~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Aku membentangkan jarak bukan bermaksud untuk menjauh, bukan pula untuk bersikap tak acuh. Tetapi untuk menjagaku dan dirimu.”
•Muhammad Arkan Assyraaf•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
•Senin, 07 September•
•SMPN 24 Bekasi, pukul 07:26•Kegiatan upacara bendera hampir selesai dilaksanakan. Saat ini, kepala sekolah sedang 'memberi amanat' di hadapan para murid.
"Untuk kalian murid kelas 9, waktu kalian tidak lah lama. Adik-adik kelas kalian belajar selama 10 bulan, sedangkan kalian cuma 7 bulan. Itu pun baru hitungan kira-kiranya, bisa jadi lebih lama dan bisa juga lebih cepat."
"Karena itu, sebisa mungkin, rajin masuk sekolah. Jangan kebanyakan izin, jaga kesehatan! Lakukan yang terbaik, agar hasil akhirnya memuaskan. Kalo gurunya sedang berhalangan untuk mengajar, belajar sendiri. Bukannya malah bercanda-canda tidak jelas, apalagi main ponsel di kelas."
"Pas angkatan kelas 9 yang dulu, peringkat sekolah kita naik--yang se-kota Bekasi. Tadinya peringkat ke-24, naik ke peringkat 9."
Ratusan murid itu bertepuk tangan, kecuali beberapa murid yang memang penampilan mereka juga berbeda dari murid lainnya.
"Karena itu, Bapak harap, kalian mampu mempertahankan peringkat sekolah kita. Kalau bisa, naik lagi peringkatnya. Kira-kira, bisa tidak?"
"BISA, PAK!"
"InsyaaAllah, Pak!"
"Semoga bisa, ya!" kata pria berperawakan tinggi besar itu, yang lalu di-aamiin-kan oleh warga sekolah.
Setelah pembacaan do'a dan hal-hal lainnya, upacara bendera selesai dilaksanakan. Murid dan guru kembali ke tempat mereka masing-masing.
•Kelas 9E•
"Ih, waktu cepet banget ya? Masa kita udah harus pisah aja, sih?" Alyssa mengerucutkan bibir.
Basidh mengangguk setuju. "Iya, nih. Perasaan belum lama deh, kita kenalan pas kelas 7. Eh sekarang udah kelas 9 aja,"
"Di kelas 8 pas 10 bulanan aja kerasanya cepet, apalagi sekarang yang cuma 7 atau 8 bulan?" Huwaida tersenyum tipis.
10 bulan menjadi waktu yang cukup cepat bagi Huwaida, karena pada masa itu hubungannya dengan Arkan memburuk. Apalagi jika waktunya hanya 7 atau 8 bulan saja?
"Yah.. namanya juga hidup, gini deh." Faridah bertopang dagu.
"Nanti pas udah lulus, kalian mau lanjut ke mana? MA? Atau mungkin, pesantren?" tanya Alyssa.
"Pesantren," jawab Faridah mewakili.
"Oh. Di pesantren mana? Di sini?"
"Nggak. Kami pesantren di Arab, nanti," Kini, Huwaida yang menjawab.
Alyssa dan Basidh nampak terkejut. "HAH? SERIUSAN?" Dan pekikan terkejut keduanya mengundang perhatian sahabat mereka lainnya, termasuk Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SDRS2] HASNA | SELESAI✓
Roman d'amourHAK CIPTA DILINDUNGI ALLAH! -Sequel HALWA V1 [Spiritual-Drama-Romantis] •Best rank: #1/34 in shalat #1/43 in hasna #1/52 in takdirAllah #1/59 in akhy #1/95 in cintayangrumit #2/88 in umi #3/236 in ukhty #4/171 in rasasakit #8/272 in abi #9/403 in uj...