alexander, pengusaha sukses dan pewaris utama keluarga Alexander. Diandra Anastasya, mahasiswi di fakultas kedokteran. Mereka di jodohkan dengan alasan krna orang tuanya bersahabat sejak kecil. Menikah atas dasar paksaan bukan cinta...