"Tata." Ujar Milly sedikit kaget ketika melihat seseorang yang berdiri di depan pintu rumahnya.Tata menatap Milly datar. "Boleh Tata masuk tante?"
Milly kemudian mengizinkannya. Seperti biasa, Milly menerima Tata duduk di ruang tengah.
Milly mengambilkan minuman sendiri untuk Tata. Kemudian dia menyimpannya di meja. Beberapa detik hening tercipta, hingga Tata membaca raut kegelisahan dari wajah Milly.
"Tante gak usah panik, Tata kesini gak mau bahas soal acara makan malam itu yang gagal." Ujar Tata sedikit menyindir.
Disinggung soal itu membuat Milly berusaha menegakkan tubuhnya. Dia menghembuskan nafasnya berusaha meyakinkan jika Milly tidak pernah merasa panik, apalagi menyesal.
"Jadi kamu ada urusan apa kesini?" Tanya Milly.
Dulu memang Milly pernah suka kepada Tata. Tapi itu saat Tata masih menjadi teman Nindya. Tata sangat baik dan sopan. Sempat terbersit di benak Milly untuk menjodohkannya dengan Leon. Namun setelah rencananya mulai tersusun, Leon mengatakan hal yang membuat harapan Milly pupus. Soal bagaimana kelakuan asli Tata dan sikapnya kepada Nindya, keponakan yang ia sayangi.
"Tata cuma mau minta bantuan tante," Ujar Tata menggantungkan kalimatnya. "Buat bikin Leon suka sama Tata."
Milly terkejut mendengarnya. Sontak dia menjauhkan badannya dan menyender di kepala sofa. Ini yang ia takutkan. Sudah berapa kali laporan Leon bahkan dari teman-temannya mengenai Tata yang menyukai Leon, membuat Milly pusing menghadapinya. Milly bukan lagi tak suka kepada Tata, tapi ia tak akan pernah setuju jika Tata berhubungan dengan anak semata wayangnya.
"Kenapa kamu suka sama anak tante?" Tanya Milly.
"Tante juga tau jawabannya. Tante juga seorang perempuan dan pernah muda." Jawaban Tata membuat Milly menghembuskan nafasnya lagi.
"Jadi gimana tante?" Tanya Tata seolah dia menaruh harapan besar pada wanita itu.
"Tante gak bisa maksa anak tante." Jawab Milly.
Tata memejamkan matanya menahan emosi. Sebenarnya ia sangat benci kepada Milly yang sudah sedari dulu membuat dirinya jauh dari Leon. Sikap Milly selalu menunjukkan ketidak sukaannya terhadap Tata. Dan puncaknya ada di kejadian kemarin, acara makan malam yang gagal. Dimana Milly lebih mementingkan Nara dibanding Tata dan Maminya. Bahkan dengan teganya Milly menghindari pertemuan dengan temannya sendiri, Melinda.
"Tante udah tau kan kalo Tata ini nekad!" Nada bicara Tata mulai meninggi, kehilangan kontrol dirinya.
"Saya hanya tidak mau anak saya salah pilih." Jawab Milly yang mengubah nadanya menjadi dingin.
"Maka dari itu, harusnya tante tau kalo cuma Tata yang pantes buat Leon! Tata udah 2 tahun sama Leon, sementara cewek itu baru kenal sama Leon beberapa minggu. Tante gak percaya sama Tata?" Tata mulai meracau dan memperlihatkan ekspresi yang menyedihkan seakan-akan dia sangat tersakiti.
Milly kehilangan rasa sabarnya. Baru saja ia akan membalas tiba-tiba ponselnya berdering menandakan panggilan masuk.
Milly beranjak dan menuju ke dekat tangga untuk menjawab telfon.
"Mam, Leon baru aja dari kantor polisi. Leon menyelidiki kasus tabrak lagi Nara. Dan ternyata pelakunya adalah Tata. Mobil yang dipakai penabrak lari itu adalah mobil Tata. Siapa lagi kalau bukan dia yang make."
Milly terkejut mendengarnya. Dia sudah diberitahu oleh Leon tadi jika Nara mengalami tabrak lari namun diselamatkan oleh Cilla yang akhirnya masuk rumah sakit. Leon tadi izin akan pergi menengok Cilla di rumah sakit namun barusan memberi kabar tentang pelakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONNARA (End)
Roman pour AdolescentsNara tidak tahu jika kehadirannya kembali ditengah orang-orang yang sudah lama ia tinggalkan malah mendatangkan suatu masalah. Perasaan sesal dan tidak enak itu datang saat masalah yang seharusnya ia hadapi sendiri malah berimbas pada orang terdekat...