50)Ujian.

831 35 0
                                    

-Chapter ini lebih pendek dari biasanya. Maafff!:' Maaf juga ya, kalo gak nge-feel dan alurnya terkesan kecepetan. Sebenernya mau ditambah chapter-nya, tapi bingung mau nambahin apa aja:(
-Satu lagi, baca a/n yang di akhir cerita sampe abis, ya!:*
-#jangan_lupa_vote!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Ketika Anda sedang mengalami sesuatu yang sulit dan Anda mulai bertanya-tanya; di mana Allah?
Ingatlah, guru selalu diam selama ujian.”
•·Nouman Ali Khan·•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Aku setuju.. dijodohkan dengan Akh Arsyad,"

Setelah hari itu, keluarga Huwaida dan keluarga Arsyad menjadi semakin dekat. Namun, pernikahan keduanya paling cepat akan dilangsungkan satu tahun lagi, padahal kurun waktu satu tahun telah terlewati usai persetujuan Huwaida didapatkan.

Bukan tanpa sebab. Hal itu direncanakan sejak awal, sebab Huwaida dan Arsyad mesti menyelesaikan kuliah S2 mereka di Mesir.

Karena itu, di sinilah keluarga Huwaida--di sebuah apartment yang ditinggalinya bersama Abi dan Umminya. Tepat di sebelah apartment yang ditempati mereka, Faridah dan Zayan tinggal.

Pengantin baru itu juga akan melanjutkan study mereka, meski agak telat bagi Zayan. Namun karena Zayan sudah menjadi bagian dari keluarga Huwaida, Farhan memintanya untuk melakukan hal serupa.

Tak jauh dari apartment dua keluarga tersebut, ada Arsyad dan keluarganya yang juga menempati salah satu apartment. Sengaja berada di tempat yang tak terlalu jauh, agar hubungan Arsyad dan Huwaida bisa berjalan dengan lancar.

Dan Huwaida.. ia masih bingung. Pilihan telah ia tetapkan, namun mengapa hatinya masih juga dirundung keresahan? Apakah yang dipilihnya tidak tepat sehingga rasa ragu menelusup dan membuatnya kebingungan?

"Lalu, aku harus bagaimana?"

Ingin rasanya menolak dan memberontak, tapi nantinya keadaan malah akan menjadi semakin pelik. Menyerah atau sekadar mengeluh juga tidak mungkin, karena hanya akan berbuah percuma.

Lagipula, kebahagiaan saudari kembarnya lebih penting baginya. Ya. Ia lebih memilih saudari kembarnya menikah dengan lelaki yang memang, belum dicintainya namun mencintainya.

Iya, Faridah masih belum mencintai Zayan. Tetapi melihat agama yang ada pada lelaki itu tergolong baik, untuk apa ia menolak lamarannya?

Dan demi mereka, Huwaida mesti merelakan perasaannya pada sosok di masa lalu dan memulai perjalanan baru dengan lelaki yang juga baru dikenalnya. Ditambah, ia tak tahu apakah lelaki itu memiliki rasa padanya atau tidak.

Pasalnya, baik Arsyad maupun keluarganya, tidak pernah menyampaikan perihal perasaan Arsyad pada Huwaida. Apalagi saat Huwaida tahu bahwa perjodohannya ada sangkut-pautnya dengan balas budi keluarga Arsyad pada keluarga Farhan.

Huwaida memang tidak terlalu mengerti masalahnya seperti apa. Tapi ia merasa, kalau Arsyad agak terpaksa menerima perjodohan mereka. Sama, seperti yang Huwaida rasakan.

Kini, gadis itu sedang memandangi pemandangan gersang di hadapannya, tempatnya dan keluarganya menetap selama ia, sang Kakak dan kakak iparnya menempuh pendidikan.

[SDRS2] HASNA | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang