16)Kepulangan Yussof.

1.2K 46 5
                                    

•Jangan baca di waktu shalat!
•Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama!!

~•~••~•~•••~•~••~•~

•Sabtu, 2 Maret•
•Indonesia, pukul 05:15 pagi•

Kemarin, pada Hari Jum'at, tanggal 1 Maret, tepatnya pada pukul 16:30 sore, Yussof telah pulang ke Indonesia. Namun, hari ini ia harus kembali ke Madinah, Arab. Karena liburan pesantrennya telah habis. Dan tak lama lagi, ia akan mengikuti Ujian Nasional, yang artinya ia akan segera lulus Madrasah 'Aliyah (MA).

Sedangkan Huwaida, sebentar lagi akan mengikuti Penilaian Tengah Semester 2, yang akan dilaksanakan Hari Senin, tanggal 11 Maret sampai dengan Hari Jum'at, tanggal 15 Maret. Lalu beberapa bulan kemudian, ia akan mengikuti Penilaian Kenaikan Kelas dan akan naik ke kelas 8.

Pagi ini, setelah Shalat Shubuh berjama'ah di masjid bersama dengan Farhan--Abi Huwaida, Yussof segera bersiap-siap berangkat ke bandara untuk pulang ke Madinah, Arab.

"Yussof, nanti 'Amm, 'Ammah, Faridah, dan Huwaida akan mengantarmu ke bandara, yaa!" ujar Farhan yang baru saja menuruni anak tangga dan menghampiri Yussof di ruang keluarga.

Sedangkan Halimah, Faridah, dan Huwaida sedang memasak di dapur.

Yussof pun menoleh ke arah Farhan, lalu tersenyum. "Eh? Gak perlu, 'Amm. Aku bisa sendiri kok, waktu itu pas ke Jeddah juga aku sendirian," tolaknya pada sang Paman karena tak enak, takut mengganggu waktu istirahatnya.

Farhan menggelengkan kepalanya pelan. "Gak apa, kami antar aja. Lagian 'kan mungkin kamu bakal jarang ke sini lagi, soalnya harus fokus sama Ujian Nasional dan melanjutkan sekolah ke Universitas,"

"Beneran gak apa-apa nih, 'Amm?
'Amm 'kan sibuk, kerja jadi psikiater sekaligus pendakwah. Juga, 'Amm harus ngelanjutin kuliah. Pasti 'Amm kurang istirahat," ujar Yussof. Ya, Farhan memang bekerja sebagai psikiater dan juga sebagai pendakwah, jadwalnya sangat padat.

Belum lagi, Farhan juga harus melanjutkan kuliahnya. Sedangkan Halimah, ia hanya di rumah saja menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.

"Na'am, gak apa-apa kok. Oh iya, nanti kamu mau kuliah di mana?" tanya Farhan.

Yussof terdiam sebentar, dan menjawab, "Hmm, belum tau. Soalnya masih belum mutusin mau kuliah di mana," jawabnya. Bagaimana Yussof bisa memikirkan kuliahnya, jika ia saja masih sibuk dengan perjodohannya dengan Huwaida, yang entah jadi atau tidak, juga dengan Aira. Hal itu membuat Yussof hampir saja melupakan tentang Ujian Nasional yang akan segera ia ikuti, serta tentang ia akan kuliah di mana.

"Ooh, gitu. Yaudah, gak apa-apa. Kamu fokus belajar buat Ujian Nasional aja dulu, baru pikirin mau kuliah dimana dan jurusan apa. Nanti 'Amm bantu carikan Universitas untukmu," jawab Farhan.

Yussof pun tersenyum senang dan berkata, "Syukron 'Amm. Asif kalo aku ngerepotin 'Amm dan 'Ammah terus,"

"Nggak. Gak repot kok," jawab Farhan sambil tersenyum.

Halimah dan kedua putrinya pun menghampiri mereka, dari dapur, dengan membawa nampan berisi 5 gelas teh hangat.

"Mau sarapan sekarang?" tanya Halimah sambil menaruh gelas-gelas berisi teh hangat, dibantu dengan kedua putrinya.

[SDRS2] HASNA | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang