Chapter 14

261 35 3
                                    

3 orang gadis dengan sama-sama menenteng kantong kresek dari supermarket kini tengah berdiri menunggu pintu besar berwarna putih itu dibuka pemiliknya.

Kemarin Papa Nara bilang kalau Maminya baru akan pulang hari ini. Nara sudah tidak enak jiwa, gelisah di kamarnya. Untung saja ada Lily dan Nindya yang menjemput ke rumahnya dan mengatakan bahwa mereka akan berbelanja untuk membuat kue. Nara menyambutnya dengan senang hati. Ia segera bersiap-siap dan setelah beberapa jam kini disinilah mereka. Dj sebuah rumah besar dengan halaman yang luas dan pintu utama yang besar.

Saking terbagi duanya pikiran Nara, hingga ada sesuatu yang tak Nara sedari semenjak mobil Nindya masuk ke pekarangan rumah ini.

Pintu dibuka dan memperlihatkan seorang wanita dengan rambut pendek yang wajahnya sangat cantik. Wanita itu tersenyum menyambut kedatangan 3 orang gadis yang tak lain adalah Nara, Lily dan Nindya. Kemudian Nindya menyalami wanita itu diikuti oleh Lily dan terakhir Nara. Wanita itu segera mengajak mereka untuk masuk.

Nara hampir tertegun melihat isi rumah ini yang setiap inci di dinding ruang tamunya saja banyak sekali menempel foto-foto dengan pigura berwarna coklat. Kemudian masuk ke ruang tengah yang juga tak kalah dengan figura foto yang lebih besar.

Wanita itu pergi ke dapur untuk menyiapkan jamuan setelah mempersilahkan ketiga gadis yang seumuran anaknya itu duduk di ruang tengah rumahnya.

"Yang barusan tante Milly. Adeknya bokap gue." Ucap Nindya seakan mengetahui kekepoan Nara.

Nara hanya ber-oh-ria. "Jadi ini bukan rumah lo?" Tanya Nara.

Nindya mengangguk. "Ini rumahnya tante Milly. Tapi gue sering kok kesini. Rumah ini udah gue anggap rumah sendiri, jadi kalian santay aja."

Nara hanya mengangguk-anggguk paham. Sedari tadi jujur dia tidak bisa memfokuskan dirinya. Bahkan ia juga baru sadar jika tadi mereka berbelanja banyak sekali. Dari bahan-bahan membuat kue, buah-buahan, susu kotak, cemilan, hingga mie instan.

Tante Milly kembali ke ruang tengah dengan diikuti oleh seorang Ibu-ibu paruh baya yang membawa nampan berisi minuman dan cemilan yang banyak. Ibu-ibu itu menaruh bawaannya di meja besar dan kemudian pamit kembali ke belakang. Tante Milly duduk di single sofa.

"Pantesan aja tadi tante telfonin pagi-pagi kamu bilang udah berangkat. Gak mau banget tante ikut belanja, ternyata bareng temen-temen kamu yah." Kata tante Milly. Sudah jelas itu ditunjukkan kepada Nindya.

Nindya hanya cengengesan. "Oh iya tan, kenalin dulu dong. Ini temen-temen baru aku di kelas 12 ini." Nindya menunjuk Lily dan Nara bergantian.

"Ini Lily yang tomboy abis gayanya," ucap Nindya padahal saat itu Lily hanya mengenakan jeans panjang dan kaos kebesaran sama seperti Nara, tidak ada tomboy-tomboynya sama sekali. "Yang itu namanya Kinara, murid baru di sekolah. Sekelas lho tan, sama si Bule."

Nara langsung menatap Lily bingung, namun seperti mengerti sedikit maksud dari Nindya.

"Leon, itu anaknya tante Milly. Sepupu Nindya." Bisik Lily seakan tau dan menjawab kekepoan Nara.

Nara ber-oh-ria sesaat sebelum matanya membulat sempurna. Jadi??

"Iya, kenalin ya, saya tante Milly. Tantenya Nindy plus Maminya Leon." Ucap tante Milly ramah.

LEONNARA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang