45)Perasaan Kehilangan.

658 26 0
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Aku masih bertanya-tanya. Mengapa terkadang aku merasa kehilangan? Padahal ia bukan milikku dan aku pun bukan miliknya. Juga sebenarnya, tentang kami telah lama menjadi kenangan.”
•Huwaida Akleema Shezan Nafi'ah Abqariah•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Esoknya …
•Pukul 07:34•

"Wa, kayaknya kita datengnya kecepetan, deh. Masih sepi!"

Huwaida mengedarkan pandangan ke seluruh area sekolahnya, sambil mengayun langkah bersama sang Kakak. Keadaan sekolah masih lumayan sepi, hanya ada beberapa 'mantan murid' berpakaian bebas--bukan seragam sekolah.

"Iya, ya? Salwa sama yang lain udah pada dateng belum ya, kira-kira?"

"Bentar, mau ku-telepon dulu." Faridah merogoh saku gamisnya, guna mencari ponsel.

"Ngapain ditelepon? Nanti kalo mereka-nya lagi di jalan, gimana?"

"Udah, gak apa-apa. Soalnya kalo cuma di-WA, takutnya gak kebaca."

"Ya udah, deh,"

"Eh Wa, mereka udah di kelas atas. Ayo!" Faridah buka suara lagi, setelah mendapat balasan dari Salwa.

"Alyssa sama 'Ainun juga?"

"Iya. Yang udah dateng baru dikit, sih. Tapi 'kan yang penting ada mereka bertiganya,"

Huwaida ber'oh'ria. "Ya udah, ayo!" Keduanya menaiki anak tangga dan berjalan menuju ruang kelas 9E.

"Assalamu'alaikum.." Huwaida dan Faridah mengucapkan salam sambil memasuki kelas.

"Wa'alaikumussalam."

Merasa ada sepasang netra yang sedang tertuju padanya, Huwaida melirik ke arah kiri menggunakan ekor netranya. Benar saja, ada Arkan di sudut ruangan yang tengah Huwaida lihat.

"Fa, Wa, sini!" Teriakan Salwa membuat Huwaida mengalihkan pandangan dan fokusnya.

"Kok kalian datengnya cepet banget, sih?" Faridah duduk di atas lantai, bagian belakang kelas.

"Iya, nih. Mana nggak bilang dulu lagi, kalo mau dateng cepet. Kalian sampe sini jam berapa emang?" Huwaida melakukan hal serupa.

"Kalo aku sih pas jam setengah delapan,"

"Aku sama Abang udah sampe dari jam tujuh lewat duapuluhan,"

"Kalo aku semenit sebelum kalian, ke sininya."

"Oh ya? Pantesan.. kayaknya tadi kami ngeliat Abi kamu lagi ngendarain motor," kata Faridah.

"Eh eh," Empat pasang mata menatap ke arah Huwaida, dengan tatapan bertanya.

"Kira-kira fotonya mau dijadiin kayak gimana ya?"

"Mungkin pake bingkai jadi kek foto biasa, mungkin juga diituin ke gelas."

"Emang kenapa, Wa? Penasaran banget kayaknya,"

[SDRS2] HASNA | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang