39)Dinding Pembatas.

500 28 0
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Aku sadar. Kekesalanku padamu.. bukan karena besarnya rasa kecewaku padamu, melainkan karena besarnya perasaan yang kumiliki untukmu.”
•Huwaida Akleema Shezan Nafi'ah Abqariah•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Selasa, 28 Mei•
•SMPN 24 Bekasi, pukul 07:19•

"Loh, Wa, Sa, kok kalian masih pake baju biasa?" tanya Salwa.

Jika pada hari pertama para murid memakai seragam muslim sekolah, maka di hari kedua ini mereka memakai pakaian muslim atau muslimah bebas, begitupula dengan esoknya.

"Lombanya 'kan nanti sore, pas jam setengah lima lewat. Jadi kata Kak Kahfa, pake kostum sama didandaninnya pas habis Shalat Ashar aja," jawab Huwaida.

"Berarti pas habis shalat, kalian pulang dulu dong?" Alyssa ikut bertanya.

"Iya. Kalo dari beberapa jam sebelumnya nanti ribet. Shalatnya gimana, entar?" Hannafisa menimpali.

"Oh, iya juga," Salwa memberi jeda, "aku kok gugup banget ya? Padahal cuma tinggal mikir terus jawab doang. Apalagi kalian, yang ikut lomba begitu?"

"Padahal aku gak mau ikut lomba, tapi malah dipaksa." Huwaida menghela napas.

"Sama, aku juga. Malu tau!" Hannafisa menutup wajahnya dsngan kedua tangan.

"Iya nih.."

Kahfa dan Fatimah memasuki ruangan, sedangkan kedua teman mereka menunggu di luar. Mereka mengucapkan salam yang lalu dijawab oleh penghuni kelas.

"Adek-adek, ayo ke Masjid, Shalat Dhuha!" titah Kahfa.

"Jangan lupa bawa Al-Qur'an-nya, ya!" Fatimah mengingatkan.

"Iya, Kak!"

"Ayo eh, cepet! Nanti antrean wudhu-nya keburu panjang." Faridah dan teman-temannya buru-buru mengambil mukena serta Al-Qur'an.

"Santai aja kali, Kak. Kayak orang yang mau ditinggal pergi aja," kata Huwaida.

"Kita 'kan emang mau per--AW!" Faridah mengaduh, ketika kaki kirinya diinjak Huwaida.

"Hah? Kalian mau per--apa?" 'Ainun memasang tampang kebingungan.

"Maksudku tuh.. kami mau per--gi ke Makkah pas liburan nanti. Kangen sama Kak Hanum dan Delaram, soalnya." Faridah tersenyum canggung.

"Mereka siapa?" tanya Salwa.

"Sepupu kami," Huwaida yang menjawab.

"Delaram tuh cewek apa cowok? Namanya unik," Faridah dan Huwaida terkekeh mendengar pertanyaan dari Rayna.

"Cewek!" jawab gadis kembar itu bersamaan.

Rayna ber'oh'ria tanpa suara, hanya membulatkan bibirnya.

"Udah eh, kok malah ngobrol sih? Ayo ke Masjid!" Alyssa berjalan lebih dulu.

[SDRS2] HASNA | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang