HAPPY READING
Kaila menutup hampir seluruh tubuhnya dengan selimut, sesekali matanya mengintip adegan selanjutnya dari film horor yang di tontonnya.
Kamar bernuansa merah muda itu sekarang terlihat gelap hanya lampu tidur yang dinyalakan, dia ingin filmnya semakin terasa feelnya maka dari itu kaila mematikan lampu kamar.
Kaila pindah ke kamarnya sendiri sudah seminggu yang lalu, bahkan Kaila sempat tak menyangka kamarnya akan bernuansa terlalu cewek menurutnya, ditambah bapak bapak yang merenovasi, mengatakan bahwa Aksa yang meminta agar disain kamar Kaila seperti ini sungguh mengejutkan.
Kaila mempouse filmnya, lalu berjalan ke luar kamar, tiba tiba tenggorokannya kering, kaila memakai sandal kelinci berwarna pinknya, setelahnya berjalan santai menuju dapur.
Kaila membuka pintu lemari es dan mengambil sebuah minuman bersoda yang ada di dalam sana, bukannya minum air putih gadis itu malah berbelok ingin minum minuman berkarbonasi sungguh plin plan.
Kaila menenguk sodanya, sambil mengambil ponsel yang ada di dalam celana piamanya. Pintu apartemen terbuka di saat bersamaan ketika Kaila meletakan kaleng minumannya di meja, seorang cowok berpenampilan acak acakan masuk ke dalam apartementnya.
Kunci mobil di gantungnya bersama sepatu converse hitam putihnya yang di letakan di rak sepatu.
Aksa terlihat sangat kusut seragam sekolahnya yang sedikit kotor terkena debu, rambutnya juga acak acakan, yang paling membuat Kaila kaget adalah sebuah perban yang ditempel di pipi sebelah kiri lelaki itu.
"Kara kamu habis berantem? ", tanya Kaila langsung ke poin.
Aksa menghentikan langkahnya, lelaki itu berbalik berjalan mendekati Kaila, dia tampak menghembuskan nafas berat, Aksa mencoba tersenyum meyakinkan Kaila, "Aku ngak berantem..", ujarnya .
"Terus pipi kamu kenapa?, baju kamu juga kotor".
Aksa menyentuh perban yang ada di pipi kirinya, "Pipi aku ngak papa tadi di cakar sama kucing doang.."Aksa kembali tersenyum paksa, sambil memasukan tangannya ke dalam saku celananya, "dah yaa, aku capek mau tidur.. ", Aksa berjalan meninggalkan Kaila yang masih belum percaya dengan ucapannya.
"kalau beneran di cakar coba aku liat, biar aku aja yang obatin supaya cepet sembuh.".
Aksa menggeram, lelaki itu menghembuskan nafas kasar, "Ngak usah Kaila, ini dah di obatin.. ", katanya tanpa berbalik.
"Kalau gitu aku liat aja boleh.. ", balas Kaila masih ingin tau.
Aksa berbalik cepat matanya menyalang marah, " KALAU AKU BILANG NGAK PAPA, YA NGAK PAPA, JANGAN BANYAK TANYA LAGI, AKU CAPEK! ", ujarnya berteriak membuat Kaila terkejut mendengarnya. Aksa mengerjap matanya berkali kali, kepalanya di pukul beberapa kali menyadari akan kebodohannya.
Lelaki itu perlahan mendekati Mikaila yang sedang menunduk menahan air mata, "Maafin aku, kamu percaya kan sama aku, aku ngak maksud maki kamu.. ".
Aksa mencoba menyentuh Kaila namun seketika gadis itu menepisnya, air mata itu tidak dapat di bendung lagi, "Aku cuma khawatir emang ngak boleh.. ", ucapnya bergetar.
Aksa diam tidak menjawab pertanyaan Kaila.
"Aku pacar kamu atau ngak sih tapi kayaknya kamu ngak pernah nganggap aku pacar kamu, kamu ngak cinta sama aku Aksa. ", ujarnya sambil menangis.
"Aku Cinta sama kamu, ngak mungkin aku ngak nganggep kamu ..", sambung Aksa menyentuh kedua bahu Kaila.
"Kalau kamu nganggap aku seharusnya dari awal kita pacaran, kamu ngak akan nyembunyiin sesuatu dari aku, kamu ngak akan nyembunyiin tentang mama kamu, kamu juga ngak akan nyembunyiin soal penyakin sikologis kamu dari aku Aksara!!".

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶
Teen Fiction[FINISH ] Proses Revisi [16+] Jika berkenan bisa follow saya sebelum membaca makasih.. ❝𝚈𝚘𝚞 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 𝚗𝚘𝚠, 𝚝𝚘𝚖𝚘𝚛𝚛𝚘𝚠, 𝚊𝚗𝚍 𝚏𝚘𝚛𝚎𝚟𝚎𝚛❞ Namanya Aksara Matteo si laki laki kejam dan sangat serakah...