Udah lama yaa, apakah masih ada yang nyimpan ini cerita di library nya, syukur kalau masih😅, karena cerita ini sudah sampai 30k pembaca aku mau ngasih extra part , sedikit mengobati rasa rindu ku pada cerita ini eaak.
Semoga suka.
Happy Reading😘
Kaila menghela nafas saat melihat guci yang terletak di ruang tamu hancur lebur akibat anak kembarnya itu.
Alan dan Alana hanya menatap ibundanya polos menunggu reaksi dari wanita itu, Kaila hanya bisa menahan rasa amarahnya karena tidak tega melihat mata jernih yang polos milik anaknya.
Kaila berjongkok di depan kedua anaknya menatap kedua anak itu sabar, "Alan yang mecahin gucinya siapa?.. ", tanya Kaila dengan lembut pada putranya, wajah anak berumur lima tahun itu tampak datar tapi begitu menggemaskan, copyan Aksa sekali.
"Maaf bunda yang mecahin gucinya Alan.. ", ujar anak itu menunduk mulai menerima amarah yang akan dia terima dari Kaila.
Alana yang tampak tidak percaya langsung menggeleng dengan cepat, "Ngak bunda, Alan ngak salah apa apa, Alana tadi yang ngak sengaja nyenggol.. ", ujar Alana membela kakaknya, karena memang benar benar Alana yang menyenggol Alan tidak tau apa apa, saudara kembarnya itu hanya terkejut lalu mendekati saudarinya, sadaritadi Alan hanya belajar berhitung di meja tamu.
Alan menatap saudarinya tajam, bukannya menakutkan malah jadi menggemaskan karena Alan yang melakukannya.
"Alana, kamu ngak salah apa apa, ini salah Alan bunda, jangan hukum Alana yaa.. ", Alan tampak memohon tapi ada juga raut takut akan di marahi Kaila, terlihat jelas dari tatapan matanya, walaupun ekpresi anak itu datar.
Alana menunduk, kenapa Alan harus berbohong ini salah Alana, Alan tidak boleh di marahi lagi karena Alana, kasihan Alan.
"Alan bohong bunda, ini salah Alana karena Alana tadi main lari larian..", ujar Alana memelankan ucapan di akhir karena Kaila melarang anak gadis nya itu berlarian takutnya membuat kondisi jantung Alana melemah atau bahkan Alana harus terpaksa di rawat di rumah sakit lagi berminggu minggu karena kelelahan.
Kaila membulatkan matanya sekarang perempuan itu tidak mempermasalahkan lagi mengenai guci yang pecah, dia benar benar kesal karena Alana yang tidak mengindahkan ucapannya untuk tidak berlarian.
Kaila menghela nafas mencoba bersabar, kedua tanganya di letakan di pundak Alana, sambil sesekali mengelus rambut lurus panjang milik Alana.
"Alana sayang, bunda kan minta kamu jangan sampe kacapean, kalau tadi kamu pingsan gimana?, bukan cuman Bunda dan papa yang khawatir tapi Alan, Alexa, kakek nenek, semua khawatir, Alana mau bikin semua orang khawatir sayang?", tanya Kaila selembut mungkin.
Alana menggeleng pelan sambil menunduk, "Maafin Alana bunda.. ".
Kaila menghela nafasnya lalu merengkuh tubuh mungil anak perempuannya, Alan yang hanya melihat sekarang ikut memeluk ibundanya dan saudari kembarnya.
"Bunda cuman ngak pingin kalian kenapa kenapa, bunda ngak marah kalau kalian mecahin guci, yang bunda sesalkan Kalau kalian terluka bagaimana, kalian terluka bunda juga ikut terluka, Kalian mau bikin bunda terluka.. ", tanya Kaila pada anak anaknya, dan langsung di gelengkan dengan cepat oleh mereka.
"Ngak, Alan ngak suka bunda terluka apalagi sakit, bunda harua selalu senyum dan bahagia, maafin Alan bunda karena ngak bisa jagain Alana sebentar.. ", sesal Alan Kaila melepaskan pelukan mereka, terlihat jelas bahwa wanita itu terlihat gemas melihat tatapan rasa bersalah dari anak anaknya, ingin sekali Kaila mencubit pipi gembil anaknya namun di urungkan karena tidak ingin merusak suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶
Teen Fiction[FINISH ] Proses Revisi [16+] Jika berkenan bisa follow saya sebelum membaca makasih.. ❝𝚈𝚘𝚞 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 𝚗𝚘𝚠, 𝚝𝚘𝚖𝚘𝚛𝚛𝚘𝚠, 𝚊𝚗𝚍 𝚏𝚘𝚛𝚎𝚟𝚎𝚛❞ Namanya Aksara Matteo si laki laki kejam dan sangat serakah...