Happy Reading
---------------------------------
Kaila tersenyum sambil membukuk memberikan lima jarinya mengajak seorang anak kecil bertos dengannya, yang di balas senang oleh sang anak.
Kaila merapikan tudung yang menutupi kepala plontos anak itu, anak itu menatap Kaila sambil tersenyum.
"Dokter punya pacar?.. ", tanyanya, antusias, wajah pucatnya memperlihatkan segalanya, dia begitu penasaran.
Kaila tersenyum, "Hmm gimana yaa, kenapa kamu nanya gitu hmm.. ", ujar Kaila sambil berjongkok memengang kursi roda milik anak itu.
Gadis kecil itu menyentuh puncak kepala Kaila sambil mengelusnya pelan, membuat Kaila tiba tiba tertegun.
"Dokter jangan sedih lagi yaa, Tuhan sebantar doang kok bikin Dokter sedih, dia mau ngambil semua kesedihan tante dulu, biar yang tinggal bahagia, Tuhan baik kan.. ", kata gadis kecil itu masih mengelus puncak kepala Kaila.
Kaila tertegun dia tidak dapat bicara apapun sekarang, seorang anak kecil, yang bahkan tidak tau bagaimana kejamnya dunia, namun mampu membuat Kaila tertegun atas ucapannya.
"Ada apa nih??.. ", seorang lelaki berperawakan tegap berjalan mendekat ke arah Mikaila yang sedang membelakanginya.
Sedari tadi dia hanya berdiri bersandar di lorong koridor rumah sakit, sambil menunggu Kaila selesai berbicara dengan gadis kecil itu, melihat Kaila yang terdiam membuatnya menjadi penasan apa yang terjadi.
"Om Rey!!..", ujar anak itu antusias.
"Sophia.. ", balas Rey ikut antusias sambil merengkuh tubuh kurus gadis kecil itu."Om kok jarang kesini lagi?.. ", tanya Sophia terlihat sedih dengan jarangnya Rey mengunjunginya.
Rey mengusap tangan ringkih milih Sophia sambil tersenyum tulus, "Om kan pernah bilang, kalau Om itu bukan pengangguran.. ", ujarnya.
Sophia memiringkan kepalanya, "Kalau om bukan pengangguran kenapa dulu setiap hari kesini.. ".
Rey tersenyum lebar, "Sophia lupa, disini kan ada calon istri om gimana sih.. ", pungkas Rey sambil menggoda Kaila, gadis itu terlihat kesal sambil memukul pelan pundak Rey, menatap Sophia tidak enak.
Gadis kecil itu Menatap Rey tidak percaya, "Om bohong yaa, ngak mungkin Dokter mau sama om.. ".
"Kok gitu.. ", balas Rey bingung
"Soalnya Om pengangguran... ", ujar Sophia tanpa rasa bersalah, dan diiringi tawa renyah dari Kaila yang meneratawai Rey dengan puas.
Rey yang awalnya kesal sekarang tersenyum melihat Kaila yang tertawa, setidaknya gadis itu tertawa, karena selama ini hanya tangis yang Rey dapat dari Kaila.
"Sophia om itu ngak pengangguran, pakaian rapi begini di bilang pengangguran, Om itu kerja di perusahan arsitektur, bikin gambar..", terang Rey dengan jelas kepada Sophia.
Mendengar tuturan Rey mereka berdua masih tertawa padahal tidak ada yang lucu.
"Sophia kita balik ke kamar yaa, dua puluh menit lagi kita mulai terapinya.. ", seorang suster datang mengajak Sophia untuk kembali ke ruang inapnya, gadis kecil itu akan di kemo.
Sophia mengangguk dengan sigap suster tadi menarik kursi roda Sophia bergerak menjauh dari mereka.
Rey dan Kaila menatap punggung mungil Sophia yang mulai menghilang di balik tembok.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶
Teen Fiction[FINISH ] Proses Revisi [16+] Jika berkenan bisa follow saya sebelum membaca makasih.. ❝𝚈𝚘𝚞 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 𝚗𝚘𝚠, 𝚝𝚘𝚖𝚘𝚛𝚛𝚘𝚠, 𝚊𝚗𝚍 𝚏𝚘𝚛𝚎𝚟𝚎𝚛❞ Namanya Aksara Matteo si laki laki kejam dan sangat serakah...