~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Maaf, karena telah mengungkapkan perasaanku.
Maaf, karena selalu menunjukkan perasaanku.
Dan maaf, karena aku harus menjauhimu.”
•Muhammad Arkan Assyraaf•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
•Senin, 27 Mei•
•SMPN 24 Bekasi, pukul 06:47•"Faridah, Huwaida!" panggil Salwa.
Kedua siswi yang sedang berjalan menyusuri koridor sekolah sambil mengedarkan pandangan itu, menoleh. "Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumussalam. Selama pesantren kilat, kelasnya beda. Kita sekelas, sama 'Ainun, Alyssa, Hannafisa dan Rayna juga." Salwa menghampiri Faridah dan Huwaida.
"Kelasnya di mana?" tanya Faridah.
"Di atas, di ruang kelas 9C. Ayo!" Salwa dan kedua sahabatnya itu pun berjalan menuju ruang kelas.
"Assalamu'alaikum!" Ketiganya memasuki ruang kelas.
"Wa'alaikumussalam."
"Yang pake baju batik biru muda, siapa? Soalnya di luar banyak yang pake baju itu." Faridah menaruh tasnya ke atas bangku.
"Itu Kakak-kakak dari pesantren. Mereka yang bakal ngajarin kita selama tiga harian ini," jawab Rayna.
"Oh. Pesantren mana?" tanya Faridah, lagi.
"Pesantren Al-Multazam, adanya di daerah Kuningan." jawab Hannafisa yang sedang merapikan ikat pinggangnya.
"Mereka udah MA ya?"
"Kayaknya iya. Soalnya udah pada tinggi-tinggi begitu,"
"Ngomong-ngomong, kita pulangnya jam berapa nanti?" Keenam siswi berseragam muslimah sekolah yang berada di dekat Faridah pun, mendelik ke arahnya.
"Baru juga dateng, udah nanyain jam pulangnya aja!" kata Alyssa.
"Tau, nih." 'Ainun terkekeh. "Habis Shalat Ashar. Lagian 'kan waktu itu udah dikasih tau sama Pak Unin,"
"Oh iya, lupa!" Faridah menyengir.
"Wa, kok kamu diem mulu sih, dari tadi? Lagi sakit?" tanya Salwa pada Huwaida, yang sedari tadi hanya duduk di bangkunya sambil terdiam.
Tidak seperti biasanya. Sifat ceria, cerewet serta sifat-sifat yang biasanya ia tunjukkan, kini seolah hilang begitu saja.
"Iya, Wa. Biasanya kamu ceria banget setiap hari," Hannafisa menimpali.
Huwaida menggeleng. "Nggak, aku nggak apa-apa. Cuma.. agak ngantuk aja,"
"Oh! Kukira kenapa," balas Salwa.
Lain dengan sahabat-sahabat Huwaida yang langsung percaya, sang Kakak tidak begitu. Iya, ia tahu kalau adiknya itu memang seringkali begadang akhir-akhir ini. Tapi Faridah merasa, bukan hal itu saja yang menjadi penyebab perubahan sikap Huwaida.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SDRS2] HASNA | SELESAI✓
RomanceHAK CIPTA DILINDUNGI ALLAH! -Sequel HALWA V1 [Spiritual-Drama-Romantis] •Best rank: #1/34 in shalat #1/43 in hasna #1/52 in takdirAllah #1/59 in akhy #1/95 in cintayangrumit #2/88 in umi #3/236 in ukhty #4/171 in rasasakit #8/272 in abi #9/403 in uj...