"Masih tidak ingin menangis?"
Yoongi tidak bergeming. Matanya hanya menatap kosong ke arah depan. Tidak ada cahaya disana dan Daniel cukup mudah menebak.
"Apa Hyera memojokkanmu?"
Sama sekali tidak ada jawaban dari remaja berkulit pucat itu. Ah, sepertinya Daniel tidak peduli. Dia akan terus berbicara sampai anak itu menyahut ucapannya.
"Ibuku sudah meninggal dan hanya menyisakan aku, Ayahku dan anak menyebalkan itu. Hal ini bukan rahasia umum lagi untuk kalian." Daniel menatap langit biru yang ditutupi oleh awan-awan putih. "Aku dan Hyera bukan saudara kandung tapi banyak orang yang beranggapan kami benar saudara apa adanya. Padahal kami hanya sepupu dan tidak ada masalah dengan hal itu."
"Aku senang saat Hyera kecil datang ke tangan Ibuku dan menjadi bagian dari kami. Ah, harusnya anak itu memanggil Ayahku dengan Ayah bukannya Paman. Dia bilang, dia hanya ingin merebut Ibu dan tidak butuh Ayah. Jadi kami sering bertengkar untuk memperebutkan Ibu. Sederhana tapi aku senang Hyera bisa bahagia dan melupakan beberapa hal yang sekali terjadi dapat menghancurkan dirinya."
"Hyera dan segala keegoisannya? Tidak ada yang memperkirakan alasan yang tersembunyi di dalamnya." Daniel menghela nafas sejenak lalu melirik Yoongi yang kini hanya menundukkan kepalanya. Ah, sepertinya cara ini berhasil mengundang rasa penasaran dalam diri remaja berkulit pucat itu. "Tapi, ada beberapa hari dimana Hyera berada di titik terendahnya."
"Lima belas tahun yang lalu, Ibu kami meninggal. Menangis? Siapa yang tidak sedih ditinggalkan oleh Ibu yang menyayangi kita tanpa membeda-bedakan? Aku bahkan menangis seminggu berturut-turut. Apalagi Hyera. Aku pernah cerita tentang kebiasaannya, 'kan? Saat dia mendapat masalah buruk lalu jatuh tidur maka saat bangun, dia akan melupakannya."
Daniel sedikit terkejut kala Yoongi merespon ucapannya. Remaja itu mengangguk dalam diamnya. Jadi Daniel memutuskan untuk melanjutkan ceritanya.
"Hal itu terus terjadi selama beberapa hari. Hari ini dia menangis sampai tidur lalu bangun dalam keadaan lupa kemudian teringat dan kembali menangis. Puncaknya hari ketujuh Ibu meninggal. Hyera menolak untuk makan dan minum bahkan terus menangis meneriakkan nama Ibu. Tidurpun tidak membantunya. Ayah sampai membawanya ke psikiater dan butuh seminggu untuk mengembalikan keadaannya dan memberinya pengertian."
"Sayang sekali, itu tidak bertahan lama. Ibu Hyera datang. Maksudku, Ibu yang sebenarnya. Ibu yang melahirkannya lalu membuangnya." Daniel merasa lehernya tercekat karena ucapannya sendiri, bahkan perutnya ikut mual menceritakan hal tersebut. "Wanita itu datang ke rumah kami dan langsung mengomeli Hyera karena kejadian itu. Berhasil membuat gadis itu jatuh ke titik terbawahnya lagi dalam satu bulan. Memakinya, mengatainya, apapun yang harusnya tidak diterima Hyera saat ittu. Wanita itu bahkan menyeret Hyera untuk dibawa ke panti asuhan dengan alasan hanya akan menyusahkan aku dan Ayah. Jahat, bukan? Padahal itu Ibunya sendiri. Sejak hari itu, aku sangat membenci Ibunya, wanita yang juga bibiku."
"Dia pernah bertanya, apa rasanya dipeluk oleh orang tua, apa rasanya hangat."
Ah, Yoongi bersuara dan Daniel berusaha mengulum senyumnya. Kemajuan yang signifikan.
"Begitukah? Dia memang tidak pernah mendapatkannya kecuali dari aku dan orang tuaku. Hanya itu. Setidaknya itu cukup untuk menjawab rasa penasarannya walaupun tidak mungkin menutup keinginannya."
"Yoon!" panggilnya pada Yoongi dan entah kenapa panggilan itu berhasil membuat remaja itu menoleh. "Ada satu hal yang pernah membuatku menangis hampir ingin mati. Rasanya lebih tajam daripada tanganmu yang teriris atau sejenisnya."
Daniel dapat melihat Yoongi yang masih setia menatapnya, dengan kedua tangannya yang saling menggenggam.
"Apa tentang Hyera?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fiapeless Class [ COMPLETED ]
أدب الهواةFiapeless Class adalah kelas 2-F yang terkenal sebagai kelas yang berisi siswa-siswa yang tidak memiliki harapan. Seluruh murid yang pernah menghuni peringkat 10 besar harus rela terdepak ke peringkat akhir. Ini adalah tentang bagaimana para penghun...