JUST LET ME TO KNOW:08

1.2K 140 3
                                        


Happy reading🥀

Pagi menjelang, Kaila membuka matanya karena perutnya terasa berat dan nafasnya sedikit sesak, ini terasa seperti dia dipeluk oleh seseorang dari belakang di tambah dengan hembusan nafas yang teratur mengenai tengkuknya.

Kaila mencoba berbalik namun tidak bisa karena sang empu yang memeluk terlalu erat, bergerak saja Kaila tak bisa.

Kaila hanya mampu menghela nafas sampai kapan dia akan berada di posisi ini.

"Kara bangun.. ", suara Kaila sangat lembut sambil menepuk pelan lengan  Aksa yang memeluknya erat, tepukan-Nya sangat pelan bukan-Nya  bangun melaikan tidur cowok itu semakin nyenyak.

Kaila tampak berfikir, gadis itu kembali menepuk pelan tangan Aksa beberapa Kali, "Kara bangun, nanti telat".

Akhirnya Aksa bangun dan bisa melepaskan tangannya dari perut Kaila, yang membuat gadis itu mencoba menghirup nafas sekuat kuatnya karena tadi nafasnya sangat sesak karena Aksa.

Kaila turun dari melepaskan selimut yang menutupi tubuhnya dan mengambil handuk yang berada di dalam koper.

" AAAAAAAAAK!!!.. ".

Kaila tiba tiba berteriak bagaimana tidak setelah kaila melepaskan selimut dia baru menyadari bahwa Aksa sama sekali tidak menggunakan atasan cowok itu, hanya menggenakan celana olahraga berukuran semata kaki.

Aksa yang masih tidur, menjadi terngangu menatap Kaila bingung, karena gadis itu tampak sedang menutup matanya menggunakan handuk.

"Lo kanapa?", tanya Aksa sambil menguap lebar cowok itu masih mengantuk.

"Seharusnya aku yang nanya, kenapa kamu nggak pake baju.. ", Kaila sama sekali tidak bisa melihat ke arah Aksa, bagaimana tidak Aksa sekarang tengah duduk di depannya sambil merapikan rambutnya dengan santai bahkan dia tidak memikirkan bagaimana dag dig dug ser nya seorang Kaila melihat  laki laki selain papanya tidak menggunakan baju, di tambah perutnya yang kotak kotak dan lengannya yang berotot.

Yawlah selamatkan Kaila, dari kenikmatan duniawi Ini.

Aksa masih bingung, beberapa saat Aksa melihat ke arah tubuhnya, "Oh, gue kalau tidur emang nggak pake baju, kalau pakai, gue ngak bisa tidur, jadi mulai sekarang lo boleh biasain liat gue berkeliaran malem malem ngak pake baju oke, dan tenang aja gue ngak akan ngapa ngapain lo kok ".

"O... Oke,  tapi kamu ngak boleh kayak semberono kayak tadi.. "

Aksa turun dari kasur, dan mengacak rambut Kaila gemas, "Iya bawel.. ".

Setelah itu Aksa mengambil handuknya, Sedangkan Kaila setelah Aksa mengacak rambutnya gadis itu hanya berdiri mematung dengan pipi yang sedikit memerah.

Tiba tiba tanpa persetujuan sebuah benda basah menyentuh bibirnya,  membuat Kaila semakin terkejut, "Morning kiss", ucap Aksa sambil tersenyum manis.

Aksa menghela nafasnya, setelah tiba di ruang GYMnya,  di pikir-pikir Aksa sepertinya terpaksa harus memindahkan seluruh alat alat olahraganya ke beranda rumah, tapi jika dia melakukan itu dia harus siap siap kejadian sewaktu dia pertama pindah akan terjadi kembali.

Bagi yang penasaran autor akan kasih tau.

Ketika Aksa baru beberapa hari pindah, semua alat GYMnya di letakannya di beranda rumah.

Ketika Aksa olahraga pagi, mulai dari ibu ibu tetangga sampai cewek-cewek   bergerubun di depan beranda rumahnya, bahkan ketika Aksa lari pagi di taman dekat Apartement bukan ketenangan lah yang dia dapat melainkan para ibuk ibuk sampai cewek cewek yang tiba tiba mendekatinya, bahkan ada yang terang terangan meminta Aksa untuk jadi pacarnya.

bahkan yang lebih parahnya lagi ibu ibu itu menanyakan orangtua Aksa berada dimana karena dia ingin menjodohkan anak gadisnya dengan Aksa. Bukan sombong tapi itu benar benar terjadi, resiko jadi orang ganteng ya gitu.

