Chapter One : First Day

29 3 0
                                    

Hal utama yang akan dipertanyakan bagi siapa saja yang memasuki ruangan itu adalah 'apa ruangan ini pantas disebut kelas jika tempatnya saja seperti gudang tak terpakai?' Ditambah lagi letaknya yang berada terpisah dari kelas lainnya, di ujung koridor lantai dua.

Kelas pada umumnya memiliki susunan bangku yang rapi, papan tulis yang bersih, meja guru yang minimal terdapat vas bunga, serta loker biru di bagian belakang kelas. Dan sayang sekali, kelas ini berbanding terbalik dimana susunan bangku yang, entahlah, berantakan yang sangat keterlaluan. Ada beberapa bangku yang menghadap ke belakang, jendela dan hanya pihak barisan depan yang menghadap depan, sepertinya petugas kebersihan sekolah sama sekali tidak berminat untuk sekedar merapikannya.

Papan tulis dengan gambar-gambar yang, umm, bukan tidak senonoh hanya bukan diri pelajar. Meja guru? Mungkin sudah tidak berada disana sejak beberapa lama. Loker biru sudah penuh warna karena coretan cat semprot. Oh, jangan lupakan dinding yang dipenuhi oleh gambar-gambar dari tangan kreatif yang entah siapa pelakunya.

Fiapeless Class

Setidaknya nama itulah yang akan melekat pada mereka yang berada di kelas 2-F. Banyak anak-anak kelas lain menamai kelas ini sebagai Fiapeless Class yang merupakan gabungan dari kata Fiasco (kegagalan) dan hopeless (tidak ada harapan). Julukan itu diberikan karena menurut mereka, penghuni kelas itu adalah orang-orang yang dirundung kegagalan dan tidak memiliki harapan. Benar-benar orang buangan, begitulah pikiran mereka.

Kelas 2-F atau terkenal dengan Fiapeless Class, berisi murid yang memiliki peringkat 30 besar dari bawah atau kasarnya mereka yang memiliki nilai yang sangat buruk di seluruh penjuru sekolah, termasuklah seorang Kang Hyera. Dan kebanyakan penghuni kelas F adalah mereka yang pernah bermasalah dengan pihak sekolah.

Dan sialnya, diawal tahun keduanya Hyera harus berada disana. Lebih sial lagi, gadis dengan rambut cokelat gelap sepunggung itu hampir saja terlambat. Padahal dia sudah berniat untuk mengambil bangku terdepan dan sebisa mungkin menghindari baris terbelakang karena untuk menghindari kemungkinan dia akan bergabung dengan murid-murid bermasalah.

Dan lagi-lagi, entah sudah berapa kali Hyera harus menyumpahi dirinya sendiri ketika tidak adalagi bangku kosong di deretan depan sampai tengah. Sial untuk kesekian kalinya ketika dia menyadari hanya tinggal empat pasang bangku kosong barisan paling belakang. Berarti masih ada tujuh orang lagi yang akan berada di kelas ini. Dengan sangat terpaksa karena kesialannya, Hyera mengambil bangku di barisan kedua dan duduk di sisi kiri. Dia sepertinya sama sekali tidak tertarik akan sebangku dengan siapa.

Hyera sedang tenggelam dalam pikirannya seputar nilai akhir yang diterimanya. Dia hanya berpikir, apakah sekolah ini begitu ketat akan penilaian? Oke, Hyera percaya jika sekolah ini merupakan salah satu sekolah favorit di negaranya. Pasti ada standar tertentu yang menjadi dasar kualitas sekolah ini, tapi apa? Terlalu banyak pertanyaan yang muncul. Tidak terlalu penting atau memang dia saja yang tidak tahu, entahlah. Setidaknya setelah tahun kedua ini, dia harus mencari sekolah baru yang mau menerimanya. Jaga-jaga seperti kejadian sebelumnya.

Kenapa?

Sebagai informasi saja, di SMA Creighton terdiri dari 16 kelas yang terdiri dari lima kelas tahun pertama, enam kelas tahun kedua dan lima kelas tahun ketiga. Khusus untuk kenaikan dari tahun pertama menuju tahun kedua, sekolah akan mengacak-acak murid-muridnya berdasarkan peringkat mereka. Namun saat naik ke kelas tahun ketiga, susunan murid akan tetap sama seperti tahun kedua. Inilah salah satu alasan kenapa kelas tahun kedua lebih banyak dari kelas tahun pertama dan ketiga dengan urutan enam alfabet A – F.

Lalu kenapa kelas tahun ketiga lebih sedikit dari tahun kedua, padahal terdapat enam kelas? Sepertinya itu pertanyaan yang tidak perlu dijawab lagi. Semenjak dibukanya kelas 2-F, tidak ada satupun murid dari kelas itu yang akan sampai ke tahun ketiga. Kenapa? Alasan yang mudah. Perbedaan kedudukan dan tingkat diskriminasi sangat berlaku di tempat ini. Makanya, banyak murid yang pindah di tengah semester karena sakit hati atau sejenisnya dan umumnya kelas ini akan kosong sebelum kenaikan kelas.

Fiapeless Class [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang