"Apa? Murid Fiapeless? Kelas itu akan berakhir sebelum tahun ini selesai."
"Kau yakin? Hei, disana ada penghuni peringkat 10 besar."
"Tidak lagi. Apa kau lupa mereka sudah terlempar ke kelas tanpa harapan itu?"
"Benar juga. Apalagi mereka semua anak-anak yang bermasalah. Tiba-tiba aku setuju tentang keputusan kepala sekolah untuk menyingkirkan anak-anak yang hanya akan menimbulkan masalah."
"Hei, bukannya itu murid Fiapeless?"
"Jangan bermasalah dengan mereka, teman-teman! Mereka itu hanya sekumpulan anak-anak tanpa harapan."
"Benar. Kenapa tidak sekalian dikeluarkan saja?"
"Aku setuju. Anak-anak seperti mereka lebih baik enyah dari sekolah ini karena hanya mencemarkan nama baik."
"Hati-hati, disana anak murid-murid Fiapeless. Kau akan tertular menjadi orang yang tidak memiliki harapan."
"Jangan menakutiku. Dia itu tetanggaku."
"Sebaiknya kau jangan berurusan dengan mereka."
"Sadarilah tempat kalian, para penghuni Fiapeless!"
"Kalian hanya kumpulan manusia terbuang dan tidak berguna atau sebut saja sampah!"
"Sebaiknya kalian enyah dari sini!"
"Apa? Masih syukur kepala sekolah memberikan kalian kelas khusus."
"Kapan kalian akan enyah dari sekolah ini?"
"Pergilah!"
Setidaknya kalimat-kalimat itulah yang didengar dan diterima oleh murid-murid kelas Fiapeless setiap harinya. Tersinggung sampai sakit hati adalah kata-kata yang mendeskripsikan perasaan mereka kala harus berhadapan dengan anak-anak kelas lainnya.
Penghinaan sampai penolakan selalu diterima begitu saja. Kadang ada beberapa dari mereka yang masuk ke kelas dengan keadaan menangis. Ada juga yang hanya menganggapnya sebagai angin lalu. Misalnya Kang Hyera.
Hei, gadis itu selalu menyumbat telinganya dengan earphone baik ke toilet, perpustakaan atau ke ruang guru. Dia kelewat tidak peduli atas penghinaan dari mereka yang merasa paling sempurna.
Hyera kadang hanya menarik teman sekelasnya dari kebisingan akan hinaan yang ada lalu menyeretnya ke kelas, memberinya tisu lalu melangkah pergi. Selalu seperti itu.
Sepertinya penolakan di sekolah lebih mengerikan jika dibandingkan penolakan masyarakat.
Atau hal itu hanya untuk beberapa hari karena di hari selanjutnya Hyera tidak sengaja harus bertemu sekumpulan manusia-manusia munafik yang dulu pernah disebutnya teman-teman. Mereka masih sama. Masih sering bersama. Bedanya saat ini Hyera menjadi manusia paling hina di antara mereka.
"Bagaimana kelas Fiapeless-nya? Apakah menyenangkan?"
Itu Gong Yeri. Dulu dia menjadi anak yang sangat manja pada Hyera, bahkan selalu memohon-mohon agar Hyera membantunya mengerjakan tugas.
"Apa kau sudah menemukan sekolah yang pas?"
Yoon Eunha, si pengagum Jeon Jungkook. Dari dulu memang selalu bertingkah menyebalkan dan sekarang sangat menyebalkan, menurut Hyera.
"Atau perlu aku carikan sekolah terbaik? Katakan saja padaku, Hye!"
Gracia, siswi blasteran yang tingkahnya sangat menggemaskan dan mendadak ingin membuat Hyera muntah saat melihatnya sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/177861637-288-k145016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiapeless Class [ COMPLETED ]
Fiksi PenggemarFiapeless Class adalah kelas 2-F yang terkenal sebagai kelas yang berisi siswa-siswa yang tidak memiliki harapan. Seluruh murid yang pernah menghuni peringkat 10 besar harus rela terdepak ke peringkat akhir. Ini adalah tentang bagaimana para penghun...