Jual Mahal.

424 31 6
                                    

Seminggu sudah gue kenal Adira walaupun hanya sekali chatan aja. Gue pun nggak niat untuk chat dia. Sebenarnya gue nggak ada niatan mau deketin dia tapi setiap gue liat dia, gue penasaran sama dia. Mungkin gue sedikit heran ada cewek judes dan dingin kayak dia. Gue pikir cuma cowok yang bersikap dingin tapi ternyata ada cewek juga, dan itu adalah Adira.

Alee Arseno

Woy

Read

Adira bukan gadis yang selalu cepat balas chat seseorang, atau mungkin chat gue tidak lah penting untuknya.

Entah ada angin ribut darimana, sampai gue berani chat dia.

Adira Saura

Ya?

Read

Udah lama balesnya, tapi balesannya cuma 3karakter? Apa dia pakai android merk esia sampai singkat gitu? Sedikit malas gue untuk balas chatnya dan akhirnya gue putusin cuma read aja, biar dia tau rasanya chat diread aja. Tapi kepikiran juga nggak balas chatnya.

Alee Arseno

Lo dimana?

Read

Gue mengutuk diri gue sendiri dengan chat yang baru aja gue kirim ke Adira. Entah bodoh atau bego gue nanya lagi dimana di jam 10 malam begini. Gue rasa Adira bukan gadis yang suka keluar malam.

Adira Saura

Rumah, knp?

Read

Gue semakin bingung untuk balas apa lagi. Gue selalu bingung kalau chatan sama orang terutama sama cewek. Ketahuilah gue begitu kaku kalau sama cewek.

Alee Arseno

Besok pulang sekolah?

Ketemu, mau?

Read

Rasanya gue mau kubur diri gue sendiri didalam lumpur lapindo. Gimana mungkin gue ajak cewek ketemuan setelah awal pertemuan gue dan dia itu sangatlah buruk.

Adira Saura

Gabisa, mau pergi sm temen.

Read

Gue menghela nafas lega dengan jawabannya. Itu jawaban yang gue inginkan.

Alee Arseno

Yaudah lain waktu aja.

Read

Adira Saura

Gak janji.

Read

Sumpah ini cewek jual mahal banget. Gue do'ain dia yang luluh duluan daripada gue. Gue nggak ada niat untuk balas chatnya lagi. Jawaban terakhirnya udah menentukan kalau dia nggak mau ketemu gue.

"Hmm, yaudahlah."

---ALEE X ADIRA----

Sesampainya gue disekolah, gue lihat Adira lagi jalan menuju kelasnya bersama satu temannya, bukan yang kemarin di mall tapi ini satu lagi. Setau gue, Adira punya teman tiga. Adira lagi dirangkul temannya tapi keliatannya Adira berusaha melepas rangkulannya. Temannya terlihat memukul kepala Adira lalu lari dan Adira mengejarnya. Mereka seperti anak kecil.

Gue pun belok kearah kelas gue yang udah ramai diisi anak kelas gue.

"tadi Adira bareng temannya." Lapor Edwin setelah gue duduk dikursi sebelahnya.

Kembali Pulang [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang