EC2)Keluarga yang (Tidak) Sempurna.

404 16 2
                                    

-Maaf ya, kalo extra chapter-nya kurang bagus atau ngebosenin. Tapi saya udah berusaha sebaik mungkin buat menuliskannya.
-Maaf juga kalo tiba-tiba banyak perubahan dalam penulisannya, sebab saya sedang memperbaiki beberapa kesalahan secara berangsur. Jadi … semoga suka!:"
-#JANGAN_LUPA_VOTE!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Segala kesempurnaan itu hanyalah milik-Nya.
Namun, sebuah kata sempurna,
tetap dapat disandang walau bentuknya sederhana.
Seperti keluarga,
yang di dalamnya memang tak sempurna.
Akan tetapi dengan iman dan takwa yang ada,
kata sempurna seolah cocok menggambarkan keadaan mereka.”
-HASNA-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Ayo kita mulai masak!" seru Huwaida.

"Wow, bahannya banyak banget!" kata Salwa. "Ini serius mau dimasak semua?"

"Iya dong! 'Kan kita banyak begini, orangnya," jawab Huwaida, "oke, ayo mulai! Pertama kita masak telur shakshuka dulu.

"Bahan-bahannya ada lima butir telur, satu buah bawang bombay, dua buah tomat ukuran sedang, tiga batang cabai hijau, garam, lada bubuk, kaldu ayam atau sapi bubuk, satu sendok teh gula pasir, dan minyak secukupnya.

"Kalo bahan-bahannya udah siap semua, bisa langsung mulai. Kita bagi-bagi tugas, ya!" Huwaida berujar, yang langsung disetujui oleh keempat wanita yang ada di sana.

Sementara itu, kini, para pria sedang menyiapkan tempat untuk berbuka puasa. Karena mereka akan buka puasa bersama di teras dekat taman, tempat mereka duduk saat sedang berkumpul tadi.

Sedangkan anak-anak mereka masih melanjutkan aktivitas bermain, yang mungkin akan segera usai dan berganti dengan kegiatan duduk bersama di ruang tamu sambil bersenda gurau.

"Salwa, kamu potong dadu bawang bombay dan tomatnya, ya! Sama iris cabai hijaunya. Yang lain juga bantu, ya, soalnya banyak ini. Aku mau manasin minyaknya dulu."

"Siap, Nyonya Assyraaf!"

Setelah minyaknya panas dan bahan yang disebutkan Huwaida selesai dipotong dan diiris, ia mulai menumis bawang bombay hingga harum, tetapi tidak sampai terlalu layu.

Di sisi lain, Faridah yang juga sudah terbiasa memasak makanan Arab melakukan hal serupa. Ia dibantu oleh Alyssa dan 'Ainun, sedangkan Huwaida dibantu oleh Salwa.

Huwaida pun memasukkan tomat, garam, lada, kaldu bubuk, serta sedikit gula, dan mengaduknya hingga rata. Kemudian menumisnya hingga harum dan matang, juga memasukkan cabai hijau ke dalam tumisan.

Setelah membuat bolongan kecil di atas tumisan, ia memasukan telur--sebanyak butiran telur. Dan tiap ingin memasukan telur, ia membuat bolongan kecil terlebih dahulu.

"Kalo telurnya udah dimasukin semua?" Alyssa bertanya.

"Taburin sedikit garam dan sedikit lada di atas masing-masing telur." Huwaida melakukan apa yang diucapkannya.

Sedangkan Faridah, kini menutup wajan masakannya seraya berkata, "Abis itu tutup wajannya dan tunggu sampe mateng."

"Kalo mau coba masak di rumah, jangan lupa, apinya kecil aja! Biar bagian bawah telur nggak gosong," sambung Huwaida.

[SDRS2] HASNA | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang