20)Dua Hati yang Tersakiti.

1.1K 43 0
                                    

•Jangan baca diwaktu shalat!
•Jangan lupa baca Al-Qur'an!!
-Ceritain tentang Yussof-Aira dulu, ya! Nanti baru Arkan-Huwaida:")-

~•~••~•~••~•~••~•~••~•~

"Dulu aku mencintaimu,
Tapi malah kau sia-siakan,
Kini kau menaruh hati padaku,
Dan semuanya pun berantakan."
•Aira Al-Khadij•

~•~••~•~••~•~••~•~••~•~

•Minggu, 10 Maret•
•Jeddah, pukul 16:00•

Setelah melaksanakan Shalat Ashar berjama'ah, Aira dan ketiga sahabatnya segera menuju kamar mereka. Lalu, seperti biasa, mereka akan ke perpustakaan bersama.

Kini, Aira, Maira, Fadhmaya, dan Zubaida tengah berjalan menyusuri halaman depan santri putri. Karena perpustakaan terletak di samping kanan dan kiri sekolah mereka.

Tinggal beberapa meter lagi mereka akan sampai di perpustakaan, tiba-tiba …

"Aira!" panggil seorang akhwat seumuran dengan Aira, dari belakang.

Aira yang merasa namanya dipanggil pun menengok ke belakang, begitupula dengan ketiga sahabatnya.

"Assalamu'alaikum warahmatullah … Aira Al-Khadij dari kamar Maryam-1, 'kan?" tanya akhwat yang memanggil Aira, tadi.


"Wa'alaikumussalam warahmatullah," jawab Aira, dan ketiga sahabatnya bersamaan.

"Na'am, ana Aira. Limaadzaa, yaa Ukhty? (Iya, saya Aira. Ada apa, wahai saudariku?" tanya Aira sambil tersenyum ramah.

"Asif, karena mengganggu waktu anty. Begini, tadi ada yang mencari anty, sekarang ia ada di perbatasan asrama santriwan dan santriwati," jelas akhwat tadi.

"Kallaa, laa shay'! (Nggak, gak apa!) Benarkah? Apa ia santri di sini? Dan apa ia sudah izin terlebih dahulu pada keamanan?" tanya Aira.

"Na'am, benar. Ia bilang ia sudah izin dan sepertinya ia bukan santri di sini," jawab akhwat tadi, lagi.

Aira mengangguk mengerti, "Baiklah, aku akan segera ke sana. Syukran..! (Terimakasih..!)" ujar Aira kemudian.

Akhwat tadi pun tersenyum, "Afwan (Sama-sama). Aku kembali dulu, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ujarnya kemudian.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab Aira, Maira, Zubaida, dan Fadhmaya.

"Asif (Maaf), aku balik ke dekat asrama dulu, ya?" ujar Aira meminta izin.

"Min fadlik! (Silakan!)" jawab ketiga sahabatnya.

"Aku pergi dulu. Wassalamu'alaikum warahmatullah," pamit Aira.

"Na'am, wa'alaikumussalam warahmatullah," jawab ketiganya bersamaan.

Aira pun segera kembali ke dekat asrama santriwati, lebih tepatnya ke arah perbatasan.

[SDRS2] HASNA | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang