Menuju tamat
Happy reading
------------------------------------
"Ada apa?.. ", Rey menatap Kaila dengan bingung ada apa dengan kekasihnya itu sejak Rey datang ke Liverpool Kaila selalu diam tidak berbicara sepatah katapun tidak, dari tadi gadis itu hanya mengaduk americanonya tanpa ada niatan untuk meminumnya, tatapannya menatap hal yang Rey tidak bisa tangkap, Kaila hanya termenung.
Rey mulai curiga, apakah ada hubungannya dengan lelaki yang tadi mereka temui, Rey menatap lurus ke depan di mana Aksa dan Psikiaternya tengah berbincang, Hanya Psikiaternya yang berbicara disini Aksa hanya mengangguk terlihat tidak fokus.
Rey kembali menatap Kaila dan Aksa bergantian, Rey jadi semakin yakin pasti ada sesuatu di antara mereka.
"Mika.. ".
"Ikut aku.. ", Aksa mengegam pergelangan tangan Kaila, gadis itu terkejut begitupun dengan Rey yang bingung karena Aksa tiba tiba mengengam pergelangan tangan Kaila kekasihnya.
Kaila terlihat pasrah saat di tarik Aksa untuk mengikutinya, Rey tidak terima atas ketidaksopanan Aksa yang sebarangan membawa kekasihnya di tambah dia tidak meminta izin kepada Rey selaku orang yang duduk dengan kaila sekaligus kekasihnya. Rey ikut mengengam pergelengan tangan Kaila hingga tubuh Kaila kembali tertarik.
Beberapa pengunjung mulai memperhatikan mereka membuat Kaila tidak nyaman.
"Maaf, anda lihat kekasih saya sedang tidak ingin anda bawa..", tekan Rey dia mulai tidak suka dengan keberadaan Aksa disini.
Aksa tampak tidak percaya, kekasih lelaki itu tersenyum miris, Aksa tidak terima, Aksa belum bisa menerima keputusan sepihak Kaila mengenai hubungan mereka, Aksa tidak akan pernah terima jika berpisah lagi dengan Kaila.
Aksa mendekat, lelaki itu menunduk sambil mengaruk keningnya yang tidak gatal membuat rambut panjangnya turun, namun tidak menghalangi pandangannya.
"Kekasih yaa.. ", sindir Aksa sambil tersenyum sinis di depan Rey, lelaki itu masih mengenggam tangan Kaila tidak akan melepasnya.
Rey mengerutkan kening tidak mengerti maksud ucapan Aksa, apakah lelaki itu tengah mengejeknya.
Aksa kembali mendekat sambil berucap pelan, "Saya tanya, gadis yang anda sebut kekasih itu juga mencintai anda atau tidak?... ", Aksa kembali tersenyum.
Sedangkan Rey tertegun mendengar ucapan Aksa, lelaki itu mengalihkan pandangannya ke arah Kaila menatap gadis itu dalam, sambil bertanya apakah Kaila sudah mencintainya, tapi setiap kali Rey melihat kedua sorot itu semua asumsi yang di bagunnya hancur.
Perlahan Rey melepaskan genggaman tangannya dari Kaila membiarkan gadis itu di bawa entah kemana oleh Aksa.
Aksa tersenyum penuh kemenangan, tidak akan ada yang bisa mengambil miliknya, karena Aksa akan menjaganya, Aksa tidak suka meminjamkan miliknya pada orang lain tapi Aksa harus bisa menahan amarah karena miliknya di pinjam oleh orang lain karena kesalahannya, Aksa harus paham. Tapi bagaimanapun dari kecil dia tidak pernah kalah, apapun yang dia inginkan akan jadi miliknya, termasuk cinta, tidak akan ada yang bisa mengalahkannya, bahkan kembarannya sekalipun.
Rey hanya mampu menatap sendu Kaila yang mulai menjauh di bawa Aksa, lelaki itu mulai berpikir yang dia lakukan benar kan, Kaila bahagia, apakah dia bisa bahagia.
Aksa merampas kunci mobil dari sang supir membawa gadis itu masuk ke dalam mobil tampa menghiraukan panggilan sopirnya yang menggil namanya.
Aksa tetap menyalakan mobil mengitari kota Liverpool tidak ada yang tau dia akan kemana, padahal Aksa sendiri tidak tau mengenai jalan di sini, yang ada di pikirannya sekarang hanya mereka berdua harus mencari tempat yang pas.
Aksa berhenti di sebuah taman, Aksa tidak tau nama dari taman tersebut namun berbeda dengan Kaila gadis itu tau betul taman ini, setiap kali dia ke liverpool taman ini tidak akan pernah lupa untuk Kaila kunjungi, selain sekedar menikmati pemandangan taman yang indah dihiasi pepohonan dan danau yang bersih, tempat ini sangat tenang tidak terlalu banyak orang yang berlalu lalang dengan rasa penasaran. Namanya taman Sefton, taman disini sangat indah.
Aksa membiarkan Kaila yang tengah menikmati pemandangan taman dengan senyum tipis yang mengiasi bibir ranum gadis itu, sebelum memulai pembicaran Aksa ingin melihat senyum itu dahulu sebelum, benar benar hilang.
