[SDRS2] HASNA | SELESAI✓

31)Rahasia yang Tersimpan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Hanya orang-orang yang bersabarlah, yang dicukupkan pahalanya tanpa batas.”
[QS. Az-Zumar : 10]

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Sabtu, 6 April•
•Pukul 05:05•

"Assalamu'alaikum." seru Farhan seraya memasuki rumah. Ia baru saja selesai menunaikan Shalat Shubuh berjama'ah di Masjid.

Faridah yang kebetulan sedang menonton televisi di ruang keluarga pun, menoleh ke arah sumber suara. "Wa'alaikumussalam Bi,"

Farhan pun menaiki anak tangga, menuju ke kamarnya. Beberapa saat setelah itu, Huwaida menghampiri sang Kakak.

"Kak, Ummi mana?" tanya Huwaida.

"Lagi masak," jawab Faridah. Ia masih sibuk menonton kartun kesukaannya.

"Ish, Kakak! Ayo, bantuin Ummi! Malah nonton kartun," ajak gadis bersurai panjang nan legam itu.

"Iya-iya. Tapi iket dulu tuh, rambutmu! Nanti jatuh ke makanan," ujar Faridah seraya mengikat surai hitam yang hanya setengah punggung.

Huwaida menyengir, memamerkan deretan gigi putihnya. "Hehe, iya.."

"Kakak ke dapur duluan, ya!" Faridah pun melenggang pergi begitu saja.

Huwaida yang masih sibuk dengan rambut panjangnya pun, hanya mengangguk. Setelah selesai, bukannya langsung ke dapur ia malah mengecek ponselnya.

"Arkan?" gumamnya, setelah melihat siapa yang kini mengiriminya pesan.

Arkan Assyraaf
Assalamu'alaikum, Hasna.
Yang tadi malam itu, kamu?
Oh iya, sekali lagi maaf ya, Na.
Waktu itu aku bingung harus gimana, jadinya aku malah gak jujur sama kamu.
Maaf..

Huwaida menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku baju tidurnya, setelah membaca pesan panjang yang dikirim oleh Arkan.

"Ummi …" Huwaida tersenyum pada sang Ummi yang kini tengah disibukan oleh kegiatan memasaknya.

"Eh, Huwaida.." Halimah melirik Huwaida lalu tersenyum pula.

"Aku harus bantu apa?" Huwaida bertanya.

"Kamu bantuin Faridah aja, ya. Lagian juga bentar lagi selesai,"

"Iya,"

•Pukul 05:25•

Setelah makanan yang mereka buat telah jadi semua, ketiga perempuan itupun segera menghidangkannya di atas meja makan.

Tak lama setelahnya, Farhan pun menghampiri mereka lalu duduk di kursi yang biasanya ia tempati.

~•~••~•~••~•~

"Mi," panggil Huwaida.

Ia, Faridah dan Umminya baru saja selesai merapikan bekas sarapan mereka. Dan kini, ketiganya sedang berjalan menuju ruang keluarga.