36)Kebahagiaan atau Ketidakbahagiaan?

624 27 0
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Bahagia atau tidak bahagianya seseorang itu, hanya dapat ditentukan oleh Allah dan dirinya sendiri.”
•Muhammad Arfan Ar-Rahman•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Senin, 6 Mei•
•Pukul 03:51•

"Udah selesai?" tanya Farhan.

Halimah yang sedang sibuk menyiapkan untuk makan sahur pun, mendongak. "Udah."

"Aku mau bangunin Faridah dan Huwaida dulu, ya!" Farhan berdiri, lalu berjalan keluar area ruang makan.

"Iya."

Tak lama kemudian, Farhan kembali lagi dengan Faridah dan Huwaida yang mengikutinya dari belakang.

"Ummi.. suapin, dong!" pinta Huwaida.

"Manja, deh." Farhan mengambil makanannya yang telah disiapkan oleh Halimah.

"Iri mah bilang aja, Bi!" Huwaida mengambil piring, lalu menaruh nasi serta lauk-pauk ke atasnya.

"Ssstt.. jangan berisik!" Farhan mulai menyantap makanannya, setelah membaca do'a terlebih dahulu.

Huwaida mencebik pelan. Tangan kanannya tergerak untuk meminum air di dalam gelas.

"Wa.." Halimah yang duduk di depan Huwaida menyodorkan makanan yang ada di ketiga jarinya ke arah mulut sang putri.

Huwaida membuka mulut. Setelah makanannya masuk, ia mengunyahnya secara perlahan. Yah, itu karena ia sedang sakit gigi saat ini.

Sambil mengunyah, Huwaida melirik ke arah Abinya yang kini sedang menatapnya dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Huwaida tertawa puas dalam hati.

"Ohok, ohokk!" Faridah menepuk-nepuk dadanya yang terasa sakit karena tersedak.

"Makannya pelan-pelan, Fa!" Farhan menyerahkan air minum milik Faridah.

"Lagi mikirin apa, sih?" tanya Halimah yang baru saja selesai mengunyah dan akan menyuapi putri bungsunya lagi.

"Mikirin Kak Zayan tuh pasti." Huwaida memakan makanannya.

Farhan dan Halimah bersitatap, lalu menatap Faridah. "Siapa?!" tanya mereka bersamaan.

"Bu--bukan siapa-siapa, kok!" Faridah mendelik tajam ke arah gadis mungil di sebelah kanannya.

Huwaida tergelak. "Iya, emang bukan siapa-siapa. Tapi kenal 'kan?"

Kedua orang tua mereka masih menatap Faridah, meminta penjelasan. "Kok bisa kenal?" tanya Farhan.

"Ih, nggak kenal! Cuma tau aja," elak Faridah.

"Tau apa?" Kini, Halimah yang bertanya.

"Tau kalo dia hidup." Faridah melahap makanannya lagi.

"Fa!" tegur Farhan dan Halimah.

[SDRS2] HASNA | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang