"Malam ini Papa ada pertemuan kolega bisnis, kamu mau ikut sayang?" Tanya Wira seraya merapikan dasi berwarna birunya.
Nara sedang menonton film kartun kesukaannya diruang tengah. Dia sangat tak bersemangat hari itu.
"Enggak ah, Pah. Aku dirumah aja." Jawab Nara tanpa memalingkan pandangannya dari layar tv. Nara selonjoran di atas sofa panjang kemudian menyenderkan kepalanya ketika dirasa pegal.
"Ya udah kalau gitu. Papa harus berangkat dari sekarang ada beberapa urusan lagi yang harus segera diselesaikan. Kamu baik-baik di rumah ya. Kalau mau pergi kemana-mana telfon Papa."
"Siap, Pah!"
"Papa pamit!" Ucap Wira mengacak gemas rambut putrinya itu. Nara mencium punggung tangan Wira kemudian mengantar pria tua itu sampai di depan teras.
"Hati-hati Pa," ucapnya ketika mobil yang disupiri oleh Pak Abdi sudah mulai keluar dari pekarangan rumah.
Nara kembali ke dalam rumahnya. Kini mengambil posisi rebahan dan mengganti chanel yang ditontonnya menjadi drama korea kesukannya. 1 menit yang lalu jam tayang drama itu sudah dimulai.
Tokk.. Tokk.. Tokk..
Belum sempat Nara bangkit untuk melihat siapa yang mengetuk pintu, tiba-tiba dihadapannya sudah berdiri sosok Lily dengan memperlihatkan ekspresi berbinar.
"Ini malem minggu lho, Ra. Yakin lo mau diem aja disitu?" Sindir Lily. Dia sudah duduk di single sofa kemudian mencomot cemilan kering yang dari tadi belum terjamah oleh Nara.
Ck! Nara berdecak, menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan ogah-ogahan. "Emang lo mau ngajakin gue kemana? Pasar malem di alun-alun kecamatan? Emangnya masih ada gitu?"
Lily terlihat berpikir sebelum menjawab. "Sekarang gantian sama bazar buku, acara amal, konser, dan senam ibu-ibu disana. Jadi pasar malamnya kadang ada kadang enggak. Gue juga gak tau malem ini lagi ada apa disana."
Nara melirik jam dinding di ruangan itu. Masih menunjukkan pukul 5 lewat 25 sore.
"Trus?" Tanya Nara. Dia meneggelamkan wajahnya di bantal sofa yang besar untuk menutupi bahwa dirinya tengah menguap.
"Kita nonton!" Seru Lily semangat sambil memasukkan kripik ke dalam mulutnya kemudian setelah selesai ditelan ia meminum minuma yang ada di meja.
"Ih Ly, itu punya gue!" Pekik Nara sebal. Lily hanya cengengesan tak berdosa. "Nonton apaan lagi?"
"Gue punya 2 tiket nonton film drama Indonesia romantis itu lho yang baru meluncur minggu kemaren." Seru Lily.
"Drama romantis ya?" Nara mempertimbangkan hingga lupa bahwa saat ini pun ia tengah menonton drama Korea romantis.
"Tapi nanti sama Nindy juga kok, kan dia yang bawa mobil."
"Jam berapa?" Tanya Nara.
"Ntar, jam 7 malem."
"Oke, kalo gitu gue mandi dari sekarang." Ucap Nara sambil berdiri dan meninggalkan Lily untuk menuju kamarnya di lantai 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONNARA (End)
Teen FictionNara tidak tahu jika kehadirannya kembali ditengah orang-orang yang sudah lama ia tinggalkan malah mendatangkan suatu masalah. Perasaan sesal dan tidak enak itu datang saat masalah yang seharusnya ia hadapi sendiri malah berimbas pada orang terdekat...