Chapter 28

194 16 0
                                        


___

Padahal masih pagi. Jam digital di ponsel juga masih menampakkan angka 04.50. Namun seluruh penghuni Villa itu sudah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Bahkan Milly dan Nindya sudah mandi duluan dengan menggunakan air hangat.

Mereka berkumpul di halaman belakang Villa. Hanya menunggu beberapa menit lagi, sunrise akan segera datang. Mereka sudah siap-siap dengan ponselnya. Hendak mengabadikan momen pose di puncak bersama sunrise. Alamat dapet like banyak ini di IG.

"Fotoin gue dulu dong!" Pekik Nindya heboh sambil menyerahkan ponselnya kepada Lily. Lily kemudian mengambilnya dengan terpaksa.

Nindya berpose dengan mengacungkan kedua jari tengah dan telunjuknya. Lily hanya mengklik-klik saja ikon merah di ponsel Nindya itu. Nindya tersenyum sangat manis sekali. Namun bagaimanapun Nindya yang sudah mandi dan cantik, di foto ini Nindya kelihatan gelap, tanpa wajah.

Nindya mengambil ponselnya dan melihat hasilnya. "Yah, kok gue item sih!" Gerutunya tidak terima.

"Emang masih gelap tauk!" Sambar Lily tak mau kena salah.

"Ish!" Nindya mencebik sebal. Kemudian dia berjalan mendekat ke kolam renang besar di halaman belakang villa itu.

"Eh, Ra, foto yuk!" Ajak Lily kepada Nara yang masih menunggu sunrise naik.

"Gelap." Seru Nara.

"Gak apa-apa, sengaja kan. Soalnya gue belum mandi." Cengir Lily.

"Ish." Nara menatap Lily jorok, karena Nara sudah mandi barusan setelah Nindya keluar dari kamar mandi dengan waktu berabad-abad lamanya itu.

"Ya udah, ayok." Putus Nara kemudian.

"Ini siapa yang mau motoin?" Tanya Lily kepada semua orang yang ada disana. Sementara ia tak melihat keberadaan Nindya.

Emang gak tau terimakasih!

"Gue aja." Ujar Leon menawarkan dirinya.

Lily tersenyum senang kemudian memberikan ponselnya kepada Leon.

"Landscape ya. Sepinggang aja. Gue mau pose sambil meluk Nara." Seru Lily heboh.

"Ih, gak usah meluk ah, lo bau." Tolak Nara membuat Leon terkekeh. Sukurin gak ya?

Lily cemberut namun kemudian dia berpose membelakangi Nara dan bergaya melipat tangan di atas perut.

Ckrek.

Lily mengambil ponselnya dari Leon. Wajahnya berubah masam. "Yah, kok gelap sih!" Gerutu Lily. Padahal seharusnya ia sadar bahwa tadi sudah memoto Nindy dan hasilnya bayangan semua.

"Sekali lagi deh, pake blit tapi." Ujar Lily. Leon menerimanya kemudian memoto mereka lagi.

Wajah Nara yang candid alias belum siap membuat Leon terkekeh. Mana mata kedua orang itu menyala lagi, seperti kucing.

"Ih, pake blit malah jelek guenya!" Ujar Lily tidak terima. Tiba-tiba dia mendorong tubuh Leon menghampiri Nara.

"Giliran kalian." Ujar Lily kemudian dengan cepat mengklik tombol kamera. Ia memperhatikan foto yang sebenarnya gelap itu. Tapi terlihat bayangan Leon yang tengah menghadap ke arah Nara dan Nara yang menatap ke kamera walau sama sekali tidak kentara.

"Bagus!" Putus Lily kemudian segera kabur sebelum salah satu diantara orang yang di fotonya mengamuk.

"Eh, Ly!" Teriak Nara. Dia baru saja sadar bahwa barusan sudsh difoto oleh Lily tanpa persetujuan sama sekali.

LEONNARA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang