Chapter Fourteen : Their Discussion

5 2 0
                                    

Hal terakhir yang Hyera ingat adalah ketika tubuhnya direngkuh oleh Yoongi dan setelah itu dia sama sekali tidak ingat sampai akhirnya dia terbangun di pagi ini dan menemukan Daniel yang masuk ke kamarnya dengan hanya menggunakan celana pendek tanpa baju.

"Bagaimana tidurmu?"

Hyera menguap sebelum akhirnya menjawab, "nyenyak. Apa semalam terjadi sesuatu?"

"Begitulah. Tidak perlu dibahas lagi."

Hyera mengangguk paham. "Aku hanya ingat dipeluk Yoongi."

Daniel mendekati Hyera lalu duduk di ranjang sepupunya itu. "Yoongi, sepertinya dia mengurusmu dengan baik dan membuatku menceritakan beberapa hal tentangmu."

"Apa itu? Kau menceritakan hal memalukan ya?"

Daniel mengedikkan bahunya acuh lalu tertawa kecil. "Yang pasti, sesuatu yang bisa aku percayakan dengannya."

"Tidak biasanya kau mempercayai aku dengan orang lain. Maksudku, kau bahkan tidak mengizinkan teman-temanmu bertemu denganku. Bahkan Chanyeol saja harus ditendang saat pertama kali berbicara denganku."

"Itu artinya aku peduli." Daniel menepuk kepala Hyera lalu beralih mencubit pipinya. "Sepertinya aku akan menitipkanmu pada Yoongi saja jika aku dan Ayah tidak di rumah."

"Berlebihan sekali. Kau pikir aku baru pertama kalinya ditinggal sendirian?! Aku bukan anak kecil."

"Oh, kau tetap adik kecilku."

"Tiba-tiba aku ingin Yoongi menjadi sepupuku daripada kau."

"Ya sudah, jadi adik Yoongi sana!"

"Call!"

#

Yoongi masih dapat melihat sirat kesedihan pada wajah itu walaupun saat ini gadis yang sedang diperhatikannya sudah kembali pada sifatnya yang biasa. Seolah kejadian kemarin bukan apa-apa. Bahkan saat ini, gadis itu sedang berkumpul dengan teman perempuan sekelasnya di depan kelas –setelah menyumpahi Hoseok yang lupa membawa buku catatannya.

"Teman-teman."

Seperti biasa, suara sang ketua kelas mengudara saat itu. Mengalihkan seluruh pandangan ke arah pintu masuk yang ada di belakang. Ah, sepertinya ada sesuatu yang serius. Begitulah pemikiran Yoongi.

"Nilai kita terus menurun dan itu membuat masalah untuk ujian yang akan datang."

"Tunggu! Maksudmu nilai kita sama sekali tidak ada harapan?" Taeyong menatap tidak percaya.

Seongcheol tampak menundukkan kepala. "Jika nilai kita tidak meningkat saat ujian, maka tidak ada harapan untuk kita bertahan di sekolah ini."

"Aku tidak bisa pindah begitu saja. Pasti biaya untuk pindah sekolah sangat besar."

"Padahal aku sudah berusaha untuk mempertahankan semuanya."

"Harapanku hanya pada beasiswa ini."

"Hampir seluruh penghuni kelas ini adalah murid beasiswa. Apa tujuannya hanya untuk menyingkirkan mereka?"

Pernyataan Sungjae mengalihkan seluruh atensi kepadanya.

"Maksudku, coba kalian pikirkan. Seluruh penghuni kelas kita termasuk ke dalam daftar murid terbaik tapi kita semua terlempar ke daftar murid terburuk hanya dalam enam bulan. Aku jadi berpikir, apa kita pernah membuat kesepakatan agar berada di kelas ini? Bahkan peringkat 10 besar saja ikut terdepak ke kelas ini."

Kini seluruh pandangan beralih pada tujuh siswa yang masih duduk dalam diam di barisan belakang. Tak ketinggalan Hyera yang masih berdiri di depan kelas.

Fiapeless Class [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang