Happy Reading
Kaila memainkan gitarnya sambil tersenyum, matanya mengedar ke seluruh anggota band yang lain.
"Oke bagus.. ", ujar Oskar menghentikan permainan mereka, setelahnya diikuti tepuk tangan seluruh anggota.
Oskar mendekat ke arah Kaila, "Tadi, Buk Indah ngechat gue, dia ngak bisa ngelatih hari ini.. ", ujar Oskar yang di balas anggukan oleh Kaila.
"Tadi buk Indah juga ngasih informasi buat lo, katanya ada perubah dikit sama penampilan kita.. ", sambung Oskar yang dihadiahi kerutan bingung.
"Ini kan dah bagus, buat apa di ubah lagi.. " ujar Kaila menatap anak anak band yang lain.
Oskar mengangguk, "Iya band udah bagus, perubahannya buat lo doang.. " , Ucap Oskar yang membuat kaila tambah bingung.
"Nanti sebelum kita tampil, Buk Indah minta lo buat tampil solo..", Sambung Oskar menjawab kebingungannya.
"Emang harus yaa?.. ", ujar Kaila.
Oskar mengidik bahu, "Entah, mungkin buk Indah suka sama suara lo mungkin jadi dia pengen lo tampil solo biasa yang kayak gini jarang terjadi sih.. ", kata Oskar.
"Tapi, bentar lagi kita Ujian Nasional, apa ngak kenganggu.. ", tanya Kaila.
Oskar tampak berfikir, "Kayaknya ngak, Buk Indah bilang acara kita sebelum Ujian Nasional, lebih tepatnya seminggu sebelum Ujian Nasional..", ujar Oskar.
Kaila menghela nafas, lalu menangguk, dia tidak bisa menolak kalau gurunya sendiri yang meminta, terlalu tidak enak kalau Kaila menolaknya dengan alasan pribadi.
"Oke bagus, buat lagunya lo bebas milih apa aja, juga lo boleh bawa alat musik apapun buat tampil di hari H..", Oskar tersenyum senang, setelah mengatakan itu dia kembali ke posisinya tadi.
"Kita latihan lagi yaa, kita latihan sampe pulang sekolah atau mungkin lebih dikit, buat izin, gue udah izinin oke..", teriak Oskar, yang diangguki oleh seluruh anggota begitupun Kaila, tapi Kaila setengah bengong, karena memikirkan penampilan solonya.
"Bagusnya lagu apa?... ".
.
.
."Sampe kapan lo mau nyembunyiin ini dari Shea.. ", ujar Leo menatap Aksa dengan serius.
Aksa tidak terlalu menghiraukan ucapan Leo, yang di lakukannya sekarang lebih penting dari mendengarkan ocehan Leo, sekarang memang serius, namun yakin lah hal itu tidak akan bertahan lama.
Aksa sekarang sedang melilitkan perban baru di perutnya, yap beberapa saat yang lalu, Aksa menyilet perutnya sendiri. alasannya yang pasti lelaki itu sedang stess.
Sangat aneh, setiap bertarung dengan orang lain lelaki itu tidak pernah terluka, jadi bisa dikatakan bukan orang lain yang melukai dirinya tapi dirinya sendiri.
"Kalau lo gini terus bukan Shea doang yang bakalan sakit hati, tapi Mika juga.. ", sambung Leo mengingatkan.
Aksa diam beberapa saat, mendengar nama Kaila membuat Aksa teringat hubungannya dengan gadis itu yang sedang renggang.
"Gue ngak selingkuhin Kaila, Gue nganggep Shea kayak Aileen", balas Aksa, mengingat perbannya, lalu kembali memakai kemeja sekolahnya.
Leo tercengang mendengar balasan Aksa, "Kalau bagi elo emang kayak gitu, belum tentu Kailanya, dia bisa aja ngira lo itu ngak beneran cinta sama dia, ngerti."
Aksa menyibak rambutnya saat lelaki itu baru saja selesai mengenakan kemejanya, "Gue cinta sama Kaila, gue ngak bakalan mutusin dia sampe kapanpun kecuali kami nikah.. ", sambung lelaki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶
Teen Fiction[FINISH ] Proses Revisi [16+] Jika berkenan bisa follow saya sebelum membaca makasih.. ❝𝚈𝚘𝚞 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 𝚗𝚘𝚠, 𝚝𝚘𝚖𝚘𝚛𝚛𝚘𝚠, 𝚊𝚗𝚍 𝚏𝚘𝚛𝚎𝚟𝚎𝚛❞ Namanya Aksara Matteo si laki laki kejam dan sangat serakah...