Chapter Fourty Three : Special Target

4 2 0
                                    

Namjoon menghentikan langkahnya saat menyadari seorang wanita sedang berdiri di depan gedung kantor ayahnya. Wanita berpenampilan angkuh dan barang-barang mewah yang dikenakannya. Tak jauh dari sana, dia sempat melihat ayahnya sedang menatap marah ke arah wanita itu.

"Apa ayah mengenal Lee Nayoung?"

Dia hendak mendekati mereka namun sang ayah tampak benar-benar marah. Namjoon masih terdiam di posisinya, tidak tahu apa yang mereka bicarakan tapi dia sangat tahu jika ayahnya sangat marah saat ini apalagi saat wanita itu tersenyum penuh kemenangan.

Sebuah gestur pengusiran dilakukan oleh sang ayah, disusul beberapa petugas keamanan yang bersiap tak jauh dari sana. Wanita itu tertawa, mengucapkan sesuatu lalu melangkah pergi, menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari sana.

"Apa yang dilakukan wanita itu sampai ayah kelihatan sangat marah? Dan apa hubungan mereka?"

Berbagai pertanyaan saling tumpang tindih di kepala Namjoon. Tentang bagaimana ayahnya bisa mengenal wanita itu, lalu apa hubungan ayahnya dan wanita itu sampai apa yang dikatakan wanita itu kepada ayahnya. Namjoon harus mencaritahu semuanya tanpa terkecuali dan dia tidak ingin wanita itu mengganggu ayahnya bahkan sampai mengganggu keluarganya.

Akhirnya sekolah kembali beraktivitas seperti biasa setelah beberapa waktu mengalami libur panjang. Banyak wajah baru yang mengisi bagian-bagian kosong di sekolah, seperti guru, staff, bahkan petugas keamanan. Para murid juga kembali seperti mereka baru saja melewati libur panjang akhir semester.

Seluruh walikelas di Sekolah Creighton juga tampak ikut berganti. Oh, terkecuali untuk kelas 2-F tentu saja. Mereka masih di bawah tanggung jawab Lee Jungshin yang pada dasarnya menjadi satu-satunya walikelas yang tidak terlibat, bersama Nam Joonhyuk yang masih sebagai guru olahraga. Mereka berdua juga bertanggungjawab atas beberapa pergantian sistem sekolah.

Kang Hyera dapat melihat suasana sekolah mereka sudah berjalan sebagaimana mestinya. Tidak adalagi hinaan yang didapat olehnya, melihat teman-teman sekelasnya menangis atau tatapan-tatapan merendahkan. Justru, kebalikkannya. Dia menjadi orang-orang yang diagungkan seperti seorang dewa yang baru saja menyelamatkan dunia.

Menyedihkan.

"Lihatlah, pahlawan Creighton telah tiba!"

Tidak perlu dilihat, cukup tutup mata dan dengarkan secara khidmat siapa pemilik suara yang baru saja mencapai pendengarannya.

"Ya ampun, Jung Hoseok! Dia itu bukan sembarang pahlawan. Apa kau lupa bagaimana dia berjalan dengan angkuhnya, maju ke depan dan membongkar kejahatan yang selama ini tersembunyi?!"

Iya, suara pertama tadi milik Jung Hoseok yang duduk di atas mejanya. Pemuda bermarga Jung itu sudah mengubah warna rambutnya menjadi hitam tapi wajahnya tetap saja membuat Hyera berusaha menahan diri untuk tidak menyumpah. Jujur saja, dia akui, Jung Hoseok itu tampan. Tapi, karena pembawaan sikap yang menyebalkan, apalagi pada dirinya, Hyera harus menarik pengakuannya. Biarkan para fans seorang Jung Hoseok berkumandang.

Sedangkan yang kedua tadi adalah suara si pemilik surai merah muda yang sudah bertransformasi menjadi pemilik surai hitam tanpa poni. Bayangkan saja seberapa hebatnya perubahan mochi pink menjadi sesuatu yang tidak terbayangkan. Oke, cukup! Hyera akui orang itu jadi semakin tampan tapi dia tetap tidak akan sampai jatuh cinta pada orang yang menumpahkan cola ke dalam ranselnya, gila! Ini bukan drama Korea.

"Lihatlah! Kalian membuat putri kerajaan kelas Fiapeless tidak berani masuk ke tempatnya. Jangan sampai dia pindah ke kerajaan lain."

Hyera masih berdiri di ambang pintu dan pelajaran belum dimulai tapi kepalanya sudah sakit. Kenapa teman-temannya sedang berdrama pagi ini? Bahkan Jungkook sudah bernarasi tentang kerajaan.

Fiapeless Class [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang