Belum tamat yaaa.😅
Happy reading...
Sudah seminggu semenjak berita mengenai Kaila dan Aksa yang putus menyebar ke penjuru sekolah, awalnya tidak terjadi hal yang mengejutkan, namun semenjak seminggu ini hampir seluruh murid sekolah menatap Kaila dengan pandangan aneh, entah kenapa.
Kaila jalan menunduk, gadis itu merasa tidak nyaman dengan pandangan orang orang, apakah ada yang salah dengan penampilannya.
Kaila sudah melihat penampilannya tapi gadis itu merasa tidak ada yang salah. Ini aneh.
Dan juga sudah seminggu pula sejak dia putus dengan Aksa, Kaila tidak pernah lagi bertemu dengan lelaki itu, berpapasan pun tidak pernah, Kaila sering melihat teman teman Aksa nongkong di kantin namun Aksanya tidak pernah terlihat. Itu tidak masalah dengan ketidakmunculan Aksa Kaila akan lebih cepat melupakan pria itu.
Kaiala berlari kecil menuju kelasnya segera mengejar Bella yang tengah bermain ponsel, "Bella, kenapa yaa semua orang di koridor liatain aku.. ", bisik Kaila saat gadis itu sudah duduk di kursinya.
Bella meletakan ponselnya, beralih menatap Kaila yang masih bingung, "Gue kurang tau, tapi sepengetahuan gue apapun yang pernah berbungan dengan itu orang gila kalau tiba tiba ngak sama dia lagi pasti jadi bahan gosip.. ", ujar Bella, Kaila jadi kepikiran sekarang.
"Ngak usah terlalu lo pikirin, bentar lagi juga mereka bakalan biasa aja, percaya aja sama gue.. " sambung, Bella sambil menepuk bahu Kaila.
Kaila tidak membalas, namun di otaknya sekarang sedang berfikir keras, ternyata adanya Aksa di hidupnya sangat berpengaruh besar.
Bella kembali bermain ponsel, melihat jam yang sudah menunjukan pukul setengah dua belas gadia itu menatap Kaila, "Eeh, lo ngak latihan.. ".
Lamunan Kaila buyar saat Bella kembali menepuk pundaknya, "Oh iyaa, aku lupa, seharusnya ke kelas musik bukan kesini, aduh aku duluan yaaa.. ", kata Kaila tergesa gesa sambil membawa kembali gitarnya, ini adalah efek dari banyak pikiraan hadeh.
Kaila berjalan cepat meneju kelas musik, sebuah tangan menariknya dengan tiba tiba ke toilet sehingga membuatnya terjatuh di lantai.
"Ssstt sakit.. ", pungkas Kaila mengusap pinggulnya yang terbentur lantai, Kaila mendongak melihat sang pelaku yang menariknya.
Di depannya terlihat empat orang gadis yang seragamnya lumayan ketat, dan rok diatas lutut, paling jadi ciri khas adalah rambut warna warni mereka dan makeup yang lumayan tebal bisa di katakan mereka semua anak anak nakal.
"Lo yang namanya Mikaila itu kan.. ", ujar salah satu anggota mereka dari nametagnya terlihat jelas namanya Clarissa.
Kaila mengangguk, "Iya ada apa.. ", ujar Kaila takut takut.
"Pegang.. ", perintah Clarissa kepada taman temannya yang lain, dua memengang kedua lengan Kaila yang satunya lagi menutup pintu toilet dan menguncinya dari dalam.
"Ini ada apa sih?.. ", pungkas Kaila mencoba melepaskan gengaman tangannya dari kedua teman Clarissa namun usahanya sia sia.
Gadis itu tersenyum sini berjalan mendekati Kaila, mencengkram rahang gadis itu agar menatapnya.
"Gue selama ini udah tahan tahan ngak ngasih pelajar ke orang kayak lo, karena Aksa yang jadi pion lo, dan liat sekarang ngak ada siapapun yang bisa lindungin lo.. ", jelas Clarissa sinis.
"Plakk.. ", satu tamparan keras mengenai tepat di pipi Kaila, ini sakit sangat sakit, Kaila tidak pernah di perlakukan seperti ini sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶
Teen Fiction[FINISH ] Proses Revisi [16+] Jika berkenan bisa follow saya sebelum membaca makasih.. ❝𝚈𝚘𝚞 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 𝚗𝚘𝚠, 𝚝𝚘𝚖𝚘𝚛𝚛𝚘𝚠, 𝚊𝚗𝚍 𝚏𝚘𝚛𝚎𝚟𝚎𝚛❞ Namanya Aksara Matteo si laki laki kejam dan sangat serakah...