Bukan hanya Aksa, Adiknya Aiden juga pernah jadi korban, bahkan Aiden sampai sampai tidak pernah menginjakan kakinya di apartemen Aksa lebih dari tiga bulan, itulah alasannya Aksa terpaksa memindahkan alat GYM pribadinya itu di kamar yang tidak digunakannya.

Back to topic

Setelah beberapa menit Aksa keluar dari toilet menggunakan seragamnya, cowok berparas tampan itu juga mengacak rambutnya yang hitam legam menggunakan handuk, cowok itu mengetuk pintu kamarnya beberapa kali, memastikan apakah Kaila masih di dalam sana.

"Kaila gue masuk ya.. ", Karena tidak Ada jawaban, Aksa masuk begitu saja, tidak ada satu orang pun di kamarnya membuat Aksa menjadi bingung.

Aksa mengeringkan rambutnya menggunakan penggering rambut lalu mengambil jaket, kunci motor dan tas, yang tentu pasti isi di dalam tasnya itu hanya sebuah buku dan satu pena.

Aksa keluar dari kamarnya mencari keberadaan Kaila, namun Kaila tidak ada, bahkan di dapur pun Kaila tidak ada, tapi di meja makan Aksa menemukan sebuah kotak bekal dan stick note berbentuk kelinci.

"maaf Kara aku pergi sekolah dulu tanpa bilang bilang sama kamu,aku cuman ngak mau ngerepotin kamu. untuk permintaan maaf aku ngasih bekal spesial buat kamu, semoga kamu suka, kalau ngak suka juga ngak papa tapi jangan di buang mubazir, kasih ke temen temen kamu aja kalau ngak mau."

From: Mikaila😊

Aksa meremas stick note yang di tulis oleh Mikaila, apakah tadi Aksa mandi terlalu lama, baru pertama kali Aksa melihat seorang cewek siap siap secepat itu bahkan di selingi dengan membuat bekal.

Cowok itu memasukan bekal dari Kaila ke dalam tas ranselnya, lalu keluar dari Apartement, dan melajukan motornya dengan kecepatan yang lumayan tinggi, Aksa harus mencari Kaila di sekolah bagaimanapun caranya, bagaimana bisa Kaila pergi tanpa pamitan padanya.

Aksa memarkirkan motornya, seperti biasa hampir semua pasang mata tertuju padanya, mungkin mereka hampir tidak bisa percaya seorang Aksa datang pagi dan langsung masuk ke dalam areal sekolah, biasanya Aksa hanya memerkirkan motor lalu menghilang entah kemana.

Aksa sedikit berlari ketika melihat Kaila sedang tertawa bersama teman perempuannya yang pasti Aksa tidak mengenalinya, mereka akan menuju ke kelas mereka.

"Kaila!..", tidak ada sahutan, Kaila malah semakin mempercepat langkah kakinya, dia kenapa itu lah yang sering terlintas di benak Aksa.

"Kaila!, kenapa lo nggak pamit.. ", Aksa meraih tangan Kaila, sehingga Kaila menghentikan langkahnya lalu menatap Aksa yang ada di depannya.

Bella terlihat bingung apa yang sedang terjadi antara Aksa si iblis sekolah dan temannya Mikaila, Bella sangat ingin tau.

"Eh Kara, aku kekelas dulu ya.. ", Kaila mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Lo mau kemana, jawab pertanyaan gue dulu.. ", Aksa terlihat santai ketika dia kembali menarik Kaila yang mencoba kabur.

Kaila menunduk, mendengar gosipan siswa siswi yang ada disekitarnya membuatnya merasa terimidasi.

"Lepas Kara, aku mau ke kelas dulu, kamu juga harus ke kelas..", Kaila melepaskan kembali genggaman tangan Aksa dan berlari menjauh menuju kelasnya.

Aksa kali ini tidak menghentikan Kaila, Aksa mengerti pasti terjadi sesuatu pada gadis itu dan Aksa harus mencari tau sendiri, tak selang lama mata Aksa jatuh kepada seorang gadis yang sedang menatap kaila dari jauh dengan bingung.

"Lo temennya Kaila.. "

TBC..

Aku up lagi dunk hehe, jangan lupa vote and komennya yaa.

Oh iya aku ada rencana buat ni story Up sekali seminggu kalian setuju ngak, kalau setuju bagusnya kalau up hari apa??.

Ku menunggu komen dari kalian, tapi kalau ngak setuju gpp juga.

Sekian.
Thanks
Jenjenxn

𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang