•--~-•-~--•
"Indah. Itulah kata yang terucap oleh hatiku saat mendengar suaramu melantunkan shalawat. Huwaida.. Kau itu, cantik, shalehah, serta cerdas. Jadi, apa aku boleh memanggilmu dengan sebutan HASNA..? Seperti saat dulu pamanku, Arfan, memanggil Ummimu dengan sebutan HALWA, karena Ummimu akhwat yang manis..? HASNA, ana uhibbuki fillah.."
·•·Muhammad Arkan Assyraaf·•·
•--~-•-~--•
•·•Fabi-ayyi Alaa-i Rabbikuma Tukadzdzibaan..?•·•
•--~-•-~--••Minggu, 2 September•
•Halimah's POV ·on·•
Waktu berlalu dengan cepat, tidak terasa, Faridah dan Huwaida sudah mulai remaja. Sama sepertiku dulu.
Kalau melihat kedua putri kembarku tersebut, terutama Huwaida, aku jadi mengingat diriku saat masih seusianya. Saat masih remaja dan saat … Arfan masih hidup.
Assalamu'alaikum, Arfan.
Bagaimana kabarmu di sana? Semoga kamu diberi tempat yang mulia di sisi Allah. Syukran, karena telah menyelamatkanku. Kalau bukan karenamu, aku pasti sudah tiada. Kalau bukan karenamu, aku tak 'kan bisa menikah dengan Akh Farhan. Kalau bukan karenamu pula, kedua putri kembarku, Faridah dan Huwaida tak 'kan pernah lahir ke dunia ini.
Aku tak 'kan melupakan pengorbananmu demi cinta kita, na'am, cinta kita. Cinta kita yang begitu rumit.
Sudah belasan tahun lamanya sejak kepergianmu, namun, entah mengapa, masih ada cinta di dalam hatiku untukmu. Asif, Arfan!! Aku sudah berusaha, namun tetap tak bisa! Aku tak bisa melupakanmu begitu saja. Aku tak mampu menghilangkan rasa cintaku padamu.
Tapi, tenang saja ...
Aku tetap menerima Akh Farhan, kok. Sesuai dengan janjiku padamu, dulu.
Arfan ...
Ana uhibbuka fillah hattaa fil jannah abadan abada..!
•Halimah's POV ·off·•
•Rumah Farhan-Halimah•
"Huwaida …" panggil Halimah sambil mencari keberadaan putri imutnya tersebut.
"Na'am, Ummi?" jawab Huwaida sambil memeluk Umminya dari belakang.
"Cepat sarapan. Lalu kita berangkat ke sekolahmu, yaa!" ujar Halimah sambil membalikkan tubuh nya lalu mencubit pelan pipi Huwaida.
"Na'am!"
Huwaida pun segera sarapan dengan Umminya.
Hari ini, mereka hanya bertiga saja di rumah. Farhan sedang mengantar Faridah untuk ke dokter terdekat karena, sejak kemarin tubuh Faridah agak demam. Sedangkan Yussof, sejak beberapa waktu yang lalu, ia sering diam dan melamun saja, mungkin karena ia habis teringat akan Umminya.
Setelah selesai sarapan, Halimah pun segera mengantar Huwaida.
•SMPN 24 Bekasi •
KAMU SEDANG MEMBACA
[SDRS2] HASNA | SELESAI✓
RomanceHAK CIPTA DILINDUNGI ALLAH! -Sequel HALWA V1 [Spiritual-Drama-Romantis] •Best rank: #1/34 in shalat #1/43 in hasna #1/52 in takdirAllah #1/59 in akhy #1/95 in cintayangrumit #2/88 in umi #3/236 in ukhty #4/171 in rasasakit #8/272 in abi #9/403 in uj...