34: WILL THIS EVER END?

637 65 9
                                    




Stay healthy

Happy reading😊


.
.
.

Aksa terdiam saat dokter yang ada di depannya membuka perban Aksa, Cowok itu menatap lukanya yang perlahan terlihat saat dokter itu melepasnya.

Dokter itu menatap Aksa khawatir setelah selesai membuka perban itu, "Luka mu semakin banyak..", ujarnya sambil menatap Aksa khawatir.

Aksa tidak menatap dokter itu sedikitpun, lelaki itu hanya menatap luka dan beberapa bekas luka itu dengan nanar.

"Nanti diobati supaya tidak membekas, sekarang kita mulai terapinya.. ", ujar pria itu sambil mengambil catatannya.

Aksa mengangguk, "Terserah Anda.. ", balasnya.

Dokter itu berdiri dari kursinya, yang diikuti Aksa, pria yang sudah berkepala empat itu mempersilahkan Aksa untuk berbaring di kursi panjang, sedangkan sang Psikiater itu duduk di depan Aksa, dan Akhirnya Dokter itu membuat Aksa tertidur.

"Sekarang coba kamu pikirkan kejadian sebelas tahun lalu, lupakan yang membuat mu seperti ini,  mengerti.. ", ujar Dokter itu terlihat serius.

Aksa terdiam, lelaki itu mulai membayanngkan kejadian sebelas tahun lalu, ketika Aillen masih ada disini, dan Kaila tidak pergi.

Flashback ,   2007

"Sasa!!...", ujar gadis kecil itu sambil memukul pelan lengan Aksa.

"Kan rusak.. ", sambungnya terlihat sedih, bola yang dimilikinya sekarang sudah mengempis karena Aksa tidak sengaja melambungkannya dan menyangkut di pohon, sayangnya setelah bola itu di turunkan tiba tiba mengempis.

"Maaf, Kita main pake bola di rumah aku aja yaa.. ", kata Aksa merasa bersalah.

Kaila masih terlihat sedih namun dia masih mengiyakan ucapan anak laki laki di depannya.

Aksa kecil mengengam tangan Kaila, membawa gadis kecil itu ke rumahnya.

"Kaila mau masuk?.. ", tawar Aksa saat mereka sudah sampai di rumahny, yang tidak begitu jauh dari taman mereka bermain tadi.

Kaila menggeleng, "Ngak, Lala nunggu disini aja..", tolak Kaila dengan mata menatap rumah Aksa dengan takjub sangat besar, walaupun rumah Kaila juga besar tapi, rumah Aksa jauh lebih besar, keren.

"Kaila tunggu disini sebentar ya jangan kemana mana.. ", ucap Aksa melepaskan gengaman tangan mereka.

Kaila mengangguk gadis kecil menatap sekitarnya dengan takjub, tak apa kan sambil menunggu Aksa yang mengambil bola baru.

Beberapa menit setelahnya Aksa keluar dari rumahnya, namun ada yang berbeda sekarang, Aksa tidak hanya membawa bola tapi seorang anak gadis yang lumayan mirip dengannya.

Anak gadis itu tersenyum ke arah Kaila, membuatnya semakin cantik, "Dia siapa?.. ", ujar Kaila berbisik penasaran di telinga Aksa.

Aileen tersenyum ke arah Kaila, teman Aksa yang satu ini sangat menggemaskan, "Aileen, kembaran Aksa. ", ujar Aileen menjawab semua kebingungan Kaila.

Kaila terlihat takjub sambil menunjuk mereka berdua menggunakan tangan mungilnya, "Wah, kembar keren,  aku juga pengen punya kembaran.. ", takjub Kaila dengan saudara Aksa.

Aileen merangkul bahu Kaila,  "Udah ayo kita main.. ", Aileen terlihat sangat semangat kaki kecilnya bahkan di langkahkan besar gadis kecil itu sangat bersemangat, membuat Kaila ikut bersemangat.

𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang