Happy Reading!!
------
Kaila mengedarkan pandangannya di sekitar ruang UKS matanya sesekali mengadah ke atas ketika dokter sekolah tengah mengobati tangannya yang membiru.
"Tangan kamu kenapa?.. " tanya dokter itu setelah selesai memberikan salep pada tangan Kaila.
"tadi kejepit sama pintu dok", jawab Kaila bohong.
Dokter itu hanya menggeleng, "Kalau pacar mu kasar, putusin aja, nanti kamu babak belur kalau kelamaan sama dia.. ".
Kaila mengggeleng cepat, "Ngak kok Dok serius, pacar saya baik kok.. ".
Setelah memasang perban di lengan Kaila, dokter itu menatap Kaila, "Terserah kamu, Saya cuman mau nasehatin, oh iya, nanti jangan lupa panggilin Bella kesini ya..".
Kaila mengerut kening bingung, "Dokter perlu apa emangnya sama bella?".
"Saya mau ke rumah sakit, dia bukannya yang piket PMR sekarangkan, sekalian ada yang mau saya bicarakan sama dia", jawab wanita paruh baya itu.
Sekedar informasi di sekolah Kaila ada dokter, tapi kalau dokternya ada kesibukan maka digantikan oleh anggota PMR yang piket pada hari itu.
"Oke dok, Oh iya dokter punya cardigan..."
***
Kaila berjalan ke kelas dengan menunduk, walaupun koridor sedang sepi entah kenapa gadis berjalan menunduk.
"Mika.. "
Mendengar suara seseorang dari belakang gadis berambut sebahu itu mempercepat langkahnya, dengan jari jari tangan mengenggam cardigan berwarna pink yang dipinjamnya dari dokter sekolah.
"Mika!!.. ".
Mika membelok langkah menuju kelasnya, gadis itu berhenti di depan meja Bella dengan kepala yang masih menunduk, "Bella kamu di panggil dokter ke UKS...".
Bella hanya mengangguk, namun dia sedikit bingung dengan tingkah laku sahabatnya.
"Mika..", Seorang lelaki dengan gitar yang di lampirkannya di bahu masuk ke dalam kelas Mika, matanya mengedar mencari keberadaan Mika.
"Mika, gue mau ngomong...", cowok berambut hitam agak kecoklatan itu berjalan mendekati meja Mika.
Perhatian gadis gadis yang ada di kelas seketika teralihkan oleh pemandangan seorang cowok yang sekarang tengah sibuk berdebat dengan Mika.
"Mika, gue mohon banget sama lo, mau ya masuk ke club musik gue, band gue butuh vokalis sekaligus yang bisa main gitar acoustic", bujuknya.
"Mika bilang ngak mau gabung, kamu cari yang lain aja, banyak kok yang mau gabung di club musik kamu, kalau kamu ngak percaya nih liat bentar yaa"
"Disini ada yang mau masuk Klub musiknya Oskar ngak? ", ucapan Kaila benar seketika semua gadis gadis yang ada di kelas mengacungkan dirinya supaya bisa masuk ke Klub musik milik lelaki bernama Oskar itu.
Kaila menatap Oskar meyakinkan lelaki itu, Kaila mengambil buku dan pulpennya dia mulai menulis megabaikan lelaki yang ada di depannya.
"Iya tapi gue pengennya lo yang gabung, kalau lo masuk nilai mapel seni musik lo bisa nambah loh gue yang jamin yaaa..", Oskar tidak mau berhenti membujuk Mika, membuat gadis itu jengah dengan sendirinya.
Mika menghela nafas berat, "Oke, aku masuk club musik kamu.. ".
"Yash!!, Oke kalau gitu, nanti setelah istirahat, kan Jam Ekskul, Ekskul lo apaan? ", tanya Oskar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶
Teen Fiction[FINISH ] Proses Revisi [16+] Jika berkenan bisa follow saya sebelum membaca makasih.. ❝𝚈𝚘𝚞 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 𝚗𝚘𝚠, 𝚝𝚘𝚖𝚘𝚛𝚛𝚘𝚠, 𝚊𝚗𝚍 𝚏𝚘𝚛𝚎𝚟𝚎𝚛❞ Namanya Aksara Matteo si laki laki kejam dan sangat serakah...