Kembali pada mereka yang sudah kembali berkumpul di kamar Taehyung. Hyera masih duduk pada tempat, masih dengan posisi yang sama. Seokjin memutuskan keluar untuk membuat makanan bersama Jungkook dan Hoseok. Taehyung dan Yoongi duduk bersebelahan di ranjang. Namjoon memutuskan untuk bersandar di jendela kamar. Terakhir, Jimin yang masih setia berdiri di tengah ruang sambil menatap Hyera.
Cukup lama mereka terdiam sampai suara bersin menginterupsi penghuni lainnya.
Taehyung, kembali bersin untuk kesekian kalinya. Ah, siapapun disana dapat menyimpulkan jika pemuda itu terkena flu.
Namjoon bergerak dari posisinya untuk mendekati ranjang Taehyung. Tangannya terulur untuk menyentuh kening saudara tirinya itu lalu berkomentar.
"Badanmu panas."
Taehyung mengangkat kepalanya, menoleh ke arah Namjoon yang sudah membuang muka untuk menghindari kontak mata dengannya.
"Aku baik-baik saja."
"Baik?"
Seolah melupakan jika dia baru saja menghindari kontak mata dengan Taehyung, Namjoon langsung menatap tegas ke arah Taehyung yang sudah mengalihkan pandangannya untuk menatap Hyera.
"Kau sudah terserang demam jadi lebih baik kau istirahat."
Taehyung berdecih. Apa ini? Kenapa mendadak Namjoon peduli padanya? Namun dalam lubuk hatinya, dia senang walaupun sedikit ragu dengan sifat peduli.
"Apa kau ada selimut lebih?"
Taehyung tersentak ketika Yoongi bertanya padanya. Namun dengan segera dia mengulurkan sebuah selimut cokelat yang terlipat di atas tempat tidurnya dan menyerahkannya pada pemuda pucat itu. Yoongi menerimanya lalu segera menghampiri Hyera yang sudah terlelap. Ah, benar. Mereka lupa jika gadis yang menjadi alasan mereka berkumpul sudah terlelap dengan posisi yang sama.
"Ya ampun," seru Jimin yang sudah mendudukkan dirinya di lantai, "aku bahkan baru sadar jika dia sudah terlelap."
Yoongi menoleh sekilas lalu kembali mengangkat kepala Hyera agar berbaring di sofa. Memperbaiki posisi gadis itu sebisa mungkin lalu menyelimutinya.
"Dia selalu tertidur ketika selesai menangis."
"Seperti kau pernah melihatnya saja."
Yoongi ingat sekali kejadian di halte, saat dia memeluk gadis itu dengan tujuan untuk menenangkan. Namun hanya perlu waktu sekitar setengah jam saat dia merasa tubuh itu mendengkur halus di pelukannya. Ah, Daniel juga mengatakan hal itu. Tentang Hyera yang akan langsung tidur sesudah menangis dan besoknya dia akan kembali seperti biasa.
Untuk sekali lagi, suara bersin berhasil memecahkan keheningan. Tidak sekali, mungkin sekitar tiga atau lima kali dalam satu waktu.
Kim Taehyung, mengerang kecil ketika kepalanya didera rasa sakit secara tiba-tiba. Berhasil membuat Namjoon dan Jimin berjengit. Bahkan si pemuda Park langsung beranjak dari posisinya untuk menghampiri si Kim bersaudara.
"Kenapa? Kepalamu sakit?"
Taehyung menggeleng sambil memijit pelipisnya. Bohong sekali jika tidak sakit, bahkan matanya terasa berat.
"Bodoh!"
Namjoon langsung mendorong tubuh saudara tirinya itu agar berbaring lalu menarik selimut dan menutupi tubuh Taehyung sampai leher.
"Jim, tolong ambil handuk dan air untuk kompresnya. Sekalian minta obat penurun panas pada Seokjin."
Jimin tak menjawab. Cukup lama dia memperhatikan Namjoon dan Taehyung secara bergantian, hanya sekedar untuk memastikan jika yang baru saja terjadi bukanlah mimpi. Namun setelah beberapa putaran detik, dia langsung beranjak dari posisinya dan berlari keluar kamar.
![](https://img.wattpad.com/cover/177861637-288-k145016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiapeless Class [ COMPLETED ]
FanfictionFiapeless Class adalah kelas 2-F yang terkenal sebagai kelas yang berisi siswa-siswa yang tidak memiliki harapan. Seluruh murid yang pernah menghuni peringkat 10 besar harus rela terdepak ke peringkat akhir. Ini adalah tentang bagaimana para penghun...