Aksa ikut tersenyum melihat wajah menggemaskan Kaila yang tersenyum, gadisnya begitu manis dan menggemaskan seperti dulu tidak ada yang berubah, kecuali penampilannya yang sekarang terlihat lebih elegan dan dewasa berbeda dengan dulu yang masih terlihat menggemaskan.
"Mikaila.. " ujar Aksa menatap dalam wajah cantik Kaila, Aksa sudah mulai serius terlihat jelas dari sorot mata meintimidasinya.
" Tentang cowok tadi.. ".
" Rey?, aku ngak bohong dia memang pacar aku.. ", potong Kaila sambil menatap pemandangan danau indah di depannya tidak berani menatap Aksa secara langsung, hatinya sudah tidak mau lagi menambah luka, bekasnya sudah terlalu banyak dan beberapa luka yang belum mengering sekarang makin membesar karena kehadiran secara tiba tiba Aksa di sini.Kalau Kaila tau dia akan lebih memilih kabur saat diminta Rey berlibur disini, Liverpool, yang kata orang di nobatkan sebagai kota dengan orang orang paling baik di dunia.
Aksa menggeram, cowok berambut hitam kelam itu masih belum bisa menerima keputusan sepihak Kaila, gadis itu tidak boleh berkhianat padanya, Aksa tidak suka. Bahkan dia bertekad sembuh dari penyakitnya minimal mengurangi self harmnya demi Kaila, sekarang Aksa tidak lagi melukai dirinya sendiri, namun saat usahanya selama ini dianggap berhasil ternyata jauh dari kenyataan, hatinya patah untuk kesekian kalinya.
Aksa terkekeh apakah di kondisi seperti ini Aksa pantas berkata bahwa dia patah hati mengingat selama ini dia yang selalu membuat Kaila bingung."Kamu ngak cinta kan sama dia..", ujar Aksa secara tiba tiba membuat Kaila menatap Aksa terkejut sekaligus bingung apa maksud ucapan lelaki itu.
"Aku bener kan, kamu ngak cinta sama dia, karena kamu masih cinta sama aku iya kan.. ", sambung Aksa percaya diri, Aksa sangat yakin dia tidak pernah salah selama ini, ingat Aksa paranoid, yap gangguan yang satu itu sampai sekarang Aksa tidak bisa mengendalikannya, jadi jangan bingung jika tiba tiba di kantor ada yang berteriak menahan sakit karena Aksa yang menendang dan menginjak perut bawahannya karena pekerjaan mereka yang sangat tidak becus.
Kaila menatap Aksa tidak percaya, kenapa Aksa bisa berbicara begitu, Aksa memiringkan kepalanya mendekatkan wajahnya ke arah Kaila namun gadis itu menghindar membuat Aksa menahan kesal dengan mengepal kedua telapak tangannya hingga jari jarinya memutih.
Aksa kembali berdiri tegak lelaki itu menyentuh puncak kepala Kaila sambil menyentuhnya.
"Kamu ngak perlu bohong dengan bersi keras bilang kamu cinta sama dia, aku tau semuanya Mikaila, mulut kamu bisa berkali kali berteriak menyuarakan bahwa kamu mencintai orang lain tapi mata kamu ngak bisa bohong, aku tau semuanya, dan kamu juga paham, kamu juga tahu semuanya, Lala.. "
Kaila semakin bingung sekarang, Kaila tidak pernah mengatakan tentang bagaimana dia ingat kejadian dua puluh satu tahun yang lalu yang melibatkannya dengan Aksa serta Aileen tentunya.
Aksa mengecup puncak kepala Kaila lembut sambil mengusapnya dengan sayang.
"Mikaila, aku ngak masalah kalau kamu bohong kali ini, aku ngak akan marah.. ".
"Kamu ngak perlu ngomong kebohongan apapun, mata kamu sudah cukup menjawab segalanya.."
"Mau aku kasih tau sesuatu, aku disini cuman seminggu, setelahnya aku ngak akan kesini lagi.. ", ujar Aksa, Kaila menatapnya dengan sendu benarkah, ada sarat akan kesedihan disana.
"Tapi kalau kamu mau ikut aku, mungkin kita bisa perbaikin semuanya, kita sudah dewasa Mikaila, dan kamu paham betul itu.. ".
Kaila terdiam, dia harus apa, Kaila ingin kembali, namun masuk ke dalam lubang yang sama akan kah hasilnya indah atau tidak ada bedanya dengan yang sebelumnya, Kaila bingung.
Tbc.
Satu bab lagiii vote dan komennyaaaaaa plissssss
Jenjenxn
Thanks
![](https://img.wattpad.com/cover/151724117-288-k195928.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶
Teen Fiction[FINISH ] Proses Revisi [16+] Jika berkenan bisa follow saya sebelum membaca makasih.. ❝𝚈𝚘𝚞 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 𝚗𝚘𝚠, 𝚝𝚘𝚖𝚘𝚛𝚛𝚘𝚠, 𝚊𝚗𝚍 𝚏𝚘𝚛𝚎𝚟𝚎𝚛❞ Namanya Aksara Matteo si laki laki kejam dan sangat serakah...