Adira Junior.

1.1K 78 13
                                    

"lo serius hari ini mau ke kantor? Lo gak pusing atau mual gitu?"

"gua sehat-sehat aja, gak ada yang perlu lo khawatirin dari gua."

"biasanya usia kehamilan seperti lo lagi mual-mualnya, Ra."

"gua akan baik-baik aja, percaya." Yakinkannya.

"ke kantor barenga aja deh."

"kantor kita lawan arah ih, gak usah."

"yaudah gua berangkat nih?"

"iya Alee, hati-hati."

"cium boleh?" tanya gua. Adira tertawa pelan lalu menyodorkan pipinya.

Cuupp...

"mau yang lain dong." Pinta gua lagi.

Adira menundukkan sedikit kepalanya bermaksud untuk mencium keningnya. Gua pun melakukannya.

Cuupp...

"lebih lagi."

"ih banyak maunya lo." Balasnya.

Cuupp...

Tanpa ijin darinya gua mengecup bibirnya kilat. Adira tersenyum, gua pun ikut tersenyum.

"aku berangkat ya sayang." Pamit gua dengan mengusap pipi lembutnya.

"kamu hati-hati. Sampai bertemu nanti."

"bye Ra."

"bye Lee."

---ALEE X ADIRA---

Tanpa dirasa bulan demi bulan kini sudah usia kandungan Adira sudah 9 bulan, hanya hitungan hari Adira akan lahiran dan gue akan menjadi Ayah. Gue dan Adira sengaja tidak USG agar nanti akan menjadi kejutan saja. laki-laki atau perempuan nanti akan tetap menjadi anak gue dan Adira. Gue dan Adira pun belum menentukan nama untuk si bayi. Tapi gue sendiri sudah menemukan nama untuk anak laki-laki. Kalau perempuan, biar Adira saja yang menentukan namanya.

Tapi kalau diperhatikan Adira sedang mengandung anak laki-laki. Gue katakan laki-laki karena Adira semakin cuek dengan penampilannya. Untuk pergi Adira hanya menggunakan bedak tipis dan liptin tipis. Untuk mandi pun hanya kalau pergi keluar rumah, kalau hanya dirumah, Adira hanya mandi sore. Seperti tadi, gue pulang kantor jam 5, dan Adira baru selesai mandi.

Saat ini gue dan Adira sedang duduk diatas kasur dengan aktifitas masing-masing. Gue dengan laptop dan Adira dengan hapenya yang sedang chating-an dengan gangsternya. Adira terus tertawa-tawa, entah apa yang mereka tertawakan.

"Lee..."

"hmm..."

"emangnya tadi lo sama Damar pergi?" tanyanya.

Gue sedikit menoleh kearahnya. Adira masih fokus dengan chatannya. Merasa gue perhatikan, Adira menunjukkan isi chatannya dengan teman-temannya.

"ISTRI SOLEHAH?"

Nukha Afnika : Ra, tanyain ke laki lo deh, dia tadi beneran pergi sama damar?

Dara Anisya : emangnya kenapa, Kha?

Adira Saura : gue tanyain dulu ya

Sona Anggia : kenapa?

"pergi gak?" tanya Adira lagi.

"iya." Bohong gue. padahal gue gak tau Damar pergi kemana dan sama siapa. Tapi untuk cari aman, gue jawab iya aja.

"pergi kemana?" tanya Adira.

Kembali Pulang [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang