REMEMBER YOU: 04

1.4K 146 8
                                    


HAPPY READING😘

Mika masuk ke dalam rumahnya dengan berlari, dia malu sekali sekarang, bagaimana Aksara bisa tau, Mika malu aaa, rasanya dia ingin terjun bebas saja, seperti yang di lakukan di game yang sedang viral sekarang, bedanya Mika tidak menggunakan parasut.

Mika masuk ke dalam rumahnya dangan gerakan cepat gadis itu menutup pintu rumahnya dengan tergesa gesa.

"Ada apa sayang?,  wajahnya kayak ketakutakan gitu, ada penjahat di luar biar mama gebukin.. ", Jihan bingung sekaligus khawatir melihat anaknya yang tiba tiba masuk dengan ngos ngosan seperti habis berlari.

Mika menatap mamanya, gadis itu terkekeh dengan canggung, "Ngak ada ma tadi aku liat cacing di depan mangkanya aku langsung ke sini.. ", bohong Mika.

Jihan menatap anaknya dengan curiga, "Bener, karena cacing ngak yang lainkan.. ".

"Iya maa, aku ke atas dulu.. ", Mika bergegas ke kamarnya, menghindari pertanyaan-pertanyaan yang mengintimidasi dari mamanya.

Mika bersegera menutup dan mengunci pintu kamarnya, jantungnya sudah berdetak kencang, dia sangat malu. Gadis itu merebahkan dirinya di kasur tanpa melepas seragam sekolahnya terlebih dahulu.

Tiba tiba wajah datar Aksa terlintas di pikirannya, "Ngaakk, malu bangett.. ", Mika membenamkan wajahnya di bantal,  dengan mata yang di pejam kuat.

Dia mengenal Aksa baru beberapa jam tapi cowok itu sudah mampu membuat Mika malu dengan apa yang di lakukannya.

Gadis itu duduk, dengan beberapa helai rambutnya menutupi matanya, "Biasa aja Mika oke, sekarang mandi dulu, biar otak seger.. ".

Dengan sedikit berlari gadis itu mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Tak selang lima belas menit Mika keluar dengan baju kaus polos bewarna putih yang kebesaran, hingga menutupi setengah pahanya, di tambah celana pendek selutut, gadis itu sekarang tengah mengeringkan rambutnya di depan cermin.

"Sayang, makan dulu yuk, ada papa juga nih.. ".

Mendengar ada papanya itu sudah cukup membakitkan semangat Mika dengan gerakan cepat Mika mengikat rambutnya padahal  belum mensisirnya dengan rapi.

"Iya maa bentar!".

Mika keluar dari kamarnya dengan sedikit berlari menuruni tangga, "Hati hati sayang nanti jatuh" peringatan papa Mika.

"Papa..", Mika tidak mengindahkan ucapan papanya, gadis itu tetap berlari dan memeluk papanya erat.

Haris sedikit tersentak ke belakang, lalu membalas pelukan anaknya sambil mengusap lembut kepala anak satu satunya itu, "Papa pulang kok, ngak bilang Mika sih, padahal Mika mau kasih Surprise.. ", rajuk Mika.

"Emangnya anak gadis papa yang paling cantik ini mau kasih surprise apa buat papanya? ", balas Haris,  Mika melepas pelukannya dari Haris, "Rahasia dong,  kan namanya Surprise.. ".

"Udah udah, ayok makan..",sela Jihan membuat Mika menghela nafas.

"Ayok makan sayang.. ", Mika menganguk patuh, gadis itu mengambil makanan dan memakannya, sambil menatap papanya penuh tanya.

𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang