SPECIAL CHAPTER!!

754 71 4
                                    


Ini ngak sembarangan Spesial Chapter yaaa, ada hubunganya loh sama alur cerita hehe😆!!

Tiga anak kecil yang sepertinya kembar tampak memeluk ibunya erat, berbeda dengan anak lelaki yang satu, dia hanya tersenyum melihat saudarannya yang tidak mau berpisah dari ibunda mereka.

"Mama, Aileen ngak mau sekolah, sama mama aja yaa.. ", anak perempuan itu tampak terlihat sedih ketika sang ibu akan pergi meninggalkan mereka di sekolah.

"Iya maa, Aiden juga, ngak mau sekolahh, huaaa!! ", si bungsu menangis, sedangkan yang sulung terlihat lebih dewasa bahkan dia siap masuk ke area sekolah.

"Aiden jangan nangis, liat Aksa aja ngak nangis, Aileen juga, anak mama kan pemberani..", ujar sang ibunda menyemangati.

"Ngak papa, ayo.. ", ujar sang sulung meyakinkan adik adiknya.

Aiden mengusap air matanya pasrah membiarkan Aksa menariknya, begitupun dengan Ailen, ketiga kembaran itu melambaikan tangannya ke arah ibundanya ketika ingin memasuki mobil.

"Udah jangan sedih.. ", kata Aksa kecil memeluk Aiden.

Setelah memeluk Aiden Aksa kembalu mengenggam tangan kedua kembaranya menuju kelas, ketika sampai kelas Aiden terlihat kembali gugup namun Aksa kembali menyengatinya layaknya anak kecil.

Aiden dan Ailen melambaikan tangannya ke arah Aksa karena memang pada dasarnya mereka beda kelas, namun bagi Aksa itu tidak masalah.

Yang tadinya memperlihatkan wajah ramah kepada kembarannya sekarang si Aksa kecil memperlihatkan wajah juteknya, walaupun mencoba terlihat jutek tapi tetap saja itu masih terlihat manis.

Seorang gadis kecil yang mengunakan jepitan pita datang menemui Aksa, pipinya tembam dan terlihat merah, sangat imut, "Aku boleh duduk disini.. ",ujarnya bersemangat, sambil menunjuk kursi di samping Aksa.

Aksa menatap anak gadis itu judes, "Ngak boleh, sana.. ", ujarnya.

Anak kecil yang di teriaki Aksa tiba tiba terkejut, gadis itu cemberut dan beberapa saat lagi akan siap menangis, "Huaaaaaaa!!", ujarnya menangis kencang.

Aksa menjadi kelagapan sendiri, "Udah jangan nangis, kamu boleh duduk disini.. ", ujar Aksa pasrah.

Namun gadis kecil itu masih saja terus saja menangis, "Huaaa, Ngak mau, beliin ice cream baru aku maafin..", ujarnya polos.

Aksa yang tidak mau dimarahi guru karena membuat temannya menangis akhirnya mengangguk, "Oke, oke Aksa beliin udah jangan nangis lagi.. ".

"Hiks, janji.. ",ujarnya sambil menunjukan kelingkingnya..

Aksa membalas, uluran kelingking gadis kecil itu, "Iya janji.. ", ujarnya.

Si gadis kecil akhirnya berhenti menangis, hanya senyum yang menghiasi wajah cantiknya, "Oke.. ", ujarnya sambil duduk di samping Aksa.

"Kenalin nama aku Mikaila.." ujarnya gembira, sambil tersenyum manis memperlihatkan gigi susunya yang masih putih bersih.

"Emangnya harus kenalan? ",ujar Aksa kecil melihat uluran tangan Kaila setelahnya beralih menatap Kaila.

Kaila tampak kesal pipinya di gembulkan tampak sangat lucu, "Iii, harus supaya bisa temenan, ayo.. ", Kaila meraih tangan Aksa dan mayunkannya.

"Nama kamu siapa?.. ",ujar Kaila tersenyum.
"Aksara..", ujar Aksa sekenanya masih syok dengan tingkah menggemaskan mikaila.

"Haa Aksa, yash, berarti nama kita hampir sama, aku panggil kamu Sasa, kamu panggil aku Lala titik, jangan ngebantah, okee, kamu itu masih anak kelas satu sd jangan kayak papa ku oke.. ", ujar Kaila bersemangat yang hanya mampu di balas Aksa dengan canggung, gadis kecil yang aneh.

𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang