5

14.2K 459 10
                                    


.....

sedikit perbincangan memenuhi ruangan itu, namun ken tak kunjung turun. Padahal dia berada di kamarnya, apakah dia tidur?rasanya tidak mungkin sekali.

cantik sekali calon kaka iparku ini,elegan terlihat anggun, dengan sedikit polesan lipstik yang terlihat natural. Seorang dokter cantik iya itu, andai saja dia bukan calon kaka iparnya
ucapvano dalam hati .

memang lah wanita ini cukup cantik,dan entah ragu juga, apa kah calon suaminya akan menerima.

diacara tunangan pun dia tidak datang, bahkan sekedar untuk menemuinya, lelaki macam apa dia sebenarnya.

seorang lelaki menuruni anak tangga, dengan celana selutut berwarna cream dan baju putih rambut tercukur rapi, terbelah ksamping seakan dri jauh seperti poni oh sungguh.

"tampan"
sebuah kata penuh makna .

tampan sekali pria ini apakah ini calon suaminya ?benarkah? pasti bahagia sekali dirinya.

"hay ken sini duduk na,kenalin ini dia Diandra calon istri kamu. Ujar Velysia,

dengan enggan melirik sama sekali namun terpaksa, terlihatnya gadis cantik anggun tersenyum padanya.

argh!tidak menggoda iman ya sma sekali dia keukeuh dengan pendiriannya,Reka lah cintanya.

Ken senyum terpaksa pada gadis cantik itu ,dan menghampiri sosok velysia yang terlihat bahagia tapi tidak dengan Ken.

"kanapa bunda ada apa ? Ken mau pergi, dan Ken ada urusan,Ken tidak ada waktu untuk hal yang tak penting." Ujarnya angkuh dengan tangan yang memainkan ponselnya.

"Ken!!! maumu apa hah? dia calon istrimu hargai kedatangan dia!" Sergah Velysia, dengan tangan yang melayang di udara.

seakan emosinya menanjak
,karna ucapan Ken yang begitu jelas akan menyakitkan gadis cantik itu.

"Ken mau ketemu Reka. iya Reka kekasih Ken,puas kalian ingat, Ken punya kekasih,knapa harus di jodohkan!?" Ucapnya hendak berlalu.

plak!!

"Kau mau mempermalukan bunda hah!,hargai dia sesibuk apapun dia, dia usahakan buat kesini,kerjaan nya di rumah sakit banyak, jadi disini yg berkerja bukan hanya kau saja Kenzo!" Tegas velysia membuat Ken menarik nafas dalam dalam.

hah kerjaan di rumah sakit? sekkejap ken berfikir, apakah dia seorang dokter yg waktu itu?, namun dia lupa wajahnya entah yang ingat hanya Reka dan Reka.

benarkah seperti ini calon suaminya? dingin,egois,emosional,apakah Diandra sanggup bertahan dengannya nanti?.

biarlah coba saja percayakan semua akan baik baik saja , namun ia terpesona oleh tampanya lelaki itu, meskipun senyum yg di tunjukanya itu hanya senyum kecut.

hatinya sedikit sakit ketika mendengarkan ucapan Ken.

aku tidak ada waktu untuk hal yang tidak penting.

apa katanya tidak penting di mana pikiran nya?, sedangkan ini menyangkut pasangan yang menemani hidupnya nanti.

bagi Diandra ini sangat penting, meskipun pernikahan ini tidak di dasari oleh cinta terlibih dahulu.

biarlah cinta nanti akan tumbuh dengan sendirinya, lihat saja biji mangga yang di letakan dan sengaja tidak di tanam namun ia bisa tumbuh dengan sendirinya bukan?

maka Diandra percaya akan hal itu ,waktu serasa sudah cukup ia harus kembali ke rumah, dan bergegas menuju rumah sakit.

"em tante , vano ,Diandra pulang dlu gappah kan soalnya sore ini Diandra harus kerumah sakit lagi, lain kali Diandra bisa kesini lagi ko tante" Pamit Diandra gugup.

"oh yasudh ngga ppa nak tante ngrti ko maafin ucapan Ken tadi ya" Ucap Velysia merasa tak enak hati.

"yah ka Diandra knapa pulang?,hm ga nunggu Ken pulang?" Tanya Vanno,
sempat sempatnya vano berbicara seperti itu, Ken saja tidak menginginkannya untuk apa dia menunggu?.

"panggil aja Diandra kita seumuran van" ujar Diandra, karena ia tak asing dengan wajah ini, mungkin mereka satu kampus.

"hm oke di"

"tante permisi" Pamit Diandra dan beralu

"take care sayang" Velysia bangkit mengantarkan sampai depan rumahnya.

sore mnjelang malam sesosok, dokter cantik yang sedang sibuk dengan profesinya,kesana kemari untuk memeriksa pasien pasien yang butuh penanganannya.

entahlah waktu bermain saja jarang, apa lagi untuk mencari suami,sepertinya semua terkesan menyibukkan sekali, sampai dengan bodohnya ia menerima perjodohan ini.

namun ia berfikir, jika tidk di jodohkan,kapan ada waktu Diandra mengurusi tentang cinta?.

~

THE PERFECT WIFE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang