Asif kalo ada typo..! Asif juga kalo author payah dalam hal mengetik:(
*°•°*•°•*°•°*•°•*°•°*
"Antal amin.. Engkaulah yang terpercaya. Dulu aku selalu berdo'a padamu agar Kau membukakan pintu hati sahabatku, agar Kau menyadarkan hati serta perasaannya, agar Kau mempertemukan kami dalam keadaan yang baik. Tanpa ada rasa benci. Dan benar, sekarang Kau mengabulkan permintaan ku. Allah!! Engkaulah yang terpercaya!!! Antal amin..! Antal.... Amin..!!"
~••~•~••~Halimah Amiratunnisa Liynatan Wasalsa Ash-Shidqia / Halwa~••~•~••~"Allah, syukron untuk semuanya. Syukron karena telah menyadarkanku, syukron karena telah membuka hatiku, syukron karena telah mengembalikanku ke jalan yang benar, syukron karena telah membuat hati Halimah sangat kuat sehingga mampu memaafkanku padahal aku sering menyakitinya, syukron karena telah memberikanku suami yang sangat mencintaiku, mas Alfan, syukron karena telah memberi kami anak-anak yang shaleh dan shalehah, Arkan dan Maryam..."
~••~•~••~Marwa Mifthahul Jannah~••~•~••~
*°•°*•°•*°•°*•°•*°•°*~Malam harinya..
Malam ini, keluarga Halimah berkunjung ke rumah keluarga Marwa, sahabat tercintanya.
"Assalamu'alaikum," seru Halimah dan Farhan saat sudah ada di depan rumah Marwa. Huwaida dan Faridah tidak ikut, Halimah yang melarang.
"Wa'alaikumsalam," jawab Alfan, suami Marwa, sambil membuka pintu.
"Akh Alfan, Marwa-nya ada?" tanya Halimah.
"Eh? Kalian … Farhan dan Halimah, ya? Na'am, Marwa ada, ayo silakan masuk!"
"Na'am, syukran,"
"Afwan."
Alfan pun segera membawa Farhan dan Halimah ke dalam rumahnya.
"Marwa! Ayo cepat, turun! Ada tamu spesial nih," teriak Alfan pada Marwa yang sedang berada di lantai dua bersama dengan kedua anaknya.
"Na'am, Mas," jawab Marwa.
Marwa pun menuruni tangga. Namun ia tak sendirian karena ia bersama dengan Arkan dan gadis kecil yang kira-kira berusia 5 tahun, itu Maryam.
"Ha-Halimah?!" ujarnya tak percaya. Marwa pun segera berlari ke arah Halimah sambil menangis, lalu ia pun memeluk Halimah dengan sangat erat.
"Halimah, asif! Asif atas pengkhianatanku! Asif karena aku selalu menyakiti perasaan dan hatimu! Asif Halimah! Asif!" ujarnya dengan berderai air mata.
Alfan, Farhan dan Arkan pun tersenyum. Akhirnya kedua sahabat yang berada di hadapan mereka kembali bersatu, kembali bersama.
"Aku sudah memaafkanmu, aku tau kamu salah tapi aku juga tau kalo kamu juga manusia yang bisa bikin kesalahan, karena itu … aku tidak pernah dan tidak akan pernah membencimu, sejahat apapun kamu dan sesering apa kamu menyakitiku." ujar Halimah seraya mengeratkan pelukannya pada Marwa.
"Dulu, kupikir aku tidak bisa melupakanmu karena aku membencimu. Tapi ternyata salah, aku tak bisa melupakanmu itu karena kamu sangat berharga bagiku, kamu itu berarti bagiku, tidak ada yang mampu menggantikan posisimu di hatiku, sekalipun itu adalah sahabat-sahabatku yang sekarang. Aku menyayangimu, Marwa Mifthahul Jannah!" sambung Halimah sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SDRS2] HASNA | SELESAI✓
RomanceHAK CIPTA DILINDUNGI ALLAH! -Sequel HALWA V1 [Spiritual-Drama-Romantis] •Best rank: #1/34 in shalat #1/43 in hasna #1/52 in takdirAllah #1/59 in akhy #1/95 in cintayangrumit #2/88 in umi #3/236 in ukhty #4/171 in rasasakit #8/272 in abi #9/403 in uj...