___Nara dan Lily sudah bersiap-siap dan menunggu diluar gerbang. Nara pikir Leon yang akan menunggunya. Ternyata ia yang harus duluan menunggu. Namun tak lama, hanya sekitar 5 menit karena Leon sudah datang dengan Mini Coopernya.
"Hai." Sapa Leon membuka kaca jendela disampingnya.
Nara hanya tersenyum tipis. Berusaha menghilangkan kegugupan. Tadi Lily sudah mewanti-wanti Nara untuk tidak selalu gugup ketika bersama Leon. Apalagi mereka kini sudah pacaran. Mau geer sekalipun tak akan ada salahnya lagi.
Teman macam apa yang menyuruh temannya untuk geer duluan?
"Kita mau kemana?" Tanya Nara yang sudah memasang seatbelt. Dia duduk di samping Leon sementara Lily berada di kursi penumpang.
Awalnya Nara ingin duduk bersama Lily saja di belakang karena merasa tak enak. Namun Lily yang memaksa dan akhirnya Nara mengalah. Dengan hati yang senang pula.
Mobil melaju dan tak lama sampai di sebuah kedai khas Meksiko yang berada di pusat kota. Leon memarkirkan mobilnya dan kemudian mereka segera mencari tempat di rooftop. Dari atas kedai mereka dapat melihat keindahan kota itu. Dengan lampu dari rumah-rumah yang berkerlap-kerlip. Tak lupa jalanan yang padat membuat khas nuansa kota Jakarta ini.
Mereka memesan Tacos, makanan khas Meksiko karena memang ini kedai khas Meksiko. Namun hanya memesan satu porsi, karena satu porsi pun sudah dapat membuat mereka bertiga kenyang.
Sebenarnya Leon sudah makan malam bersama Maminya. Namun entah mengapa ia sangat merindukan gadisnya itu. Mendapat kabar dari Nando jika lelaki itu tengah menginap di Bogor membuat Leon menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin.
Pesanan datang, mereka segera memakannya. Hanya suara piano dari sudut kedai yang menenami acara makan malam mereka. Kedai ini selalu ramai, tapi entah mengapa malam ini di rooftop hanya ada mereka bertiga. Selebihnya memilih untuk berada di lantai bawah dan lantai 2. Namun tentu saja ini sangat disyukuri oleh Leon karena ia merasa ini momen romantis yang ia dapatkan dengan Nara. Walau sekalipun ada Lily diantara mereka.
Nara sudah merasa kenyang dengan porsi sebanyak itu. Begitupun Leon yang hanya mengambil satu buah. Sementara sisanya kini sedang dimakan oleh Lily. Bahkan cara makan gadis itu membuat bibirnya belepotan. Dengan sigap Nara memberikan tisyu kepada Lily dan dielapnya oleh gadis itu dengan cepat.
"Kalian harus bersyukur karena ngajak gue diantara kencan kalian." Ucap Lily tiba-tiba dengan mulut yang penuh dengan Tacos.
Leon dan Nara hanya saling pandang dengan menaikkan sebelah alisnya pertanda bingung.
"Kenapa? Karena kalo gak ada gue, gak ada yang ngabisin ini makanan. Sayang tau, mubazir." Cerocos Lily yang bertanya dan dijawab oleh sendiri. Kemudian Lily kembali memasukkan Tacos itu ke dalam mulutnya. Nyummy!
Nara dan Leon sama-sama terkekeh. Tidak mau mengganggu Lily yang sedang menikmati makanan itu. Biarlah kencan mereka seperti ini. Lagipula daripada berduaan takut terjadi hal yang tidak diinginkan, lebih baik seperti ini. Leon hanya bermain aman daripada dia mengambil resiko yang akan membuat siapapun merasa dirugikan nantinya.
Syut, jangan mikir macem-macem ya!
Leon menaruh ponselnya di atas meja setelah menyetel sebuah lagu yang diputarnya dari youtube. Lagu berjudul When You Say Nothing At All yang dilantunkan oleh Ronan Keating ini membuat suasana menjadi lebih romantis bagi Leon. Sementata Lily masih fokus dengan Tacosnya, Leon menatap manik mata Nara penuh kagum.
"It's amazing how you, can speak right to my heart, without saying a word, you can light up the dark." Leon ikut melantunkan lirik lagu itu sambil terus menatap Nara.
Leon melihat sorot mata yang tersipu malu dan penuh binar kebahagiaan disana. Pipi Nara yang merona dan bibirnya yang tak henti mengulas senyuman membuat Leon merasa senang. Ia rasa ia tidak salah menentukan pilihannya. Ia jatuh cinta pada orang yang tepat.
Nara membalas tatapan Leon. Dia merasa baru kali ini jatuh cinta sebahagia ini. Entah Nara yang bucin, atau memang karena sebelumnya ia belum pernah seperti ini hingga akhirnya perasaannya membludak. Yang pasti Nara merasa senang. Dia tidak ingin kehilangan satu detik pun keindahan wajah Leon.
Lily sudah menghabiskan Tacosnya. Kemudian dia pamit ke toilet sebentar. Sepeninggal Lily, Leon meraih kedua tangan Nara dan mengenggamnya erat di atas meja itu.
"I Love You." Ucap Leon.
Melihat ekspresi Leon dan mendengar ucapannya, membuat Nara ingin tertawa. Apalagi musik di video youtube di ponsel Leon sudah berganti menjadi lagu Dj Gagak Entah Apa Yang Merasukimu.
"Gak usah lebay, ya." Tegur Nara sambil terkekeh merasa geli.
Leon buru-buru mematikan tayangan lagu itu. Ia pun kembali menggenggam tangan Nara.
"Gue--,"
"Ih sumpah demi apa? Barusana gue ketemu sama abang-abang yang godain gue di toilet. Untung gue cepet kabur, kalo enggak gue udah dicolek-colek manja pasti. Ih geli banget sih. Gue gak mau pokoknya ke tempat ini lagi!" Cerocos Lily heboh dan bernada lebay saat baru saja kembali ke meja.
Mendapati Lily yang tiba-tiba dan telah memotong ucapannya, membuat Leon buru-buru melepaskan pagutan tangannya.
Lily yang menyadari itu hanya nyengir. Tidak merasa bersalah tapi merasa sedikit tak enak juga sudah menganggu.
Nara dan Leon pun akhirnya menunduk menahan malu sudah kepergok Lily. Seperti seorang bocah SD yang kepergok oleh emaknya sedang berduaan di motor sambil adu rayuan. Mungkin seperti itu perasaannya.
"Udah malem, pulang aja yuk!" Ajak Nara tiba-tiba tidak ingin terlalu mendalami kecanggungan ini.
"Oke." Balas Leon kemudian berdiri dan mengambil kunci mobilnya. Begitupun dengan Lily yang menyempatkan dulu untuk menyeruput minumannya sampai habis.
Mereka berjalan keluar kedai setelah Leon membayar pesanan mereka. Kembali ke dalam mobil Leon yang kemudikan dilajukan untuk menuju ke kediaman Nara.
Sepanjang perjalanan hanya kesunyian yang tercipta. Lily sibuk dengan ponselnya di belakang. Sementara Nara juga sibuk menatap jalanan dari jendela.
Malam indah ini semoga jadi awal untuk cerita kita yang indah.
___
Nah jadi bucin kan:v
Btw ini gambaran Tacos yang dipesen Leon, pada mau ga?:)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONNARA (End)
Teen FictionNara tidak tahu jika kehadirannya kembali ditengah orang-orang yang sudah lama ia tinggalkan malah mendatangkan suatu masalah. Perasaan sesal dan tidak enak itu datang saat masalah yang seharusnya ia hadapi sendiri malah berimbas pada orang terdekat...