~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Dulu dan sekarang.
Dulu kita begitu dekat,
sekarang kita bagai disekat.
Dulu tersenyum dan tertawa bersama,
sekarang bersikap seolah tak ada apa-apa.
Iya, seolah tak ada apa-apa.
Termasuk dengan kenangan yang dulu pernah ada,
kini telah hilang dilupa.”
•Huwaida Akleema Shezan Nafi'ah Abqariah•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
•Kamis, 10 September•
•Pukul 12:42•
Sesuai dengan yang telah direncanakan, hari ini Huwaida beserta keempat teman sekelompoknya sekaligus sahabatnya akan melakukan kerja kelompok di rumahnya.
Dan sesuai perintah Arkan, setelah mendapat izin dari sang Ummi, Huwaida langsung mengabari di grup kelompoknya.
"Assalamu'alaikum."
Suara balasan salam terdengar dari dalam rumah. Tak lama setelahnya, pintu rumah terbuka.
"Eh, udah dateng. Ayo masuk!" ajak Halimah.
Huwaida dan Alyssa menghampiri Halimah untuk menyaliminya. Lalu mereka berenam pun masuk ke dalam rumah.
"Kak Faridah mau kerja kelompok di rumahnya 'Ainun, Mi." kata Huwaida, saat mereka sedang berjalan ke dapur.
"Iya. Tadi Faridah udah kasih tau Ummi, kok," balas Halimah, "makanannya mau buat kapan, dikumpulinnya?"
"Besok, Mi." Huwaida menaruh tasnya ke kaki meja makan.
"Loh?" Halimah kebingungan. "Gimana kalo.. sekarang kalian bikin dulu buat difoto dan divideoin, terus besok pagi Huwaida bikin lagi buat dibawa ke sekolah?"
"Kalo kayak gitu, nanti Huwaida yang paling banyak kerjanya, dong?" tanya Alyssa.
"Udah, gak apa-apa." Huwaida menatap sang Ummi lagi. "Gitu aja, Mi,"
"Kalo gitu Ummi ke atas dulu, ya? Mau lanjut beres-beres. Panggil aja Ummi, kalo butuh bantuan." Halimah berjalan menjauh.
"Iya, Mi,"
"Wa, kok kami gak bawa apa-apa? Emang bahan-bahannya udah ada?" Alyssa bertanya, ketika ia dan Huwaida sedang mengambil piring dan mangkuk.
"Udah ada, kok. Tinggal bikin aja." Huwaida berjalan menuju kabinet dapur.
"Jadi.. kami para cowok harus ngapain, nih?" tanya Basidh setelah lama diam.
"Kamu potongin pinggiran rotinya, Sidh." Huwaida menaruh beberapa roti lembar ke atas piring dan meletakkannya ke atas meja makan.
Karena mereka berlima orang dan mesti menjaga jarak, jadi mereka akan membuat masakannya di meja makan saja.
"Pake piso 'kan?" Basidh mengambil alih piring tadi dan mengambil pisau.
"Bukan, pake gigi!" Alyssa meletakkan piring yang di atasnya terdapat beberapa buah paprika di meja.
Basidh terkekeh. "Terus dua manusia itu ngapain?" Ia melirik Arkan dan Farzam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SDRS2] HASNA | SELESAI✓
RomanceHAK CIPTA DILINDUNGI ALLAH! -Sequel HALWA V1 [Spiritual-Drama-Romantis] •Best rank: #1/34 in shalat #1/43 in hasna #1/52 in takdirAllah #1/59 in akhy #1/95 in cintayangrumit #2/88 in umi #3/236 in ukhty #4/171 in rasasakit #8/272 in abi #9/403 in uj...