Udah mulai gaje alurnya, huhu😥, makasih yaa buat yangasih bertahan sama cerita ini.Happy reading🦋
-------
Sejak kejadian itu, sikap Aksa mulai berubah, setiap Kaila ingin mendekati cowok itu, Aksa menjahuinya seolah olah Kaila bukan parasit yang menggangu.
Kaila tau dia salah tapi bila Aksa
Memperlakukannya seperti itu terus menerus, Kaila bisa jenuh sendiri.Kaila berjalan mendekat ke arah meja Aksa, lelaki itu tengah sibuk bermain game di dalam ponselnya tidak menghiraukan Kaila yang ada di depannya.
"Aksa.. ", sapa Kaila, yang tidak di hiraukan sama sekali oleh Aksa, dia masih sibuk bermain ponsel, membuat Felix yang ada di samping lelaki itu, menatap Kaila iba, Felix tau betul bagaimana perjuangan Kaila untuk mendapatkan kata maaf dari Aksa.
"Maafin aku..", sambungnya lirih, masih tidak menerima jawaban dari Aksa.
Felix yang tambah iba mencoba memberi kode kepada Aksa berupa senggolan, membuat Aksa kesal dan mematikan ponselnya, "Apa!! ", serunya kesal.
"Tu lo ngak kasihan.. ", Felix menunjuk Kaila yang masih berdiri sambil meremas ujurng roknya.
Aksa melihat kearah yang di tunjuk Felix, menatap Kaila yang masih setia berdiri di depannya, "Buat apa gue kasihan sama dia?, ngak penting.. ", ujarnya kembali memainkan ponsel.
Kaila terhenyuk dengan ucapan Aksa ini terasa seperti dia tidak dianggap sekarang, hanya karena sebuah kesalahan yang tidak terlalu besar.
Shea masuk ke kelas Aksa dengan setengah berlari, "Aksa!, lo dah janji ya nemenin gue.. ", Shea tiba tiba datang dari belakang mendudukan tubuhnya di kursi tepat di depan Aksa.
"Iyaa.. ", balas Aksa sekenanya.
"yash.. ", Shea begitu senang, terlihat jelas dari senyum yang menghiasi wajahnya.Shea mengalihkan pandangannya kesamping, tepat dimana Kaila yang sedang berdiri dengan kepala menunduk, sepertinya sedang menahan tangis, "Eh lo yang kemaren.. ", ujar Shea sambil menunjuk Kaila.
Kaila menatap Shea dengan mata yang memerah.
"Lo nangis.. ", dengan sigap Shea berdiri sambil mengusap pipi Kaila yang basah.
"Aku ngak papa..".
"Ini pasti gara gara Aksa, lo kan.. " Shea menunjuk Aksa kesal, lelaki yang satu itu hobi sekali menyakiti hati perempuan."Duduk Shea.. ", perintah Aksa.
"Jawab pertanyaan gue dulu.. ".
"Gue bilang duduk!! ", ancam Aksa.Shea terkejut mendengar makian Aksa, tidak biasanya Aksa seperti itu, Shea dengan terpaksa mendudukan tubuhnya di kursi membiarkan Kaila yang masih berdiri kaku.
"Dan lo.. ", jeda sejenak matanya menatap tajam Kaila sejenak.
"Kalau ngak ada urusan penting disini pergi.. ", usir Aksa tanpa menatap manik mata Kaila.
Ucapan dari Aksa sudah mampu membuat dunia yang dibangun Kaila hancur seperti debu tak bersisa.
Kakinya di langkahkan keluar dari kelas Aksa, dengan perlahan, setelahnya gadis itu berlari tangisnya tidak dapat dibendung setiap air mata itu mengalir dengan sigap Kaila mengusapnya.
Kaila berbelok kearah ruang musik, disana terlihat sepi memudahkan Kaila menangis sepuas puasnya tanpa di ganggu atau ditanya kenapa oleh orang.
Kaila mengusap air matanya kasar dia tidak boleh menangis terus begini.
"Mika ngak boleh kayak gini.. ",ujarnya ke dirinya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶
Teen Fiction[FINISH ] Proses Revisi [16+] Jika berkenan bisa follow saya sebelum membaca makasih.. ❝𝚈𝚘𝚞 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 𝚗𝚘𝚠, 𝚝𝚘𝚖𝚘𝚛𝚛𝚘𝚠, 𝚊𝚗𝚍 𝚏𝚘𝚛𝚎𝚟𝚎𝚛❞ Namanya Aksara Matteo si laki laki kejam dan sangat serakah...