Chapter Twenty : Memories

6 2 0
                                    

Namjoon terbangun dari tidurnya saat sesuatu mengganggu tidur lelapnya. Hampir saja dia mengumpat kasar saat tahu jika Taehyung yang membangunkan dirinya.

Taehyung sudah duduk di pinggir ranjang. Wajahnya masih tampak pucat namun tak separah kemarin malam. Suhu tubuhnya juga sedikit menurun.

"Apa punggungmu tidak sakit tidur seperti itu?"

Pertanyaan pertama terlontar dari mulut Taehyung begitu saja walaupun dia sendiri ragu Namjoon akan menjawabnya.

"Ah, bagaimana keadaanmu?"

Atau tidak? Karena selanjutnya Namjoon sudah mengulurkan tangan kanannya, meletakkan punggung tangannya tepat di kening Taehyung.

"Sudah sedikit menurun. Apa kepalamu masih pusing?"

"Sedikit."

Namjoon beranjak dari posisinya lalu melakukan sedikit perenggangan pada tubuhnya. "Istirahatlah. Aku akan meminta Seokjin untuk membuatkanmu bubur."

"Tidak perlu. Aku akan turun."

"Kau yakin?"

Taehyung mengangguk lalu ikut beranjak dari posisinya. Bersama dengan Namjoon, kakinya melangkah keluar kamarnya dengan perasaan ragu akan kepedulian yang diterimanya dari Namjoon.


Semuanya sudah berkumpul di ruang makan saat Namjoon dan Taehyung tiba. Mereka tampak sibuk membahas makanan apa yang akan disiapkan oleh asisten rumah tangga Kim bersaudara untuk mereka.

"Oh, Kim bersaudara!"

Hoseok mengangkat tangannya, menyapa Kim bersaudara yang sudah ada didekat mereka.

"Sudah membaik?"

Seokjin mengajukan pertanyaan singkat kepada Taehyung yang kemudian mengangguk canggung.

"Aku baik-baik saja."

Kini tatapannya beralih pada Hyera yang sibuk dimarahi oleh Yoongi karena tidak berhenti-hentinya bertanya tentang apa yang terjadi padanya kemarin malam.

"Bagaimana keadaanmu?"

Itu bukan Taehyung, melainkan Namjoon yang sudah menarik kursi dan duduk di hadapan Hyera.

"Aku merasa baik-baik saja dan sedikit tidak paham kenapa aku bisa ada disini bersama kalian."

Yoongi menepuk kening Hyera tanpa perasaan. "Sudah aku katakan, bicarakan hal ini setelah makan."

Hyera mendengus kesal sambil mengusap keningnya yang perih. "Aku hanya penasaran."

"Kau tidak ingat?" Taehyung ikut bertanya seraya menghantarkan tubuhnya untuk duduk di sampin kanan Namjoon.

"Makanannya datang! Kita bicarakan nanti saja ya!"

Agaknya ini sungguh diluar kepribadian Yoongi yang tiba-tiba berseru heboh ketika melihat makanan yang dibawa asisten rumah tangga Kim bersaudara. Bahkan hampir mengalahkan seruan Jungkook dan Jimin yang dirundung rasa lapar.


"Harusnya aku membawa tugas kita kesini agar cepat selesai."

Jimin memutar-mutar remote yang terletak di atas meja kaca dengan jari telunjuknya.

"Jangankan tugas, aku bahkan tidak membawa ponsel kesini."

Seokjin ikut menambahkan sambil mengingat bagaimana dirinya dan Namjoon yang langsung melemparkan ponsel masing-masing ke atas tempat tidur dan mengambil kunci mobil lalu pergi kesini.

Fiapeless Class [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang