Sekretaris Baru.

515 34 8
                                    

Mulai dari bab ini, tidak lagi sudut pandang Alee. Sekarang dari sudut pandang penulis.
-----
Flashback end. Mulai bab ini dimulai dengan kelanjutan kisah Alee dan Adira bersama Bulan.
-----

Sesampainya Alee di kantor bersamaan dengan Dion yang menyambutnya di depan ruangannya. Belum Alee masuk kedalam ruangannya, Dion memberitahu kalau sekretarisnya sudah mendapatkan pengganti yang baru karena memang sekarang Jimi sudah menjadi asisten Alee seperti Dion. Alee hanya merespon dengan anggukan kepala dan meminta Dion untuk menyuruh sekretaris barunya untuk menemuinya diruangannya. Dion dengan patuh mengiyakan perintah Tuannya.

Belum Alee duduk, ponselnya sudah berdering menandakan adanya pesan masuk. Alee memeriksa ponselnya dan ternyata sang istrilah pelakunya. Alee tersenyum membaca pesannya.

Ibunya Bulan

Semangat kerjanya, Lee.

Hari ini aku mau ajak Bulan ke caffe.

sampai ketemu dimakan siang Ayahnya Bulan.

Alee Arseno

Iya sayang

Jaga baik-baik anak kita ya

Alee meletakkan ponselnya diatas meja saat ia mendengar ketukan pintu ruangannya dan suara Dion.

"Tuan, sekretaris Anda sudah datang."

"Masuk." Jawab Alee terdengar tegas.

Klikk...

Alee sedikit terkejut melihat gadis yang baru saja masuk kedalam bersama Dion. Tetapi Alee mampu menutupi keterkejutannya. Sedangkan gadis itu terus tersenyum manis padanya. Dion memperkenalkan gadis itu pada Alee.

"Tuan, gadis ini yang saya pilih untuk menjadi sekretaris Anda." Ujar Dion sopan.

"Bisa saya liat profile-nya?" Tanya Alee pada Dion.

Dion menatap gadis itu, meminta menyerahkan profile-nya pada Alee. Gadis itu pun meletakkan amplop yang berisikan profile-nya pada Alee. Alee mengambilnya dan meminta Dion untuk meninggalkan ruangannya bersama gadis itu.

Alee melihat kearah pintu ruangannya yang sudah tertutup rapat. Tersisa hannya dirinya dan juga gadis itu. Alee berdecak kesal dengan tatapan tajamnya.

"Apa maksud kamu melamar dikantorku, Camelia?"

Gadis yang baru saja disebut---Camelia, hanya tersenyum. "Aku butuh pekerjaan untuk menghasilkan uang agar tetap hidup." Jawab Camelia.

"Tapi tidak di kantorku juga."

"Aku mana tau ini kantormu, Alee. Kamu tidak bilang ini kantormu."

"Siapa yang merekruit-mu sampai kamu diterima sebagai sekretarisku?"

"Dion dan James."

Alee menghela nafas kasar. "Bukannya kamu sudah bekerja di London?" Tanya Alee.

"Sudah aku putuskan untuk kembali ke Indonesia."

"Boleh aku memecatmu saat ini?" Jengah Alee.

"Bahkan aku belum bekerja, bagaimana bisa aku sudah di pecat?"

"Aku sudah menikah dan memiliki anak, Camelia! Sudah cukup dulu aku mengkhianatinya." Beber Alee dengan menekankan setiap katanya.

"Aku datang kesini untuk bekerja, bukan untuk merusak rumah tanggamu, Alee. Lagipula kamu tenang saja, aku sudah lama melupakan masalalu kita." Jawab Camelia tenang.

"Baiklah, lupakan semua masalalu kita." Tenangkan Alee pada dirinya sendiri. "Mejamu ada didepan ruanganku. Kamu boleh masuk ruanganku kalau aku panggil atau kalau kamu mau masuk, kamu harus ketuk pintu lebih dulu dan harus mendapat ijinku dulu baru boleh masuk! Paham Camelia?"

Kembali Pulang [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang