53)Lamaran dan Surat Arfan.

1.3K 43 0
                                    

-Maaf kalo chapter ini kurang ngena. Maaf juga kalo isinya sulit dimengerti, terlalu rumit, atau apalah itu :(
-Semoga suka, yaa!
-Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama!
-#jangan_lupa_vote!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Bersabarlah wahai diri!
InsyaaAllah akan ada hati
yang siap menemani.”
–A&H–

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Author's POV•

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Farhan dan Yussof berjalan beriringan ke arah Halimah--yang sedang memangku Almer, Maryam dan Aira duduk, yang di sebelah bangku taman itu ada Arkan yang tengah menduduki kursi rodanya.

"Yusra mana?" tanya Yussof.

"Di sana. Lagi sama Huwaida." Aira melirik Huwaida dan Yusra yang kini sibuk melihat bunga-bunga di taman.

Yussof ber'oh'ria. Kemudian ia dan Farhan duduk di bangku taman lain. Maryam yang menduduki tempat tepat di samping Aira, memerhatikan sekelilingnya.

Maryam berdehem. "Ekhm! Kurasa aku jadi nyamuk di sini," katanya.

"'Ammah 'kan manusia?" Suara Almer terdengar.

Maryam lantas menghela napas. "Bukan nyamuk yang itu, Almer."

Mendengar percakapan barusan, membuat Aira terkekeh. "Kenapa kamu ngerasa jadi nyamuk, Maryam? Lihat! Karena perkataanmu tadi, Almer jadi bingung."

"Almer.. simpan dulu rasa penasaranmu itu, ya!" Maryam beralih menatap Aira. "Kak, cuma aku yang gak ada pasangannya di sini. Ummi Halimah sama Abi Farhan, Kak Aira sama Kak Yussof, Kak Arkan sama Kak Huwaida. Bahkan, meski bersaudara, Yusra sama Almer bisa dibilang berpasangan karena berbeda jenis kelamin.

"Sedangkan aku? Cuma nyamuk yang numpang duduk di antara kalian!" ujarnya, menjelaskan.

Semua orang tertawa. Termasuk Huwaida yang sekarang sedang menghampiri mereka, dengan Yusra dalam gendongannya.

"Kamu ngerasa jadi nyamuk karena gak ada pasangan?" Maryam mengangguk.

"Lah, kalo gak ada, terus Kak Zikri apaan? 'Abang-abangannya' kamu?"

Maryam sontak melebarkan pupil matanya. "Kak Zikri? Temennya Kak Afraz itu?" Arkan mengiyakan, membuatnya kembali menjawab, "Dih, ya kali aku sama bangkotan kek gitu?! Ogah!"

"Jangan gitu, Maryam. Entar kalo ternyata kalian berjodoh, gimana? Bisa-bisa kayak Ummi Halimah, loh. Pas awal Abi dateng dia-nya nolak banget. Eh taunya jodoh." Farhan terkekeh.

"Ish. Kamu tuh, ya!" balas Halimah.

"Hahaha."

"Assalamu'alaikum!"

Mereka bersembilan dengan kompak memandang ke sumber suara yang terdengar riang, sambil menjawab salam. Keenam orang yang mengucap salam tadi mendekat ke arah mereka.

"Loh? Kak Faridah sama Kak Zayan mana? Kok gak bareng kalian?" Huwaida bertanya.

"Biasa. Farras rewel lagi, minta ketemu Aiza." Farzam yang menjawab.

[SDRS2] HASNA | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang