Happy readingVote dulu ya gaes..
*****
Bella menghela nafas sambil memandang Kaila yang tengah mengkompres lebam di pipinya.
"Kapan sih lo dapat cowok yang bener..", serunya sedikit kesal.
Kaila tidak menjawab pertanyaan Bella, namun kedua matanya mengatakan segalanya, gadis itu bingung juga.
Bella menghela nafas, "Lo beneran ngak mau putusin Aksa, lo yakin, kalau dia kayak gitu lagi gimana?, lo mau jadi kayak pengemis maaf dari dia lagi", ujar Bella mengingatkan.
Kaila mengangguk, setelahnya menggeleng, "Iya, aku ngak akan putusin, aku yakin dia itu cuman lagi badmood waktu itu makanya marahnya lama banget, tapi ucapan kamu yang terakir tadi ya ngak lah, cukup sekali aja, capek lama lama.. ", balas Kaila sedikit meringis.
Bella menghela nafas apapun keputusan sahabatnya itu Bella akan menerimanya, dia tidak berhak mengatur hubungan percintaan orang.
Bella menatap ngeri pipi Kaila yang mulai membiru, membayangkan wajah cowok brengsek itu saja sudah mampu membuag Bella naik pitam, "Jauhin Ethan, lo taukan dia gila.. ", sambung Bella khawatir.
Kaila memangku kain yang berisi es itu di pahanya, setelahnya menghela nafas ringan, "Aku udah jauhin, tapi dia yang selalu nerror aku..".
Bella mengambil kompresan dari tangan Kaila, setelahnya membuka plester dan menempelkannya di sudut bibir Kaila yang luka, "Atau lo balik ke Inggris lagi, lo setiap kesini pasti ada aja yang ngak bener terjadi, gue takut lo kenapa napa Mika.. ".
Kaila menggeleng kuat, "Aku ngak ada masalah kok disini, papa ngak ngizinin ke inggris lagi sebelum lulus SMA.. ", ujar Kaila pelan sambil menahan nyeri di pipi.
Bella menggeleng melihat tingkah sahabatnya yang satu ini, "Terserah lo, jangan banyak ngomong dulu nanti lukanya makin lebar, gila itu orang, mulai detik ini lo harus bareng gue terus gue ngak mau tau", seru Bella membara, dia sudah merencanakan segalanya bila para lelaki gila tadi mencoba menyakiti Kaila, Bella sudah siap siaga menghentikannya terlebih dahulu.
Kaila mengangguk lemah sebagai jawaban, "Iyaa, terserah kamu.. ".
"Bagus... ", sambung Bella sambil memberi jempol.
Suara derap kaki perlahan mendekat, dari kaca pintu terlihat jelas seorang cowok yang terlihat berkeringat menuju ke arah mereka.
Bella menghela nafasnya berat, sedangkan Kaila menatap Bella dan sang empu yang akan masuk sedikit menggoda.
"Mika lo ngak papa kan.. ", Leo ngos ngosan sambil memengang lutut saat sudah mencapai tujuan, Kaila menahan tawa saat melihat Bella mulai kesal.
"Ya lo liat aja sendiri, emang menurut lo dia gak papa gitu.. ", sewot Bella, masih memiliki dendam dengan Leo saat lelaki itu bukannya menjauh, ketika Bella menolaknya mentah mentah, malah semakin mendekatinya, bahkan lebih agresif lagi.
Leo menengakkan tubuhnya sambil melihat kondisi Kaila, "Ya Tuhan Mika, parah bener bener gila tu cowok..", kesal Leo tidak terima akan sebuah perbuat kasar kepada seorang cewek, itu sangat tidak gentle menurutnya, seharusnya mereka pakai rok saja.
Bella memutar matanya jengah melihat reaksi Leo yang terlalu lebay, "Lebay banget lo.. ", pungkas Bella.
Leo menengok ke arah Bella, menatap gadis itu jenaka, "Eneng cemburu, tenang neng Aa ngak akan selingkuh kok, sini sini akan peluk.. ", Leo merentangkan tangan ke arah Bella seolah olah akan memeluk gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶
Teen Fiction[FINISH ] Proses Revisi [16+] Jika berkenan bisa follow saya sebelum membaca makasih.. ❝𝚈𝚘𝚞 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 𝚗𝚘𝚠, 𝚝𝚘𝚖𝚘𝚛𝚛𝚘𝚠, 𝚊𝚗𝚍 𝚏𝚘𝚛𝚎𝚟𝚎𝚛❞ Namanya Aksara Matteo si laki laki kejam dan sangat serakah...